Berkat Program OPIP Kementan, Petani Banyuwangi Panen 4 Kali Setahun Dengan Potensi Hasil 9,1 Ton/Ha
Foto : Panen Kegiatan OPIP oleh Kelompok Tani Bawang Merah di Desa Kedaleman, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur.

Berkat Program OPIP Kementan, Petani Banyuwangi Panen 4 Kali Setahun Dengan Potensi Hasil 9,1 Ton/Ha

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong peningkatan produksi. Salah satunya melalui program Optimalisasi Peningkatan Indeks Pertanaman (OPIP) guna menjaga ketersediaan stok pangan dan memenuhi kebutuhan pangan nasional. Melalui program ini, petani kini mampu menanam dan memanen padi sebanyak 4 kali dalam setahun.


Kabupaten Banyuwangi adalah salah satu wilayah yang berhasil menerapkan pola ini. Panen kegiatan OPIP dilaksanakan kelompok tani Bawang Merah pada hari Rabu (10/11) di Desa Kedaleman, Kecamatan Rogojampi. Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Arief Setiawan, di Banyuwangi memiliki 4 kelompok tani menerapkan pola OPIP dengan masing-masing luas panen mencapai 25 Ha per kelompok tani. “Alhamdulillah hasilnya luar biasa, panen kali ini hasil 9,1 ton/Ha berupa gabah kering panen,” ujarnya.


Menurut Arief, saat ini memasuki musim panen ke 3 yang telah di panen, dan musim tanam ke 4 akan dilakukan di 5 hari kedepan. Untuk sistem persemaian itu sendiri menggunakan sistem tray sehingga tidak perlu menunggu waktu lama untuk olah tanah dan tanam kembali yang MT IV.


Varietas masing-masing di 4 musim tanam untuk MT 1 Ciherang, MT 2 Inpari, MT 3  Ciherang dan MT 4 Inpari. “Tahun ini kami dapat program bantuan dari Kementan seluas 100 ha untuk 4 kelompok masing-masing 25 hektar. Bantuannya sendiri mencakup benih padi, pupuk NPK, pupuk hayati, pupuk mikro, pupuk kandang dan decomposer,” lanjut Arief.



Arief bersyukur Kabupaten Banyuwangi bisa ikut serta program OPIP ini karena menurutnya sangatlah bagus, dapat mendorong petani untuk mendapatkan untung yang lebih, “Sebelumnya disini dalam 1 tahun hanya dapat 2x musim tanam, di program ini bisa mendapat 4x musim tanam bahkan produktivitas pun meningkat. Bantuan sarana tersebut juga mendukung kualitas padi,” tambahnya.


OPIP ini menurut Arief juga bisa mencegah alihfungsikan lahan tanam. Jika sebelumnya petani setelah selesai musim panen padi pertama untuk selanjutnya mereka tanam ketela di lahan tersebut, namun dengan program ini petani berkomitmen untuk selalu menanam padi karena waktu tanam dan panen yang jauh lebih cepat dari sebelumnya sehingga mereka pun bisa mendapatkan keuntungan yang lebih.


Dihubungi secara terpisah, Koordinator Padi Irigasi Rawa Ditjen Tanaman Pangan Rachmat mengatakan sistem OPIP merupakan pilihan yang menjanjikan untuk meningkatkan produksi padi sebab konsepnya adalah melakukan optimalisasi pemanfaatan lahan sawah sehingga diharapkan dapat dilakukan tanam padi 4 kali dalam setahun.


“Idealnya OPIP dikembangkan di sawah irigasi teknis dengan ketersediaan air sepanjang tahun, bukan daerah endemis hama dan pada hamparan sawah yang cukup seragam. Kunci keberhasilan ada di air, mekanisasi dan penggunaan benih umur genjah dan super genjah dengan persemaian di luar (sistem culik, dapog, tray),” ucap Rachmat.


Sementara itu Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menyampaikan dengan program OPIP mengefektifkan masa tanam padi dari mulai persemaian sampai panen. Para petani dapat menanam padi lebih dari dua atau tiga kali dalam setahun sehingga dapat meningkatkan produksi dan pendapatannya guna terwujudnya upaya ketahanan pangan nasional.


“Belajar dari OPIP 2021 ini maka akan dilakukan perluasan lokasi OPIP pada tahun 2022 sehingga menjangkau petani dan lahan yang jauh lebih luas. Itu terbukti petani sekitar lokasi OPIP pada belajar dan ingin mengikuti program OPIP, seperti di Kabupaten Sukoharjo OPIP tahun 2021 seluas 2.000 hektar dan tahun 2022 sanggup diperluas menjadi lebih dari 8.000 hektar,” ungkap Suwandi.


Dibawah arahan Menteri Syahrul Yasin Limpo, Kementan terus dorong penerapan program ini diberbagai daerah. “Melalui program OPIP ini tentu kendala lahan pertanian juga semakin berkurang sehingga kita bisa sekaligus atasi permasalahan lahan dengan adanya OPIP ini,” tandas Suwandi.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Mendagri: Alhamdulillah, Beras Jadi Peredam Inflasi Nasional

Mendagri: Alhamdulillah, Beras Jadi Peredam Inflasi Nasional

Pilarpertanian – Kinerja sektor pertanian kembali menunjukkan hasil positif. Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras nasional tercatat mengalami penurunan (deflasi) pada Oktober 2025 dan berperan signifikan sebagai peredam laju inflasi nasional. “Alhamdulillah, beras menjadi peredam inflasi bulan ini. Ini menunjukkan kinerja positif dari seluruh pihak, terutama di sektor pangan, dalam menjaga stabilitas […]

Mentan Amran Ajak Penyuluh Kawal Swasembada Pangan, Penyuluh Siap Satu Komando

Mentan Amran Ajak Penyuluh Kawal Swasembada Pangan, Penyuluh Siap Satu Komando

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak para penyuluh pertanian di seluruh Indonesia menjadi garda terdepan mengawal terwujudnya swasembada pangan nasional. Ajakan tersebut memantik semangat para penyuluh yang menyatakan siap bergerak satu komando mendukung peningkatan produksi dan ketahanan pangan. Dalam arahannya, Mentan Amran menegaskan bahwa pertanian merupakan sektor strategis yang menentukan kedaulatan dan […]

Mentan: Kios Pupuk Melanggar, Izin Dicabut

Mentan: Kios Pupuk Melanggar, Izin Dicabut

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan tidak ada ampun bagi kios dan distributor pupuk yang melanggar aturan Harga Eceran Tertinggi (HET). Pemerintah, kata Mentan Amran, telah melakukan penindakan tegas dengan mencabut izin 190 pengecer dan distributor pupuk yang terbukti menjual pupuk di atas harga yang telah ditetapkan. Ia juga menegaskan, para pelanggar […]

Produksi Jagung Nasional Meningkat 9,34 Persen Sepanjang 2025

Produksi Jagung Nasional Meningkat 9,34 Persen Sepanjang 2025

Pilarpertanian – Produksi jagung nasional sepanjang Januari hingga Desember 2025 diperkirakan terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan hasil survei Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), potensi produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen mencapai 16,55 juta ton, atau meningkat 1,41 juta ton (9,34 persen) dibandingkan periode yang sama tahun 2024. “Potensi produksi […]

Kehormatan Petani VS Kebebasan Pers

Kehormatan Petani VS Kebebasan Pers

Pilarpertanian – Oleh: Ibrahim Asnawi (Koordinator Nasional GEMPITA) Gerakan Pemuda Tani Indonesia (GEMPITA) menyikapi serius polemik yang terjadi antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan Majalah Tempo. Langkah Kementan melayangkan gugatan perdata atas pemberitaan Tempo edisi  yang berjudul “Poles-Poles Beras Busuk” adalah langkah yang tepat, konstitusional, dan harus didukung. Kami melihat ini bukan sekadar urusan antara Kementan […]

Mentan Amran Lapor ke Presiden : Produksi Beras 2025 Tertinggi, Naik 4,1 Juta Ton

Mentan Amran Lapor ke Presiden : Produksi Beras 2025 Tertinggi, Naik 4,1 Juta Ton

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melaporkan langsung kepada Presiden RI Prabowo Subianto bahwa produksi beras nasional tahun 2025 mencapai capaian tertinggi dalam lima tahun terakhir, yakni naik sebesar 4,1 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam pertemuan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/11/2025) Mentan Amran menyampaikan bahwa lonjakan produksi tersebut mengacu pada hasil […]

Mentan Banggakan Generasi Combine Harvester Terbaru di Serpong

Mentan Banggakan Generasi Combine Harvester Terbaru di Serpong

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan kebanggaannya terhadap kemajuan teknologi alat mesin pertanian (alsintan). Salah satunya adalah generasi terbaru combine harvester hasil pengembangan Balai Besar Perakitan dan Modernisasi Mekanisasi Pertanian (BRMP Mektan) di Serpong, Tangerang. Saat meninjau langsung dan menjajal performa prototipe Combine Harvester – MUD MAX pada Senin (3/11/2025), Mentan Amran […]

Kementan Perkuat Hilirisasi dan Produktivitas Tebu Menuju Swasembada Gula Nasional

Kementan Perkuat Hilirisasi dan Produktivitas Tebu Menuju Swasembada Gula Nasional

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus memperkuat hilirisasi dan produktivitas tebu nasional guna mempercepat terwujudnya swasembada gula. Langkah tersebut diwujudkan melalui kegiatan Tanam Perdana Bongkar Ratoon Tebu di Desa Mlale, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Selasa (4/11/2025). Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Perkebunan Abdul Roni Angkat mengatakan, kegiatan bongkar ratoon […]

Dorong Swasembada Gula, Kementan Perkuat Hilirisasi dan Produktivitas Tebu di Sragen

Dorong Swasembada Gula, Kementan Perkuat Hilirisasi dan Produktivitas Tebu di Sragen

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus memperkuat upaya peningkatan produktivitas tebu nasional guna mewujudkan target swasembada gula. Salah satu langkah nyata diwujudkan melalui kegiatan Tanam Perdana Bongkar Ratoon Tebu yang dilaksanakan di Desa Mlale, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Selasa (4/11/2025). Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Abdul Roni Angkat menyampaikan bahwa […]