BBPOPT Dan Direktorat Perlindungan Jembatani Terbentuknya Ikatan POPT Indonesia
Kegiatan Pembentukan PPOPT pada Event Pekan Peramalan di BPPOPT yang Dilaksanakan di Gedung Oryza Sativa BBPOPT dan Secara Daring.

BBPOPT Dan Direktorat Perlindungan Jembatani Terbentuknya Ikatan POPT Indonesia

Pilarpertanian - Pada 16 Juni 2016 bertepatan dengan event Pekan Peramalan di Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT), sejumlah perwakilan Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dari berbagai daerah di Indonesia secara resmi menyatukan kebulatan tekad untuk membentuk organisasi profesi POPT bernama PPOPT yang merupakan singkatan dari Perhimpunan Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan.


Pembentukan Perhimpunan POPT merupakan upaya untuk meningkatkan koordinasi dan kerja sama antara POPT di seluruh Indonesia. Namun harus diakui kegiatan perhimpunan tersebut belum berjalan sesuai dengan harapan, salah satu penyebabnya adalah karena kurangnya dukungan dan masih terbatasnya sarana komunikasi pada waktu itu.


Berangkat dari kenyataan tersebut maka pada hari Selasa, 20 Juni 2023, pengurus didampingi POPT senior dan para sesepuh dibidang perlindungan tanaman kembali mengadakan pertemuan guna membahas langkah selanjutnya, sekaligus rebranding PPOPT menjadi Ikatan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Indonesia atau disingkat IPOPTI.


Acara ini merupakan upaya untuk meningkatkan kerja sama, mempererat tali silaturahmi dan koordinasi antara Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) di seluruh Indonesia, yang didukung dan difasilitasi oleh BBPOPT dan Direktorat Perlindungan (DITLIN) – Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian.



Acara pertemuan sekaligus silaturahmi antar POPT itu sendiri berlangsung di gedung Pertemuan Oryza sativa BBPOPT, dan disiarkan juga secara live di kanal zoom, sekitar 30 peserta hadir secara langsung, dan sebagian besar mengikuti secara online, kegiatan ini turut didukung oleh BPTPH seluruh Indonesia, yang terjauh hadir kepala BPTPH dari Papua.


Selaku tuan rumah, kepala BBPOPT Yuris Tiyanto (GYS) mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta yang hadir seraya mengungkapkan rasa gembiranya bisa bertemu langsung, dan menjadi fasilitator pertemuan yang teramat penting yang kelak akan menjadi bagian dari sejarah perkembangan POPT.


“Hari ini saya merasa bahagia karena bisa dipertemukan dengan para sesepuh, senior dan rekan seperjuangan POPT Indonesia, yang selama ini menjadi garda terdepan dalam melindungi pertanaman dari gangguan OPT dan menjaga keberhasilan produksi pangan nasional. Pada kesempatan yang luar biasa ini, perkenankan saya mengucapkan selamat datang di rumah kami, rumah yang kami sebut sebagai Rumah Besar POPT, tempat dimana semua POPT bisa singgah, berkonsultasi, mengadu, sharing ilmu dan berbagi pengalaman, anda bukanlah tamu melainkan bagian dari keluarga besar kami yang kedatangannya selalu dinantikan, saudara senasib sepenanggungan yang kehadirannya selalu kami rindukan”, ucap GYS penuh keramahan.


“Melalui pertemuan ini marilah kita satukan tekad, bulatkan pikiran untuk mewujudkan kedaulatan pangan di negeri yang kita cintai ini, dalam sebuah wadah bernama IPOPTI, tentu saja IPOPTI juga harus bisa mewakili aspirasi dan mensejahterakan anggotanya, bisa anda bayangkan bagaimana mungkin, bisa mensejahterakan bangsa, bila para anggotanya saja hidup dalam keterbatasan, berkaca dari pengalaman ke belakang, maka waktu 2 hari ini harus benar-benar kita manfaatkan, untuk merumuskan anggaran dasar dan rumah tangga IPOPTI, dengan konsep yang kuat dan tujuan yang jelas agar kita bisa melangkah jauh ke depan”, imbuhnya.


“Sejarah akan mencatat, hari ini sebagai hari kebangkitan POPT, POPT harus menjadi bagian dari pilar yang mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia kalau bisa sebelum tahun 2045, menjadi negeri yang gemah ripah lohjinawi, Toto Tentrem Kerto Raharjo, bukan hanya menjadi peribahasa dan ucapan tetapi terwujud menjadi kenyataan”, urai GYS melanjutkan ucapan sebelumnya.


Menutup sambutannya, GYS berpesan agar kegiatan ini bukan hanya seremonial belaka, tapi harus ada guna dan manfaatnya, harus bergerak maju dan jangan berjalan di tempat. Tak lupa Ia memohon maaf apabila masih banyak kekurangan dalam penyelenggaraan pertemuan ini, “bapak ibu yang saya hormati, mohon maaf apabila dalam pertemuan ini masih banyak ditemukan kekurangan, tapi percayalah apa yang kami berikan adalah yang terbaik yang bisa kami lakukan, semoga anda semua betah disini, silahkan gunakan fasilitas kami demi kemajuan dan kebaikan bersama, asal jangan dijual saja,” ungkap GYS menutup sambutannya dengan sebuah kelakar, yang sontak disambut gelak tawa dan tepuk tangan tentunya.


Senada dengan GYS, Direktorat Perlindungan yang dalam hal ini diwakili oleh Ike Widyaningrum, turut mendukung terbentuknya IPOPTI, menurut Ike, pihaknya sudah lama menanti momen ini, “Sebenarnya kami sudah sejak lama mengharapkan gerakan ini, Direktorat Perlindungan yang notabene sebagai institusi yang paling sering berinteraksi dengan POPT menyambut dengan tangan terbuka, mendukung sepenuhnya niat baik bapak ibu untuk menggelorakan kembali semangat perlindungan, kami harap IPOPTI bisa menjadi pemersatu dan wadah resmi POPT, tempat menyalurkan aspirasi, ide, gagasan, tempat menampung permasalahan dan memecahkannya secara bersama-sama, melalui momentum ini mari kita bergandengan tangan tuk mewujudkan POPT yang handal dan profesional,” ujar Ike.


Paryoto yang sebelumnya menjabat sebagai ketua Perhimpunan POPT, menyambut baik dukungan BBPOPT dan DITLIN yang mana atas bantuan kedua institusi tersebut, acara POPT seluruh Indonesia bisa terselenggara, ” terima kasih kepada BBPOPT selaku tuan rumah dan DITLIN sebagai penyelenggara, yang telah banyak membantu kami sehingga acara bisa terlaksana tanpa ada kendala, perlu kami beritahukan bahwa pada tahun 2016 ditempat yang sama kami mendeklarasikan terbentuknya Perhimpunan POPT, yang merupakan cikal bakal dan rintisan terbentuknya IPOPTI pada hari ini, gerakan pada masa itu bertujuan untuk membentuk POPT yang mandiri, profesional, inovatif dan berwawasan lingkungan”, terang Paryato.


“Namun karena kurangnya dukungan dan keterbatasan sarana komunikasi akhirnya perhimpunan POPT tidak bisa berkembang, sampai waktu menjawabnya pada hari ini, semoga dengan dukungan semua pihak, dan komitmen seluruh POPT transformasi PPOPT menjadi IPOPTI bisa terlaksana dan berkembang sesuai harapan”, tuturnya.


Ia kemudian melanjutkan, “kalau dulu dukungan dan komunikasi menjadi penghalang, tapi kini tidak ada alasan untuk itu, dukungan dari induk kita sudah didapatkan, sarana komunikasi dan dunia informasi sudah serba canggih, maka pilihan kita hanya satu, yaitu sukses dan terus maju”, terangnya.


Menurut Paryoto, anggota dari IPOPTI adalah calon POPT, POPT aktif, dan purna POPT. Ia juga menyinggung masalah yang kini tengah dihadapi, yaitu jumlah personil POPT yang semakin menurun dan tidak ada sepertiganya, Ia prihatin kadang ada POPT yang wilayah kerjanya mencakup 2 sampai 4 kecamatan, tentu ini sangat tidak profesional dan akan mengganggu kinerja yang bersangkutan, mudah-mudahan pemerintah bisa sigap dalam memahami kondisi yang terjadi di lapangan, tutupnya.


Sementara itu, sesepuh POPT, Sarsito Wahono Gaib Subroto, yang akrab disapa Gaib, menuturkan kisahnya pada masa lalu, dimana awal mula POPT terbentuk, perjuangan merintis POPT itu banyak sekali halangan dan tantangannya, suka, duka dan nestapa pernah dialaminya. Jangan sampai perjuangan para pendahulu tergerus waktu dan hancur begitu saja.


“Acapkali POPT jadi serangan tembak pihak lain, dicari ketika ada serangan dan outbreak hama penyakit yang menyerang tanaman, namun dilupakan setelah kondisi aman, tapi tidak mengapa kita harus tetap sabar, karena itu adalah sudah menjadi risiko dan tanggung jawab kita sebagai pejuang pangan yang berdiri paling depan dalam mengamankan pertanaman” beber Gaib.


“POPT harus punya komitmen dan menjaga konsistensi dalam menapaki jalan yang diarungi, masalah akan selalu ada, namun jangan berputus asa, karena kita tidak sendiri, inilah fungsinya organisasi, IPOPTI adalah jawaban dan hadir ketika dibutuhkan”, pungkasnya penuh optimis.


Terbentuknya gerakan ini tidak lepas dari arahan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi, yang selalu menekankan bahwa petugas POPT harus bisa menjadi motor penggerak di lapangan. Selain memonitor pertanaman dari serangan OPT dan DPI, petugas juga harus selalu sigap dalam memberikan pelayanan kepada para petani sebagai klien utama mereka, tidak boleh pasif, harus jemput bola. Agar bisa mengontrol dan menyamakan persepsi terkait masalah-masalah yang terjadi di lapangan, maka pendirian paguyuban atau ikatan POPT adalah salah satu solusinya.


Pada beberapa kesempatan, bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) juga selalu mendorong peningkatan keahlian para petugas dalam memahami permasalahan di lapangan, karena kecakapan petugas sangat menentukan keberhasilan program yang sudah di canangkan oleh Kementan, petugas juga harus selalu berinovasi, jangan puas dengan keilmuan dan fakta yang ada, gali terus potensi sehingga seluruh sumber daya bisa dimanfaatkan untuk peningkatan produksi dan kesejahteraan masyarakat. tentunya pembuatan Ikatan POPT Indonesia ini menjadi jawaban dari apa yang selalu didengungkan oleh SYL.(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Pilarpertanian – Tahun 2024, Indonesia akan mengekspor mangga gedong gincu perdana ke Jepang, yang memiliki potensi pasar mangga sebesar 7.000 ton per tahun dengan nilai ekonomi bisa mencapai Rp 140 miliar per tahunnya. Badan Karantina Indonesia terus mengawal percepatan ekspor mangga varietas gedong gincu ke Jepang. “Saya dukung penuh percepatan ekspor mangga gedong gincu ini […]

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Pilarpertanian – Dampak dari harga beras mengalami kenaikan sekitar Rp 16.000 per kilogram, tidak membawa keuntungan yang signifikasi bagi kesejahteraan petani, karena ongkos produksi mahal yang disebabkan kelangkaan pupuk yang mahal. Menanggapi hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan, “Memang dalam meningkatkan produktivitas memerlukan seorang petani yang cerdas, tidak […]

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Pilarpertanian – Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian dalam program Perluasan Areal Tanam (PAT). Salah satu lokasi PAT adalah Kabupaten Boyolali yang memiliki potensi lahan tadah hujan dan budidaya padi gogo cukup luas. Lahan tersebut dapat dioptimalkan indeks pertanaman padinya dengan bantuan pompanisasi. Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementerian […]

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Pilarpertanian – Harga bawang merah yang mengalami kenaikan menjelang dan pasca lebaran tahun 2024, disinyalir berbagai kalangan dipicu oleh terganggunya produksi akibat terjangan banjir di sentra-sentra utama yang membentang sepanjang Pantura Jawa seperti Cirebon, Brebes, Kendal, Demak, Pati hingga Probolinggo. Lebih dari 2.500 hektar lahan bawang merah yang digadang bisa dipanen saat lebaran, mengalami puso […]

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Pilarpertanian – Kabupaten Indramayu telah lama tersohor sebagai salah satu sentra produksi bawang merah yang memasok pasar Jabodetabek. Hingga saat ini daerah tersebut masih eksis sebagai penghasil bawang merah jenis dataran rendah yang populer di masyarakat sebagai bawang Bima Brebes. Secara geografis, kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Cirebon di tenggara, Kabupaten […]

Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Pilarpertanian – Menteri Pertahanan RI sekaligus Presiden terpilih Pemilu 2024, Prabowo Subianto memiliki perhatian khusus terhadap sektor pertanian. Prabowo bahkan menugaskan secara khusus jajaran kerjanya untuk membantu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperkuat pangan. Demikian disampaikan Wakil Menteri Pertahanan, Muhammad Herindra saat menghadiri nota kesepahaman Kementan dan Polri dalam memperkuat ketahanan pangan yang […]

Kementan Siap Gelar TOT ‘Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional’

Kementan Siap Gelar TOT ‘Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional’

Pilarpertanian – Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian siap menggelar Training of Trainers (TOT) bertajuk ‘Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional’ bagi Widyaiswara, Dosen, Guru, Penyuluh Pertanian dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) pada 2-4 Mei 2024 mendatang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta dalam peningkatan produksi padi melalui optimalisasi lahan […]

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]