Belgian Blue : Masa Depan SWASEMBADA Daging Sapi Kita
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Belgian Blue : Masa Depan SWASEMBADA Daging Sapi Kita

Pilarpertanian - Pilar – Hari ini penulis berkesempatan mengungunjungi Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang Bogor. Lokasi Unit Pelaksana Teknis (UPT), Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementyan, yang terletak di lereng Gunung Salak di desa Cipelang Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor dapat ditempuh melalui 2 jalur utama yaitu Ciawi (20 Km) dan Batutulis (15 Km). Ketika Penulis datang, kami disambut hawa sejuk dan panorama indah. Dengan posisi diatas ketinggian 1200 m dpl, pusat pengembangan sapi unggulan di Indonesia ini, kita disuguhi pemandangan menawan jika melihat ke arah Kota Bogor, atau menikmati lekak-lekuk punggung Gunung Salak. Di tempat inilah masa depan swasembada daging sapi Indonesia sedang dipersiapkan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Puluhan sapi jenis unggul tampak berjejer dalam Kandang Indukan yang tengah dibersihkan. Berjejer aneka jenis sapi Simmental, Limousin, Angus, Madura, Bali, PO dan Aceh yang sehat, gemuk, dan bersih menyambut ketika kita mengunjungi tempat ini. Para pekerja sedang aktif merawat dan memberi makan sapi-sapinya. Selain itu, BET Cipelang juga merupakan satu-satunya UPT Ditjen PKH Kementan yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana untuk produksi embrio. Disini dilakukan uji coba untuk memproduksi embrio dari sapi-sapi donor, baik dari sapi lokal maupun eksotik dengan semen beku sapi unggulan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Adalah pengembangan sapi Belgian Blue yang menarik saya mengunjungi tempat ini. Jenis sapi yang didatangkan dari Negara Belgia ini merupakan instruksi dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebagai upaya pemenuhan kebutuhan daging dan bibit sapi unggul nasional. Sejak mulai dikembangkan pada 2016, sapi-sapi Belgian Blue berkembang biak dengan baik dan digadang-gadang menjadi masa depan swasembada sapi di Indonesia. Sampai Desember 2018, sudah lebih dari 100 ekor kelahiran sapi Belgian Blue dari hasil inseminasi buatan maupun hasil transfer embrio.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sapi ini adalah rumpun sapi potong kelompok Bos taurus yang berasal dari negara Belgia. Keunggulan sapi Belgian Blue diantaranya mempunyai konformasi perototan yang baik dan persentase karkas yang tinggi sekitar 20 persen lebih tinggi dari persentase karkas sapi pada umumnya. Kandungan lemak pada sapi Belgian Blue yang relatif lebih rendah dan memiliki efisiensi penggunaan pakan yang baik.Menurutnya, potensi produksi karkas yang tinggi dan performance yang baik merupakan harapan bagi pemenuhan kebutuhan protein bagi masyarakat Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Belgian Blue memang bukan sapi biasa, pertambahan bobot badannya tinggi sekali, per hari bisa mencapai 1 – 1,5 kg. Dalam sejarahnya, sapi Belgian Blue merupakan perkawinan antara sapi Shorthorn atau Durham dengan sapi lokal Belgia. Sapi hasil persilangan ini memiliki warna kulit kebiruan sehingga disebut dengan Belgian Blue. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari terjadinya mutasi ini adalah, perototan yang luar biasa, sehingga jumlah karkas juga meningkat dan kandungan lemak rendah. Dengan dikembangkannya sapi Belgian blue ini, diharapkan dapat membantu upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi daging sapi di Indonesia. Keberadaan Belgian Blue digunakan untuk disilangkan dengan sapi lokal untuk meningkatkan perototan sapi lokal.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pengembangan Seribu Belgian Blue
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Yanyan Setiawan, Kepala seksi Pelayanan Teknis Pemeliharaan Ternak BET Cipelang, sewaktu mendampingi kunjungan kami menjelaskan sejak dicanangkannya, Kementan menargetkan kelahiran 1.000 pedet Belgian Blue pada 2019, baik melalui Inseminasi Buatan maupun transfer embrio. Saat ini pengembangan sapi Belgian Blue masih bersifat tertutup di 11 UPT lingkup Kementerian Pertanian, dengan beberapa kajian yang dilakukan oleh peneliti dan tim pakar pendukung. Program ini dilaksanakan melalui kerjasama antara Ditjen PKH, Badan Litbang Pertanian, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, dan Perguruan Tinggi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pengembangbiakkan Belgian Blue dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya adalah transfer embrio, dengan komposisi darah 100 persen Belgian Blue. Metode ini menghasilkan jenis Belgian Blue murni. Sedangkan sapi hasil persilangan dengan sapi eksotik/lokal dengan semen beku memiliki komposisi darah 50 persen Belgian Blue atau disebut dengan sapi persilangan. Ini untuk menghasilkan sapi Belgian Blue dengan komposisi darah 75 persen. “Lalu dilakukan kawin suntik lagi dengan semen beku Belgian Blue untuk menghasilkan pedet komposisi darah Belgian Blue 87,5 persen, demikian seterusnya,” beber Yanyan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sedangkan Ilyas,Kepala seksi Pelayanan Teknis Produksi dan Aplikasi, BET Cipelang mengungkapkan sapi-sapi keturunan Belgian Blue yang telah mencapai dewasa mulai dicoba memproduksi semen dan embrionya. Untuk pengembangannya ke seluruh Indonesia, bibit Belgian Blue ini akan disebar ke masyarakat peternak setelah mendapat rekomendasi dari komisi bibit. “Sapi jantan hasil transfer embrio akan digunakan sebagai pejantan untuk diambil semennya, sedangkan sapi betina akan digunakan sebagai sapi donor (pemberi embrio) untuk diproduksi embrionya,” ungkap Ilyas.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sejauh ini telah dilakukan uji coba untuk memproduksi embrio dari sapi-sapi donor, baik dari sapi lokal maupun eksotik dengan semen beku Belgian Blue. Uji coba produksi embrio dengan semen beku Belgian Blue dilakukan pada sapi donor Simmental, Limousin, Angus, Madura, Bali, PO dan Aceh. Jika anak keturunan Belgian Blue dengan komposisi darah 75% dapat lahir secara normal, maka dimungkinkan sapi dengan komposisi darah Belgian Blue 75% dapat dikembangkan lebih banyak lagi di masyarakat. Selain itu, sapi resipien yang melahirkan pedet Belgian Blue melalui operasi caesar dapat dibuntingkan kembali, setelah kondisi reproduksinya normal. Demikian juga dengan sapi donor yang melahirkan pedet Belgian Blue juga dapat diproduksi embrionya kembali. “Target seribu sapi Belgian Blue di 2019 terus diupayakan,” ujar Ilyas.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sejauh ini, percobaan persilangan sapi Belgian Blue dengan sapi Aceh, Madura, dan sapi Bali juga dilakukan dengan cara melakukan produksi embrio dari sapi-sapi tersebut dengan menggunakan semen Belgian Blue. Hasilnya, produksi embrio dengan donor sapi Bali dan semen Belgian Blue belum menunjukkan keberhasilan, sedangkan donor sapi Aceh lebih responsif ketika dilakukan produksi embrio.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tahap Pengembangan di 2019
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Saat ini sapi keturunan Belgian Blue yang telah mencapai dewasa mulai dicoba untuk produksi semen dan produksi embrionya. Untuk pengembangannya ke seluruh Indonesia, bibit Belgian Blue ini akan disebar ke masyarakat peternak setelah mendapat rekomendasi dari komisi bibit.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sapi jantan hasil transfer embrio akan digunakan sebagai pejantan untuk diambil semennya, sedangkan sapi betina akan digunakan sebagai sapi donor (pemberi embrio) untuk diproduksi embrionya,” Ilyas.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Uji coba produksi embrio dengan semen beku Belgian Blue dilakukan pada sapi donor Simmental, Limosin, Angus, Madura, Bali, PO dan Aceh. Embrio dihasilkan sesuai dengan SNI embrio, dan mengacu pada standar IETS (International Embryo Transfer Society). Sementara untuk embrio dengan komposisi darah 75% ini akan dicoba transfer pada sapi resipien (penerima embrio) untuk memastikan kelahiran anaknya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ilyas menyampaikan Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, sudah bisa memproduksi sperma sapi jenis Belgian Blue dan siap disebar ke masyarakat dalam waktu dekat. Pencapaian ini diklaim sebagai keberhasilan sekaligus menunjukkan pengembangan sapi Belgian Blue di Indonesia memberi hasil positif. “Saat ini pejantan Belgian Blue sudah siap diproduksi spermanya, untuk sapi murni kita punya Gatot Kaca, kalau untuk silangan ada lima ekor sapi pejantan,” kata Kepala Ilyas. Ia mengatakan, saat ini pejantan murni sapi Belgian Blue yakni Gatot Kaca sudah dikirim ke Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari untuk disiapkan menjadi sapi Bulls atau pejantan penghasil semen beku. Menurutnya, untuk pengembangbiakan sapi Belgian Blue di tingkat masyarakat lebih disarankan menggunakan Inseminasi Buatan (IB) dengan mengawinkan pejantan Belgian Blue dengan sapi lokal Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut ilyas, jika Komisi Bibit maupun Dirjen Pembibitan merekomendasikan sperma Belgian Blue sudah boleh diedarkan, maka tahun 2019 sudah bisa diproduksi. Sekadar informasi, berdasarkan peta jalan pengembangan sapi Belgian Blue di Indonesia, ditargetkan di 2021 akhir sudah siap produksi semen beku dan di 2022 sudah disebar ke masyarakat. Untuk bisa disebar, perlu menunggu rekomendasi dari Komisi Bibit dan Dirjen Peternakan sebagai otoritas yang berwenang memberikan izin. Direktur Pembibitan dan Produksi Ternak, Kementerian Pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dikesempatan Lain, Direktur Perbibitan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Sugiono mengatakan sebelum disebar ke masyarakat perlu dilakukan kajian lagi untuk mendapatkan data yang akurat terkait tumbuh kembang Belgian Blue. Ia mengatakan saat ini pengembangan sapi Belgian Blue sudah dikaji di tingkat UPT lingkup Kementerian Pertanian. “Dan hasilnya bagus, kita akan kaji lagi di tingkat peternak yang sudah bagus manajemenya, setelah itu baru ke masyarakat,” imbuhnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Sugiono, sperma Belgian Blue baru bisa disebar di tahun 2021 setelah melalui tahapan kajian yang berjenjang dari lingkup UPT, dan uji coba di peternakan dengan manajemen pengelolaan yang bagus, dan baru ke masyarakat. Hal-hal yang akan dikaji sebelum disebar yakni terlihat pertambahan bobot badan, pertumbuhannya, aspek kesehatan, dan aspek lingkungan. “Kajiannya perlu dua tahu, dicoba dulu di kelompok tertentu punya manajemen bagus baru dilepas ke peternak,” kata Sugiono.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Harapan kita semua, tentunya Sapi Belgian Blue terus dikembangkan sebagai salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi daging sapi dalam negeri yang kebutuhannya cukup tinggi. Sapi Belgian Blue yang memiliki bobot lebih besar dibanding sapi pada umumnya diharapkan dapat meningkatkan produksi daging sapi dalam negeri.(KB).


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Jepang Kagum, Indonesia Mampu Tiga Kali Tanam Padi dalam Setahun

Jepang Kagum, Indonesia Mampu Tiga Kali Tanam Padi dalam Setahun

Pilarpertanian – Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang, Eto Taku, menyampaikan kekagumannya atas capaian Indonesia yang mampu melakukan tiga kali panen padi dalam setahun. Hal ini diungkapkan dalam pertemuannya dengan Menteri Pertanian Indonesia (Mentan), Andi Amran Sulaiman, hari ini di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta (29/4/2025). Menteri Eto Taku mengungkapkan bahwa di Jepang, hanya wilayah […]

Apresiasi Kebijakan Pemerintah, Harga Gabah Saat Panen Raya Buat Petani Full Senyum

Apresiasi Kebijakan Pemerintah, Harga Gabah Saat Panen Raya Buat Petani Full Senyum

Pilarpertanian – Musim panen raya yang biasanya membawa kecemasan bagi petani akibat anjloknya harga gabah, kini berubah menjadi kabar gembira. Para petani menyampaikan apresiasi tinggi atas kebijakan pemerintah yang menetapkan HPP gabah sebesar Rp6.500 per kilogram, yang dinilai sangat membantu dan memberikan harapan baru bagi kesejahteraan mereka. Salah satunya dirasakan langsung oleh Jarwanto, petani di […]

Mentan Amran Tunjukkan Keberhasilan Pertanian Indonesia di Hadapan Menteri Jepang

Mentan Amran Tunjukkan Keberhasilan Pertanian Indonesia di Hadapan Menteri Jepang

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman menerima kunjungan Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang, Eto Taku. Dalam pertemuan tersebut, Mentan Amran menunjukkan peningkatan signifikan produksi pertanian Indonesia di tengah tantangan iklim ekstrem. “Persoalan yang dihadapi Indonesia dan Jepang sama yaitu perubahan iklim ekstrem dan Indonesia telah melakukan berbagai upaya. Hasilnya peningkatan […]

Membanggakan! Serapan Beras Bulog Bulan April Capai 1,3 Juta Ton, Kalahkan Serapan Tahunan Tujuh Tahun Terakhir

Membanggakan! Serapan Beras Bulog Bulan April Capai 1,3 Juta Ton, Kalahkan Serapan Tahunan Tujuh Tahun Terakhir

Pilarpertanian – Capaian mengejutkan terjadi dalam pengadaan beras nasional. Sepanjang bulan April 2025 saja, Perum Bulog berhasil menyerap 1,3 juta ton beras, angka yang mencengangkan mengingat rata-rata serapan tahunan tujuh tahun terakhir hanya berkisar 1,2 juta ton. Artinya, dalam waktu hanya satu bulan, Bulog melampaui rekor serapan tahunannya. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan […]

Buka Kornas Penyuluh Pertanian Se-Indonesia, Mentan Amran Pastikan PPL Bergerak Wujudkan Swasembada Pangan

Buka Kornas Penyuluh Pertanian Se-Indonesia, Mentan Amran Pastikan PPL Bergerak Wujudkan Swasembada Pangan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman secara resmi membuka Koordinasi Nasional (Kornas) Penyuluh Pertanian se-Indonesia yang digelar di Kantor Pusat Kementerian Pertanian. Dalam acara ini, Mentan menekankan peran strategis penyuluh pertanian sebagai pilar utama dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. “Selamat datang di Kementerian Pertanian Saudaraku, sahabatku semua. Tanpa PPL, tidak mungkin kita mencapai […]

Di Hadapan Ribuan Penyuluh Pertanian, Wamentan Sudaryono: Kawal Swasembada, Petani dan Penyuluh Sejahtera

Di Hadapan Ribuan Penyuluh Pertanian, Wamentan Sudaryono: Kawal Swasembada, Petani dan Penyuluh Sejahtera

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Republik Indonesia, Sudaryono mengajak seluruh penyuluh pertanian di Indonesia untuk merapatkan barisan dan serentak mengawal penuh pelaksanaan program-program strategis Kementerian Pertanian (Kementan). Pasalnya, lanjut Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar, sesuai Inpres No 3 Tahun 2025, penyuluh pertanian kini langsung berada di bawah arahan Kementan sebagai ujung […]

Duta Besar Palestina ke Kementerian Pertanian, Minta Dukungan Dari Sektor Pertanian

Duta Besar Palestina ke Kementerian Pertanian, Minta Dukungan Dari Sektor Pertanian

Pilarpertanian – Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, melakukan kunjungan kerja ke kantor pusat Kementerian Pertanian Indonesia hari ini. Dalam pernyataannya, Duta Besar Al-Shun mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi atas dukungan yang konsisten diberikan oleh Indonesia kepada Palestina, khususnya dalam sektor pertanian. “Indonesia selalu mendukung dari belakang untuk Palestina. Kita saling berdiskusi untuk […]

Dukung Penuh Penyuluh Pertanian, Mentan Amran Bagikan Sepeda Motor untuk Penyuluh Berprestasi

Dukung Penuh Penyuluh Pertanian, Mentan Amran Bagikan Sepeda Motor untuk Penyuluh Berprestasi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyerahkan secara langsung sepeda motor kepada penyuluh pertanian berkinerja terbaik. Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusi penyuluh dalam mendampingi petani dan mendorong percepatan luas tambah tanam (LTT). “Saudaraku, sahabatku, tanpa PPL (penyuluh pertanian lapangan), tidak mungkin kita mencapai lompatan seperti yang terjadi hari […]

Kini Langsung Di Bawah Kementan, Penyuluh Pertanian Satukan Tekad Akselerasi Swasembada Pangan

Kini Langsung Di Bawah Kementan, Penyuluh Pertanian Satukan Tekad Akselerasi Swasembada Pangan

Pilarpertanian – Dalam upaya mengakselerasi swasembada pangan nasional, puluhan ribu penyuluh pertanian dari seluruh Indonesia mengikrarkan komitmen bersama untuk memperkuat peran dan sinergi di lapangan. Sebanyak 5.000 penyuluh hadir di Lapangan Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan) dan 32.000 mengikuti secara online. Penyuluh pertanian menyatakan siap mendukung swasembada pangan berkelanjutan. Mereka berkomitmen untuk berkontribusi pada percepatan […]