Gerakan Tanam Padi, Antisipasi El Nino di Kab. Malang, Jawa Timur

Gerakan Tanam Padi, Antisipasi El Nino di Kab. Malang, Jawa Timur
Foto oleh: Ferly P. Tambunan/Tri Wahyuni

Pilarpertanian - Gaung Gerakan Tanam atau Gertam yang dicanangkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian, telah ditindak lanjuti oleh Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kab. Malang yang dikomandoi Ir. Avicenna.

Gerakan Tanam ini merupakan gerakan percepatan masa tanam khususnya tanaman pangan padi, pada kalender tanam Asep (April-September)-akhir dan awal OkMar (Oktober-Maret). Gerakan ini merupakan Gerakan yang terjadwal dan sistematis dari pusat hingga ke daerah dan sebagai salah satu terobosan percepatan tanam akibat adanya El-Nino dan menjaga ketersediaan bahan pangan khususnya beras.

Gerakan ini dilaksanakan dengan upaya mempercepat tanam dan masih diupayakan pemanfaatan ketersediaan air yang ada. Akibat musim kemarau dampak dari El Nino, hujan diprediksi terlambat yakni pada akhir tahun.

Di kabupaten Malang, Gerakan Tanam ini dilaksanakan di 19 kecamatan dengan luasan total lahan 4.150 Ha. Gerakan Tanam ini diawali dengan acara puncak Gertam yang dilaksanakan pada hari Rabu, 4 Oktober 2023 di Kecamatan Pakaisaji pada kelompok tani Margo Rukun 3 Desa Karangduren seluas 1,5 Ha, wilayah binaan penyuluh Tri Wahyuni. Puncak acara Gerakan tanam dilakukan serempak oleh Kadis DTPHP, Muspicam, Danramil dan kapolsek serta dukungan dari pihak formulator.

Avicenna menyampaikan bahwa Gerakan ini harus didukung oleh seluruh stakeholder pertanian tanpa terkecuali dan terpenting ujung tombak yang ada di desa yaitu petani, kelompok tani dan penyuluh. Selain dari itu dukungan juga dari pemerintah melalui penyediaan bantuan benih tanaman padi yaitu Inpari 32 dan penyediaan pupuk organik cair bagi petani.

Dukungan dari formulator salah satunya adanya kerja sama penggunaan Drone untuk melakukan penyemprotan atau spray agar dapat mengefisiensi waktu dan biaya bagi petani.

Kegiatan ini juga dilaksanakan di kecamatan Wagir melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wagir, yang dilaksanakan di 4 desa yang berpotensi dilakukan penanaman padi yakni Desa Sidorahayu, Desa Parangargo, Desa Mendalanwangi dan Desa Sitirejo dengan total luasan 100 Ha.

Pada kegiatan ini Ferly Tambunan dan Afif Auliya selaku penyuluh wilayah binaan desa tersebut selalu melakukan pengawalan kegiatan dengan melakukan pengamatan dan pengaturan jadwal tanam serta mengajak petani melakukan pertemuan atau sosialisasi melalui pertemuan pada kelompok tani yang terlibat.

Dengan memanfaatkan air yang masih mengalir dan melalukan pengamatan apabila terjadi serangan hama penyakit sehingga cepat ditangani. Diharapkan pada akhir tahun dan awal tahun dapat dilakukan panen sehingga ketersediaan pangan beras tetap terjaga.

Pada kegiatan ini, petani di kecamatan Wagir yang mengikuti Gerakan tanam diikutkan Asuransi Usaha Tani padi (AUTP) melalui kelompok, sehingga dukungan akan Gerakan ini benar-benar bermanfaat bagi petani dan upaya penyediaan bahan pangan serta tetap menjaga kelangsungan pertanian yang baik dan sehat dikarenakan menggunakan bahan organik. (oleh Ferly P.Tambunan/Tri Wahyuni, Penyuluh Pertanian BPP Kec.Wagir).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan