Desa Mandiri Benih Siap Penuhi  Kebutuhan Benih Kedelai Provinsi Jambi

Desa Mandiri Benih Siap Penuhi&nbsp Kebutuhan Benih Kedelai Provinsi Jambi
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pilarpertanian - Pilar – Salah satu kegiatan BPTP Balitbangtan Jambi yaitu Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) Kedelai dilaksanakan di Desa Mandiri Benih Kedelai yaitu Desa Dusun Baru di Kabupaten Tebo, Jambi. Kegiatan UPBS ini sudah berlangsung beberapa tahun yang lalu, mengingat Kabupaten Tebo merupakan sentra produksi kedelai di Provinsi Jambi dan memiliki penangkar yang berkualitas. Setelah pendampingan pengolahan tanah, tanam, sampai pemeliharaan usai, agenda kegiatan UPBS Kedelai 38 Ton SS di Dusun Baru, Kecamatan VII Koto selanjutnya adalah panen dan prosessing sampai benih siap didistribusikan ke petani. Varietas yang ditanam tahun 2018 adalah Anjasmoro. Hal inipun sejalan dengan preferensi petani, seperti yang diinginkan oleh petani Rahma. “Kami lebih suka menanam kacang kuning yang Anjasmoro karena polongnya tidak mudah pecah dan tanamannya tahan rebah.”ujar anggota KT. Harapan Mulya ini. Tidak salah memang, Anjasmoro adalah varietas yang dilepas tahun 2001, dikenal sebagai varietas yang moderat terhadap penyakit karat daun dan tahan rebah. Dari luasan 32 ha telah dilakukan pemanenan seluas 26 hektar. Panen dilakukan pada saat tanaman berumur 85 hari dengan ciri-ciri sebagian besar daun sudah menguning, lalu gugur, buah mulai berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan atau polong sudah kelihatan tua, batang berwarna agak coklat dan gundul. Pemanenan dilakukan menggunakan sabit/arit yang cukup tajam agar tidak terlalu banyak menimbulkan goncangan sehingga pekerjaan bisa dilakukan dengan cepat dan dapat mengurangi jumlah buah yang rontok. Pengeringan dilakukan dengan menggunakan sinar matahari yaitu dengan menyusun brangkasan di atas rak-rak yang dialasi terpal dan bisa ditutup dengan terpal yang dibuat sedemikian rupa selama 2-3 hari. Untuk perontokan/pembijian menggunakan threser. Pengeringan biji dilakukan selama 2-3 hari hingga kadar air mencapai 10%. Hasil rata-rata ubinan 1,5 ton/hektar biji kering. Capaian 1,5 ton per hektar itu sangat bagus sehingga kita bisa memenuhi kebutuhan benih di desa bahkan kabupaten lain,” ujar Ir. Yardha, selaku penanggung jawab kegiatan UPBS Kedelai BPTP Balitbangtan Jambi. Pendampingan dari tim BPTP Balitbangtan Jambi dalam meliputi prosesing benih. “Benih hasil panen ini akan ditanam setelah lebaran.  Sementara biji kedelai yang disimpan dalam waktu lama, kadar airnya jangan melebihi kadar air awal. Sebab, jika melebihi  disukai hama bubuk Bluchus sp. Untuk itu sangat perlu menjaga mutu fisik dan genetic,”pungkasnya.  (RR)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan