Genjot Produksi, Kementan Bersama Stakeholder Pertanian Atasi Dampak Perubahan Iklim
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi Saat Menghadiri Bimbingan Teknis Propaktani Episode 1034 Secara Online.

Genjot Produksi, Kementan Bersama Stakeholder Pertanian Atasi Dampak Perubahan Iklim

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama stakeholder pertanian bersinergi mengatasi dampak perubahan iklim guna menggenjot produksi tanaman pangan, khusus padi dan meningkatkan kesejahteraan petani. Perubahan pola curah hujan serta kenaikan suhu udara berpengaruh secara signifikan pada penurunan produksi pertanian, sehingga upaya adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim gencar dilakukan untuk menjaga produksi pangan.


Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengaku optimis dalam mengatasi dampak perubahan iklim pada sektor pertanian. Pasalnya, Kementan memiliki pengalaman dalam melewati El Nino ekstrem pada tahun 2015 dengan kenaikan suhu di atas permukaan laut naik 2,9 °C.


“Waktu itu petani-petani kita mulai adaptif menghadapi kondisi kekeringan tersebut dengan penggunaan benih tahan kekeringan, budidaya hemat air, kejar tanam dan pompanisasi,” ungkap Suwandi dalam Bimtek Propaktani Episode 1035 berjudul “Mengatasi Dampak Perubahan Iklim Pada Tanaman Pangan, di Jakarta, Selasa (31/10/2023).


Suwandi menuturkan, Indonesia saat ini tahun 2023 kembali mengalami El Nino dengan kenaikan suhu di atas permukaan laut menurut NOAA dan BMKG naik secara moderat sekitar 1,5 °C dengan puncak El Nino telah terlewati pada Agustus dan September lalu dengan Oktober sudah mulai melandai. Upaya-upaya mengatasi dampak El Nino terhadap produksi pangan pun telah dilakukan antara lain dengan melakukan mapping / pemetaan.



“Pada wilayah-wilayah yang masih masuk kategori hijau kita lakukan percepatan tanam dan meningkatkan indeks pertanaman. Sedangkan daerah-daerah kategori kuning kita bantu dengan booster suplai air baik melalui sumur, pompa-pompa dan embung. Kami juga mendorong petani-petani untuk memanfaatkan Asuransi Usaha Tani atau KUR untuk meminimalisir resiko gagal panen,” jelasnya.


“Sesuai arahan Menteri Pertanian Amran Sulaiman agar fokus peningkatan produksi salah satunya komoditas padi, produktivitas dan kualitas hasil guna mensejahterakan petani,” pinta Suwandi.


Sebagai informasi KSA BPS bahwa luas panen padi tahun 2023 diperkirakan 10,20 juta hektar dengan produksi 53,63 juta ton GKG atau setara 30,90 juta ton beras.


Bersamaan, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Muljadi D. Mario mengatakan Provinsi Gorontalo adalah daerah yang terkena dampak El Nino, luas pertanaman padi yang terkena dampak perubahan iklim di Provinsi Gorontalo mencapai 591,4 Ha dan jagung seluas 12.103,1 Ha. Adapun upaya antisipasi dan adaptasi El Nino dalam rangka menjaga produksi pangan di Gorontalo antara lain identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan, program 1.000 Ha percepatan tanam (padi, jagung dan kedelai) di masing-masing kabupaten dan peningkatan ketersediaan air melalui embung, sumur, pompanisasi dan lain sebagainya.


“Upaya yang dilakukan dengan menyediakan asuransi usaha tani 4.250 hektar (subsidi pemerintah) dan program penggantian benih bila terjadi puso akibat banjir dan kekeringan,” sebut Muljadi.


Sementara itu, Akademisi IPB, Prof. Yonny Koesmaryono menjelaskan dalam melakukan upaya adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim seperti kekeringan, diperlukan sinergi dari setiap stakeholder yang terlibat, diantaranya penanaman varietas tahan kekeringan (penyuluh dalam pengusulannya dan dinas dalam penyediaannya). Kemudian perbaikan drainase, optimalisasi infrastruktur, teknologi hemat air (pengusulan sesuai kondisi wilayah oleh poktan/penyuluh yang diakomodir dinas).


“Penting juga melakukan monitoring dan pelaporan perkembangan luas serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) atau DPI (Dampak Perubahan Iklim), gerakan pengendalian OPT atau penanganan DPI dan mengoptimalkan Brigade Perlindungan Tanaman dan optimalisasi Asuransi Usaha Tani utamanya bagi wilayah rawan kekeringan,” ujar Prof. Yonny.


Prof. Johannes E.X. Rogi yang merupakan Koordinator Prodi Magister Agronomi PPS Universitas Sam Ratulangi Manado menjelaskan cara mengatasi dampak perubahan iklim melalui Climate Smart Agriculture (CSA). CSA atau pertanian cerdas iklim merupakan sebuah pendekatan yang mentransformasikan dan mengorientasikan ulang sistem produksi pertanian dan rantai nilai pangan.


“Hal ini untuk membantu orang-orang yang mengelola sistem pertanian dalam merespon perubahan iklim,” tuturnya.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Wamentan Sudaryono: Sinergitas Kementan-Polri Wujudkan Visi Presiden Prabowo untuk Ketahanan Pangan Nasional

Wamentan Sudaryono: Sinergitas Kementan-Polri Wujudkan Visi Presiden Prabowo untuk Ketahanan Pangan Nasional

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan pentingnya sinergitas antara Kementerian Pertanian (Kementan) dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional. Apalagi, lanjut Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar itu, Presiden Prabowo Subianto memiliki visi besar agar Indonesia dapat mewujudkan swasembada pangan. Karena itu, semua institusi dan lembaga […]

Mentan Amran Bersyukur Produksi Padi di Provinsi Aceh Meningkat Signifikan Dengan Pompanisasi

Mentan Amran Bersyukur Produksi Padi di Provinsi Aceh Meningkat Signifikan Dengan Pompanisasi

Pilarpertanian – Lhoksukon – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersyukur produksi padi di Provinsi Aceh mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan tersebut terjadi setelah Kementerian Pertanian (Kementan) gencar melakukan pompanisasi untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) Padi. Hasilnya, menurut Mentan Amran, terjadi peningkatan produksi padi di Provinsi Aceh mencapai kurang lebih 15 persen, sedangkan untuk […]

Mentan Amran Optimis Sumut Capai Target Produksi Padi di 2025

Mentan Amran Optimis Sumut Capai Target Produksi Padi di 2025

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menambah target produksi padi di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) hingga 700 ribu ton di tahun anggaran 2025. Kenaikan ini optimis dapat dicapai melalui kegiatan cetak sawah dan optimalisasi lahan (Oplah) dengan meningkatkan indeks tanam dari 1 kali menjadi 3 kali dalam setahun. “Ini luar biasa semangatnya targetnya […]

Kementan Gerak Cepat, Stok dan Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipastikan Aman

Kementan Gerak Cepat, Stok dan Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipastikan Aman

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat dalam menyelesaikan administrasi pembayaran subsidi pupuk pada tahun 2024. Langkah ini dinilai mampu mendorong efisiensi kerja dan memastikan kesiapan distribusi pupuk subsidi untuk musim tanam pertama tahun 2025 (MT I/2025). Demikian disampaikan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmat Pribadi seusai menerima Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono di Kantor […]

Dukung Kementan, TNI AD Siap Kerahkan Pasukan untuk Wujudkan Swasembada Pangan

Dukung Kementan, TNI AD Siap Kerahkan Pasukan untuk Wujudkan Swasembada Pangan

Pilarpertanian – Dalam Rapat Koordinasi Swasembada Pangan yang digelar di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letnan Jenderal TNI Tandyo Budi Revita menegaskan komitmen TNI AD untuk mendukung upaya percepatan swasembada pangan nasional. Letjen Tandyo menyoroti pentingnya peran TNI AD dalam memastikan program unggulan pemerintah di sektor ketahanan […]

Tinjau Sawah Sumut, Mentan Amran Pastikan Program Swasembada Lewat Oplah dan Cetak Sawah Berjalan Lancar

Tinjau Sawah Sumut, Mentan Amran Pastikan Program Swasembada Lewat Oplah dan Cetak Sawah Berjalan Lancar

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah terus menjalankan program swasembada pangan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi. Saat meninjau lahan optimasi lahan (Oplah) di Sumatera Utara (Sumut), Mentan Amran optimis produksi beras di wilayah tersebut dapat meningkat signifikan. “Saat ini sudah memasuki tahap produksi, di mana lahan Oplah digarap oleh kelompok Brigade […]

Sentra Produksi Strategis, Mentan Amran Terus Perkuat Brigade Pangan di Sumatera Utara

Sentra Produksi Strategis, Mentan Amran Terus Perkuat Brigade Pangan di Sumatera Utara

Pilarpertanian – Terus bergerak cepat untuk wujudkan swasembada pangan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kunjungi lokasi optimasi lahan (oplah) di Desa Tebing Tinggi Kecamatan Tanjung Beringin sekaligus melakukan Apel Siaga Brigade Pangan di Desa Pematang Cermai Kecamatan Tanjung Beringin, Kab Serdang Bedagai, Sumatera Utara (11/12). Mentan Amran menyebutkan petani milenial yang tergabung dalam Brigade […]

Kementerian Pertanian Perkuat Sinergi dengan TNI AD Wujudkan Swasembada Pangan

Kementerian Pertanian Perkuat Sinergi dengan TNI AD Wujudkan Swasembada Pangan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendukung prioritas nasional di bidang ketahanan pangan, sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto. Untuk itu Kementerian Pertanian (Kementan) bersama TNI AD sepakat untuk menjalankan langkah-langkah strategis guna mempercepat pencapaian swasembada pangan nasional. Mentan Amran menyampaikan bahwa percepatan swasembada pangan membutuhkan penguatan sinergi […]

Segera Diajukan Ke Presiden, Wamentan Sudaryono Pastikan Penyederhanaan Regulasi Pupuk Subsidi Masuk Tahap Final

Segera Diajukan Ke Presiden, Wamentan Sudaryono Pastikan Penyederhanaan Regulasi Pupuk Subsidi Masuk Tahap Final

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, memastikan bahwa proses penyusunan regulasi terkait pupuk subsidi telah memasuki tahap final dan akan segera diajukan kepada Presiden Prabowo Subianto. Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar menekankan regulasi ini bertujuan untuk menyederhanakan sistem distribusi pupuk yang sebelumnya melibatkan banyak kementerian dan lembaga negara, menjadi satu pintu […]