DKP Kabupaten Malang harapkan Pertanian menjadi Gaya Hidup

DKP Kabupaten Malang harapkan Pertanian menjadi Gaya Hidup
Oleh : Ferly P. Tambunan

Pilarpertanian - Pertanian diharapkan bisa menjadi gaya hidup atau life style serta hobby yang dapat menghasilkan keuntungan. Itu yang menjadi penekanan Dr. Agung Purwanto selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) kabupaten Malang dalam kunjungan Monitoring dan Evaluasi atau Monev dari kegiatan Pemanfaatan Pekarangan Lestari (P2L) tahun 2021 di kelompok tani Merak 3 yang berada didusun Juwet Manting desa Parangargo kecamatan Wagir kabupaten Malang. Pernyataan ini merupakan implementasi dari sambutan Presiden dalam HUT TNI pada 5 Oktober 2022 kemarin. Disampaikan bahwa semua aparatur pemerintah juga TNI, Polri dapat memperkuat program ketahanan Pangan yang sedang digalakkan. Agung Purwanto juga mengutip pernyataan bahwa sekarang ini ada 3 krisis yang perlu di waspadai dan perlu mendapat perhatian dari semua pihak. 3 Krisis itu antara lain: Krisis Energi, Krisis Keuangan dan Krisis Pangan. Dari ketiga krisis ini, yang berkorelasi dengan dinas yang di pimpinnya adalah Krisis Pangan. Krisis Pangan dapat terjadi dari beberapa sebab, antara lain ketersediaan pangan yang tidak mencukupi dan tingkat konsumsi pangan yang tidak bervariatif. Adanya faktor cuaca dan iklim yang tidak menentu dapat menyebabkan pola tanam yang berubah dan memunculkan serangan hama penyakit yang baru. Perubahan peruntukkan lahan yang semakin berkurang dan menyempit juga dapat menyebabkan krisis ketersediaan pangan. Oleh karena itu melalui program Pemanfaatan Pekarangan Lestari ini, beliau mengharapkan petani atau rumah tangga tani dapat menerima manfaat yang signifikan dengan mendapatkan pendapatan secara ekonomis. Selain itu sumber pangan yang sehat dan aman untuk di konsumsi untuk rumah tangga dan peningkatan sektor kesehatan keluarga melalui pemenuhan gizi. Penekanan pemanfaatan lahan pekarangan yang cenderung sempit dapat dilakukan dengan penanaman dalam polybag serta tanaman yang ditanam disesuaikan kebutuhan rumah tangga tani. Selain itu tanaman lain yang mempunyai nilai ekonomis tinggi atau tanaman yang dapat menyebabkan terjadinya inflasi seperti cabai dan tanaman hortikultura lainnya. Penekanan gaya hidup disini lebih kepada kegiatan berkebun pada lahan pekarangan, yang juga dapat dijadikan hobby yang menguntungkan jika ditelateni dengan baik dan serius. Dimana ini yang mejadi goal atau tujuan dari program P2L yang nanti nya akan menciptaakan kawasan pangan yang sehat dan lestari. Pada kegiatan Monitoring dan Evaluasi ini, turut mendampingi Kepala Bidang Penganekaragaman beserta staf dan juga melakukan kunjungan ke lahan Demplot milik anggota Kelompok Tani Merak 3.
Sementara itu, Agus Sucipto selaku Ketua didampingi Rino Angga selaku Bendahara kelompok tani menyampaikan perkembangan yang sudah di dapat dari program ini. Antara lain: ketertarikan warga sekitar akan pemanfaatan lahan pekarangan sudah mulai ada, pendapatan anggota kelompok melalui demplot atau lahan milik nya secara ekonomis mulai ada peningkatan, sumber pangan sayur juga mudah di dapat. Selain itu rencana kedepan kelompok in dapat menggandeng warga yang belum menjadi anggota untuk ikut serta dalam program ini sehingga tercipta lingkungan yang sehat dan mandiri.
Ferly Tambunan dan Suhardi dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) kecamatan Wagir sebagai pendamping kegiatan P2L ini juga mengharapkan agar adanya dukungan dan peran dari pemerintah setempat baik dari kecamatan dan desa untuk dapat ikut dalam membantu pengembangan kegiatan ini, terlebih adanya bantuan dana desa dalam mendukung Ketahanan Pangan, serta lebih menggalakkan keterlibatan organisasi masyarakat yang ada untuk dapat mencintai pertanian dengan mengembangkan pertanian sesuai potensi lokal yang ada diwilayah masing masing dusun yang, sehingga tercipta aneka ragam pangan lokal yang dapat dikembangkan. Dan dapat menjadi ikon serta sumber pangan baru sesuai kearifan lokal dari masing masing wilayah yang ada.

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan