Implementasikan Bhineka Tunggal Ika
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Implementasikan Bhineka Tunggal Ika

Pilarpertanian - Pekan Nasional (PENAS) adalah ajang pertemuan Kontak Tani Nelayan dari seluruh Indonesia yang diselenggarakan secara periodik sejak tahun 1971, untuk menjalin silaturrahmi antar masyarakat pertanian dan perikanan (petani, nelayan, petani hutan, pelaku usaha dan stakeholder pertanian) sehingga dapat terbina kesatuan dalam upaya menumbuhkan semangat membangun pertanian Indonesia yang kuat dan tangguh dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


Pilar – Penas berperan sebagai : (1) media untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian, (2) pemersatu bangsa, karena masyarakat tani merupakan bagian terbesar dari bangsa Indonesia, (3) pengembangan harga diri selaku masyarakat pertanian yang berjiwa mandiri dan bertanggung jawab, (4) meningkatkan harkat dan martabat petani-nelayan beserta keluarganya, dan (5) mengembangkan cakrawala petani-nelayan beserta keluarganya dalam menghadapi perkembangan nasional dan internasional.


Penas diselenggarakan setiap periode 3-4 tahun sekali. Penas I diselenggarakan di Desa Cihea, Kecamatan Ciranjang, Kab. Cianjur, Jawa Barat, September 1971, dengan tema “Meningkatkan Peran Petani Dalam Program Pembangunan Pertanian”. Terakhir Penas XIV-2014 di Kec. Kepanjen, Kab. Malang, Jawa Timur, tanggal 7 s/d 12 Juni 2014. Dan Penas XV-2017 akan diselenggarakan di Kab.Aceh/Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, tanggal 6 s/d 11 Mei 2017.


Menurut Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir, pada setiap Penas, para peserta yang datang dengan biaya sendiri. Mereka hanya didampingi oleh petugas dari dinas pertanian, perikanan atau kehutanan daerahnya. “Di lokasi Penas-Aceh, mereka akan menginap di rumah-rumah penduduk atau petani selama Penas berlangsung (sekitar 1 minggu)”, jelas Winarno dalam konperensi pers di Kantor Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDM), di Jakarta, Senin (21/11/2016).



“Dengan demikian, para peserta Penas dengan latar belakang bermacam suku, ras dan agama serta budaya akan berintegrasi dan bersosialisasi dengan masyarakat/ petani Aceh sebagai tuan rumah dan antar peserta dari daerah lain. Hal itu terlihat mulai dari penyambutan, di tempat penginapan, pada acara- acara rembug KTNA, musyawarah dan diskusi”, jelas Winarno.


MENGIMPLEMENTASIKAN NILAI BHINEKA TUNGGAL IKA


Di era komunikasi modern ini, boleh dikatakan tidak pernah menyaksikan pertemuan akbar nasional semacam Penas ini, yang dihadiri oleh puluhan ribu anak bangsa yang datang dari berbagai daerah dengan latar belakang suku, ras dan agama serta budaya yang berbeda dengan tujuan yang sama.


Tujuan tersebut selalu diaktualisasikan dalam setiap tema. Tema Penas XV-2017 yaitu “Melalui Penas Petani-Nelayan XV 2017 Kita Mantapkan Kelembagaan Tani Nelayan dan Petani Hutan Sebagai Mitra Kerja Pemerintah Dalam Rangka Kemandirian, Ketahanan dan Kedaulatan Pangan Menuju Kesejahteraan Petani Nelayan Indonesia”.


Ini merupakan wujud nyata implementasi kebhineka tunggal ikaan yang terus diaktualisasikan oleh petani Indonesia melalui Penas. Kita memang sering melihat dan mendengar begitu pasih dan lancarnya para elit bangsa dan elit politik menyampaikan konsep Bhineka Tunggal Ika kepada publik, tapi nyaris tidak ada contoh bagaimana implementasinya. Bermusyawarah dan berdiskusi semakin jauh dari etika sopan- santun.


Tidak ada salahnya belajar dan mencontoh petani Indonesia yang senantiasa bekerjasama dan berjuang dengan ikhlas untuk kepentingan bangsa ditengah arus globalisasi dan kapitalisasi yang menggerus jati diri bangsa.


Mungkin tidak banyak generasi muda kita yang tahu, bagaimana petani Indonesia begitu dihargai oleh lembaga pangan dunia (FAO) atas kepeduliannya terhadap nasib bangsa Afrika yang menderita kelaparan.


Pada Penas VI-1986 di Simalungun Sumatera Utara, KTNA memberikan bantuan tahap pertama sebanyak US$ 5 juta kepada peduduk yang menderita kelaparan di beberapa negara Afrika. Bantuan tersebut diserahkan kepada Dr. Edward Souma, Direktur FAO yang hadir pada Penas VI untuk digunakan menanggulangi kelaparan dan mendorong petani kecil meningkatkan produksi pertaniannya. Bantuan tersebut berakhir pada tahun 2005 dengan selesainya pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Gambia.


PENYELENGGARAAN PENAS XV-2017 DI ACEH


Menurut Sekretaris Daerah Aceh Drs. Dermawan, MM, pemerintah dan masyarakat Aceh menyambut penyelenggaraan Penas XV-2017 ini dengan suka cita. “Aceh sebagai tuan rumah akan mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk rumah-rumah penduduk yang akan ditempati oleh peserta dan para tamu undangan”, katanya.


“Kami masyarakat Aceh menganggap bahwa semua peserta Penas yang akan datang ke Aceh adalah sebagai tamu yang harus dihormati dan dilayani dengan sebaik-baiknya. Bahkan pemerintah Aceh akan meliburkan beberapa kegiatan agar semua kegiatan Penas XV dapat berjalan lancar”, kata Dermawan mewakili Plt. Gubernur Aceh dalam konperensi pers bersama Ketua KTNA dan Kepala BPPSDM.


Terkait dengan masalah memberlakukan syariat Islam di provinsi Aceh, Dermawan yang pernah menjabat Asisten Keistimewaan Aceh Setda Aceh (2006-2008) menjelaskan bahwa masyarakat Aceh dari dulu terkenal dengan toleransinya. “Tidak ada masalah dengan pemberlakukan syariat Islam yang disebut Qanun. Karena Qanun tersebut hanya berlaku untuk warga Aceh. Banyak tamu dan pejabat-pejabat yang bukan beragama islam datang ke Aceh tetap dihormati dan dilayani sebagai tamu”, tegasnya.


Untuk memeriahkan Penas XV, provinsi Aceh akan menampilkan seni dan budaya Aceh yang sangat terkenal, akan menyajikan dan memperagakan produk pertanian unggulan Aceh seperti kopi Gayo yang terkenal ke mancanegara, dan kuda Gayo. Provinsi Aceh banyak memiliki kearifan lokal di bidang pertanian dan peternakan yang dapat disaksikan dan dipelajari oleh para peserta Penas, ungkap Dermawan.


Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Pending Dadih Permana menjelaskan bahwa dari berbagai kegiatan Penas telah melahirkan berbagai ide dan konsep pembangunan pertanian.


Dia mencontohnya, dari gelar teknologi budidaya tanaman padi Jajar Legowo (Jarwo) pada Penas XIV di Malang, sekarang Jarwo sudah berkembang ke seluruh daerah. “Nanti di Penas XV-Aceh akan digelar teknologi Jarwo Super. Ada juga gelar teknologi SIWAB”, ungkapnya.


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]

Presiden Main Bola di Gorontalo, Mentan Amran Cetak Dua Gol, Jokowi: Amran Pemain Bola Makassar

Presiden Main Bola di Gorontalo, Mentan Amran Cetak Dua Gol, Jokowi: Amran Pemain Bola Makassar

Pilarpertanian – Presiden Jokowi bermain bola bersama beberapa menteri di Gorontalo (21/4). Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman tampil gemilang dengan mencetak dua gol dalam kemeriahan tanding bola di Lapangan Kompi, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo. Presiden dan Mentan Amran berada di kesebelasan U12. Sedangkan lawannya adalah Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan Budi Karya […]

Tingkatkan IP Padi, Kementan Genjot Pompanisasi untuk Merauke

Tingkatkan IP Padi, Kementan Genjot Pompanisasi untuk Merauke

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) canangkan gerakan pompanisasi di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Salah satunya di Desa Amunkay, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke yang baru saja dikunjungi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. “Saat ini kami tengah menggarap lahan seluas 20 ribu hektare dari total yang ditargetkan 500 ribu hektare. Perlahan tapi pasti, target […]

Mentan Amran Targetkan Petani Lamongan Tanam Padi Tiga Kali Setahun dengan Pompanisasi

Mentan Amran Targetkan Petani Lamongan Tanam Padi Tiga Kali Setahun dengan Pompanisasi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) menargetkan petani Lamongan yang tadinya hanya mampu satu atau dua kali tanam dalam setahun menjadi tiga kali setahun dengan program pompanisasi. Saat memimpin Apel Siaga Alsintan wilayah Jawa Timur baru baru ini (18/4), Mentan Amran memberi bantuan 3700 mesin pompa untuk Jawa Timur, dan 67 unit […]

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Pilarpertanian – Dalam rangka percepatan tanam dan peningkatan produksi khususnya padi dengan mengantisipasi dampak dan beradaptasi terhadap perubahan iklim di sektor pertanian, maka Kementerian Pertanian mengambil kebijakan yang disebut Penambahan Areal Tanam (PAT) untuk produksi padi dan jagung. Kementerian Pertanian (Kementan), menggelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di desa Gampong Dayah Mamplam, Kecamatan Leupung Kabupaten […]

Kementan Mendorong Percepatan Tanam dan Pompanisasi di Kabupaten Pidie, Aceh

Kementan Mendorong Percepatan Tanam dan Pompanisasi di Kabupaten Pidie, Aceh

Pilarpertanian – Dalam upaya meningkatkan produksi pertanian di Kabupaten Pidie, Aceh, Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), melakukan kunjungan lapangan pada Kamis (18/04/24), yang bertujuan untuk mendorong program pompanisasi bagi petani setempat. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan efisiensi penggunaan air dan mempercepat proses tanam di wilayah Desa Arun, […]

Mentan Cek Pompanisasi di Merauke, Targetkan Pertanian Modern

Mentan Cek Pompanisasi di Merauke, Targetkan Pertanian Modern

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan Kabupaten Merauke di Provinsi Papua Selatan menjadi daerah percontohan pertanian modern yang mampu menekan biaya produksi dan meningkatkan indeks kesejahteraan petani. Hal ini disampaikan Mentan usai meninjau pemasangan pompanisasi di Desa Amunkay, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke. “Mimpi kami ke depan adalah mentransformasi pertanian tradisional menuju […]

Dibantu 3.700 Pompa Air, Kementan Targetkan Produksi Padi Jatim Meningkat

Dibantu 3.700 Pompa Air, Kementan Targetkan Produksi Padi Jatim Meningkat

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Apel Siaga Alat Mesin Pertanian (Alsintan) di Lapangan Kodam V Brawijaya, Surabaya. Salah satunya dengan mengerahkan 3.700 unit pompa air. Dengan pengerahan mekanisasi secara maksimal ini, diharapkan target produksi beras di Provinsi Jawa Timur (Jatim) sebanyak 2.000.000 ton tercapai. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, bantuan alsintan untuk Jatim […]

Kementan Bersama Pangdam dan Dinas Pertanian Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Kementan Bersama Pangdam dan Dinas Pertanian Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Pilarpertanian – Dalam rangka mengantisipasi potensi darurat pangan di Provinsi Aceh, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), bersama Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Iskandar Muda, menggelar rapat koordinasi strategis (17/04/24). Dalam rapat yang digelar di Markas Pangdam Iskandar Muda, kedua belah pihak membahas langkah-langkah konkret untuk mengantisipasi dan menanggulangi kemungkinan darurat […]