Berbagai Cara Petani Siasati Kekeringan
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Berbagai Cara Petani Siasati Kekeringan

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Beberapa wilayah sentra produksi pangan mulai menghadapi ancaman kekeringan dan gagal panen. Namun petani punya cara sendiri menyiasati agar padi yang mereka sudah tanam bisa tetap panen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Misalnya Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Sejumlah petani di kabupaten ini melakukan berbagai cara agar lahan pertanian mereka dapat terselamatkan. Sejumlah petani membuat tempat penampungan air dari terpal di tengah sawah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bahkan Pemerintah Kabupaten Indramayu telah mengeluarkan kebijakan pengelolaan gilir giring untuk distribusi air baku di saluran induk Cipelang, terutama pada saluran induk barat untuk musim gadu (MT II) tahun 2019. Kebijakan langkah 37 yakni 3 hari untuk BBT 14 ke hulu yang merupakan wilayah PSDA Cikedung, dan 7 hari BBT 14 ke hilir yang merupakan wilayah PSDA Losarang. “Saya berharap petani yang berada di wilayah hulu tidak menggunakan pompa karena dapat mengurangi distribusi air,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu petani di Kabupaten Ngawi yang merupakan sentra padi di Jawa Timur menyiasati kekeringan dengan cara pompanisasi hingga melakukan pola tanam sistem salibu. Kabupaten Ngawi memang terkenal sebagai salah satu sentra padi di Jawa Timur.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Memasuki kemarau, pemerintah daerah (Pemda) setempat sudah mengantisipasinya tahun ini. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi, Marsudi mengatakan, sebagian besar sawah di Ngawi ada fasilitas irigasi, sehingga masih memungkinkan tanam padi di musim kemarau (MK) tahun ini. “Hanya saja, kami masih ada kendala karena waduk yang ada di Ngawi ini tak besar. Apalagi sejak Ramadhan ketiga tahun ini sudah tak ada hujan. Jadi, kami prakirakan akan terjadi kemarau panjang nantinya,” papar Marsudi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Seperti MK tahun-tahun sebelumnya, Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi sudah melakukan antisipasi agar petani tak gagal panen. Artinya, kalau memang daerahnya tak memungkinkan untuk ditanami padi (karena tak ada air) petani diimbau tak memaksakan untuk tanam padi. “Kalau tak ada air kami harapkan petani jangan memaksakan untuk tanam padi. Bisa saja tanam palawija, seperti jagung,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk petani yang berada di lereng Gunung Lawu, Marsudi mengingatkan agar menyesuaikan pola tanam di MK tahun ini.  Misalnya, petani di lereng Gunung Lawu untuk menanam jagung atau tanaman lainnya yang tahan terhadap kekeringan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Marsudi, untuk sejumlah kecamatan yang masih ada sumber airnya tapi tak banyak bisa saja tetap tanam padi, dengan bantuan sumur pompa. Benih padi yang ditanam pun menggunakan varietas padi berumur genjah dan tahan kekeringan, seperti Inpari 38, Situpatenggang, Situbagendit dan varietas lokal lainnya yang tahan kekeringan. Mengatur Pola Tanam
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Mandiri Kab. Sukoharjo, Sukar mengatakan, menghadapi musim kemarau tahun ini petani dimohon mengelola sistem pola tanam yang tepat sesuai kondisi daerah masing-masing. Kebetulan lahan sawah petani di Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Kab. Sukoharjo Jawa Tengah (Jateng), sudah ada fasilitas irigasi dan hanya sebagian yang tak mendapat aliran irigasi dari Waduk Gajah Mungkur.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Meski sebagian masih bisa tanam padi, petani diharapkan menggunakan bibit padi yang tahan kekeringan. Sebab, musim kemarau tahun ini diperkirakan lebih panjang dibanding tahun sebelumnya. “Kami meminta petani supaya memanfaatkan sumur pompa apabila air irigasi dari Waduk Gajah Mungkur sudah tak memungkinkan,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sukar juga menyarankan, jika lahan sawahnya masih cukup air, petani bisa melakukan pola tanam dengan sistem salin ibu (Salibu). Petani yang memanfaatkan pola tanam Salibu di MK tahun ini sekitar 0,5 ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Edy Purnawan menilai, perubahan iklim ekstrim yang menyebabkan musim kemarau lebih panjang, dapat menjadi suatu peluang pada daerah cekungan yang memiliki air tanah dangkal. Pada daerah tersebut dapat diusahakan komoditas pangan dan sayuran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Contohnya pada Kelompok Tani Tanurejo Desa Sidodadi, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Dengan membuat sumur bor/suntik pada kedalaman 20 m sudah diperoleh air untuk mengairi areal sawah/kebun di desa tersebut. Ditunjang dengan tanah yang subur serta kemauan para petani, maka dapat dilakukan budidaya berbagai komoditas tanaman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Salah satu alternatif budidaya tanaman yang diharapkan dapat berpotensi meningkatkan produksi tanaman dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan adalah mengoptimalkan penggunaan lahan kering. Selain karena memang tersedia cukup luas, sebagian dari lahan kering belum diusahakan secara optimal sehingga memungkinkan peluang dalam pengembangannya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Karena itu perubahan iklim pada pertanian bisa menjadi peluang. Bahkan daerah-daerah potensial bisa mengambil manfaat besar. “Dengan pengamatan yang jeli dan keseriusan untuk menangkap peluang, keuntungan justru diperoleh ketika terjadi perubahan iklim ekstrim,” kata Edy. (OIR)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Mentan Amran Dampingi Wapres Gibran ke NTT, Tegaskan Komitmen Terus Dorong Kemajuan Pertanian

Mentan Amran Dampingi Wapres Gibran ke NTT, Tegaskan Komitmen Terus Dorong Kemajuan Pertanian

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming dalam kunjungan kerja di Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Kunjungan ini bertujuan memastikan secara langsung perkembangan sektor pertanian dalam mendukung ketahanan pangan dan perekonomian di NTT. “Kami dengar langsung dari Bupati dan Gubernur, PDB (produk domestik bruto) naik […]

Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan Meski Keluarga Sendiri

Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan Meski Keluarga Sendiri

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya untuk menerapkan prinsip meritokrasi sebagai landasan utama pengangkatan pejabat struktural di Kementerian Pertanian (Kementan). Pernyataan ini disampaikan dalam sambutannya saat melantik sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Kantor Pusat Kementan, Jumat (2/5/2025). “Ini ada kemarin, seharusnya saya lantik. Namun, tadi malam saudara saya mengirim pesan […]

Produksi Beras Semester I/2025 Diprediksi Meningkat 11,17%, Kementan: Swasembada Semakin Dekat

Produksi Beras Semester I/2025 Diprediksi Meningkat 11,17%, Kementan: Swasembada Semakin Dekat

Pilarpertanian – Produksi beras nasional pada semester I tahun 2025 melonjak tajam sebesar 11,17 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut pencapaian ini sebagai bukti nyata bahwa swasembada beras yang menjadi cita-cita besar Presiden Prabowo Subianto kian mendekati kenyataan. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, melaporkan bahwa produksi […]

Presiden Prabowo Ceritakan Kekaguman Presiden Senat Kerajaan Kamboja Pada Sektor Pertanian Indonesia

Presiden Prabowo Ceritakan Kekaguman Presiden Senat Kerajaan Kamboja Pada Sektor Pertanian Indonesia

Pilarpertanian – Presiden RI, Prabowo Subianto menceritakan kekaguman Presiden Senat Kerajaan Kamboja, Samdech Akka Moha Sena Padei Techo Hun Sen terhadap pesatnya kemajuan sektor pertanian Indonesia hingga membuat negara mereka harus berpikir keras dalam melakukan ekspor beras, bahkan kekaguman tersebut diungkapkan Presiden Senat Kerajaan Kamboja tersebut sebanyak dua kali. Hal ini diungkapkan Presiden saat memimpin […]

Wamentan Sudaryono: Presiden Prabowo Ingin Kopdes Merah Putih Pangkas Jarak Pemerintah – Rakyat

Wamentan Sudaryono: Presiden Prabowo Ingin Kopdes Merah Putih Pangkas Jarak Pemerintah – Rakyat

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto mendorong pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes) sebagai langkah konkret menghadirkan pemerintah tanpa jarak di tengah masyarakat desa dan kelurahan. Hal tersebut disampaikan Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar, saat meninjau langsung pelaksanaan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) di Desa Tanjungrejo, Kecamatan […]

Serapan Beras Bulog Januari–Mei Tertinggi dalam 57 Tahun, Tanpa Impor

Serapan Beras Bulog Januari–Mei Tertinggi dalam 57 Tahun, Tanpa Impor

Pilarpertanian – Stok cadangan beras pemerintah mencatatkan rekor tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Tepat pada pukul 13.16 WIB, Minggu (4/5/2025) stok gudang Bulog mencapai angka 3,502.895 ton. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut pencapaian ini sebagai tonggak penting dalam sejarah ketahanan pangan nasional, sekaligus bukti keberhasilan kerja keras petani dan efektivitas kebijakan pemerintah yang […]

Sidang Kabinet Paripurna, Presiden Prabowo : Produksi Beras Nasional Naik, Ini Prestasi Nyata Bangsa

Sidang Kabinet Paripurna, Presiden Prabowo : Produksi Beras Nasional Naik, Ini Prestasi Nyata Bangsa

Pilarpertanian – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas keberhasilan pemerintah dalam meningkatkan produksi beras dan jagung nasional secara signifikan. Presiden menegaskan bahwa capaian ini adalah prestasi nyata yang tak bisa direkayasa, hasil kerja keras seluruh elemen bangsa, termasuk petani, pemerintah daerah, serta TNI dan Polri. “Salah satu prestasi kita yang […]

Capaian Serapan Beras 1 Tahun Diraih dalam 4 Bulan, Tembus Rekor Tertinggi

Capaian Serapan Beras 1 Tahun Diraih dalam 4 Bulan, Tembus Rekor Tertinggi

Pilarpertanian – Indonesia mencatat sejarah baru dalam ketahanan pangan nasional. Hanya dalam waktu empat bulan, stok cadangan beras pemerintah melonjak dari 1,7 juta ton pada Januari menjadi 3,5 juta ton per 4 Mei 2025. Kenaikan 1,8 juta ton ini sepenuhnya berasal dari hasil produksi petani lokal, tanpa impor beras medium. “Angka serapan sebesar itu sebelumnya […]

Data BPS: Produksi Pertanian Tumbuh Tertinggi pada Triwulan I 2025, Jadi Penopang Utama Ekonomi Nasional

Data BPS: Produksi Pertanian Tumbuh Tertinggi pada Triwulan I 2025, Jadi Penopang Utama Ekonomi Nasional

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa sektor pertanian kembali menunjukkan peran strategisnya sebagai penopang utama perekonomian nasional. Hal ini merujuk pada laporan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, yang mencatat adanya peningkatan signifikan dalam aktivitas produksi pertanian pada Triwulan I 2025, terutama pada komoditas padi dan jagung. Berdasarkan data […]