Jelang Ramadhan, Bawang Merah Di Bantaeng Melimpah
Hamparan Tanaman Bawang Merah di Bantaeng, Sulawesi Selatan Melimpah untuk Menyambut Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2023.

Jelang Ramadhan, Bawang Merah Di Bantaeng Melimpah

Pilarpertanian - Produksi bawang merah di Sulawesi Selatan terpantau mengalami peningkatan drastis setiap tahunnya.
Beberapa langkah preventif telah dilakukan Kementan, untuk menekan seluruh komoditas yang berpotensi mempengaruhi inflasi, diantaranya bawang merah.
Untuk mengantisipasi ketersediaan stok/standing crop dan anomali harga, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah memerintahkan seluruh jajaran Direktorat Jenderal Hortikultura untuk melakukan pengawalan dan pendampingan ketersediaan bahan pokok penting terutama cabe, bawang merah dan bawang putih dalam menyambut Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 2023 (1444 H).


Menindaklanjuti arahan Mentan Prof. Syahrul Yasin Limpo, Dirjen Hortikultura bergerak cepat dan memerintahkan jajarannya untuk memastikan ketersediaan dan kondisi pertanaman di lapangan, terutama di lokasi sentra/kawasan penyangga cabe dan bawang merah nasional. Saat dihubungi awak media, Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto membeberkan beberapa langkah strategis yang sudah dilakukan sejauh ini, diantaranya menyampaikan early warning system (peringatan dini) untuk menjaga ketersediaan 3 bulan ke depan di wilayah kampung hortikultura seluruh Indonesia. “Kita harus mengantisipasi segala kemungkinan untuk menjaga stabilitas harga, Pak Menteri telah menginstruksikan kepada saya untuk melakukan segala upaya agar ketersediaan produksi subsektor hortikultura ini tercukupi, dipastikan aman dan tidak bersoal” bebernya.


Berdasarkan data dari dinas pertanian setempat menguraikan bahwa jadwal musim tanam pada lokasi tadah hujan pada bulan Oktober-November (musim tanam pertama), Februari – Maret (musim tanam ke dua), April – Mei (musim tanam ke tiga), dan untuk lokasi yang memiliki irigasi teknis bisa mencapai empat kali musim tanam yaitu Juli-Agustus.


Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng, Suryani Samun menjelaskan, realisasi luas tanam Januari sampai dengan Februari 2023 mencapai kurang lebih 600 hektare, dengan perkiraan panen pada bulan April sampai dengan Mei mencapai 6.000 ton atau provitas 10 ton perhektar. Lahan ini tersebar di 4 kecamatan, yaitu 581 hektar di Uluere, 7 hektar di Sinoa, Bantaeng dan Eremerasa masing-masing 2 hektar. Total luas tanam dalam 1 tahun mencapai 1.821 hektar, dengan 3 sampai 4 kali musim tanam.



Dalam keterangannya, Suryani tak menampik jika bawang merah Bantaeng kini menyuplai Sultra, Sulteng, Maluku, Papua Barat, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan. Suryani juga menegaskan perlunya upaya optimal dan terkoordinir antara pemerintah pusat dan daerah. “Kalau produksi hortikultura mulai berkurang di Bantaeng, maka akan terjadi inflasi, nah bawang merah ini kan salah satu penyebab inflasi, makanya kami apresiasi Kementan yang terus memantau kami. Ini tim dari Ditjen Hortikultura sudah datang, kami terus berkoordinasi di lapangan. Kita ingin agar stok bawang merah ini selalu tersedia, apalagi menjelang HBKN,” jelasnya.


Perwakilan Ditjen Hortikultura Kementan, Muhammad Agung Sunusi juga membenarkan bahwa sejauh ini Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng cepat dan tanggap dalam mengantisipasi serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan penanganan Dampak Perubahan Iklim (DPI). Hal ini terlihat pertanaman bawang merah tumbuh subur, sehingga diharapkan produksi dan provitas tanamannya tinggi. “Bantaeng ini bisa dipastikan dapat menjadi penyangga pasokan bawang merah wilayah timur dan nasional secara umum, saya lihat di lapangan petani sudah bergerak menuju budidaya ramah lingkungan yang ditandai dengan masifnya penggunaan agens hayati dan pestisida nabati di lapangan”, terangnya.


Selanjutnya Muhammad Agung Sunusi menjelaskan bahwa kebutuhan benih bawang merah di lokasi ini mencapai 1,5 sampai dengan 2 ton per hektar, dengan umur panen tiga bulan di dataran tinggi dan tujuh puluh hari untuk dataran rendah. saat ini yang dominan adalah pertanaman di lokasi dataran tinggi dengan puncak di musim panen bulan April.


Senada dengan Muhammad Agung Sunusi, ketua kelompok tani Lannying Rusdi menjelaskan pemenuhan kebutuhan benih di Bantaeng cukup maksimal. Dilain hal, Lannying juga mengakui kualitas pestisida nabati (pesnab) bantuan Ditjen Hortikultura Kementan, “Ya dulu kita itu kan selalu gagal panen pak, kita pake pestisida macam-macam juga hasilnya sama, tapi Alhamdulilah sejak pake pesnab dari Kementan, itu hasilnya memang beda pak, daya simpan bawang merah bisa mencapai 6 bulan, bila dibandingkan dengan budidaya konvensional, hanya bisa maksimal bertahan sampai 2 bulan”, tutupnya.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Wamentan Harvick Nilai Program JUT Dapat Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Wamentan Harvick Nilai Program JUT Dapat Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi meninjau program bantuan Jalan Usaha Tani (JUT) sepanjang 3 kilometer di desa Cidugaleun, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Jumat, (28/7/2023). Dalam sambutannya, Wamentan mengatakan program bantuan Jalan Usaha Tani (JUT) dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya pada sektor pertanian. Apalagi, tambahnya, JUT tersebut dapat […]

Kementan Targetkan Lembah Gumanti dan Singgalang Sumbar Menjadi Kawasan Ramah Lingkungan

Kementan Targetkan Lembah Gumanti dan Singgalang Sumbar Menjadi Kawasan Ramah Lingkungan

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menetapkan Kabupaten Solok sebagai kawasan penyangga bawang merah dan aneka cabai wilayah Sumatera. Salah satu lokasinya berada di Lembah Gumanti, Alahan Panjang. Di lokasi ini terdapat potensi pertanaman mencapai 12.000 hektare bawang merah. Kawasan lainnya adalah Singgalang, Kecamatan Lima Puluh Koto yang memiliki potensi sekitar 1.000 Ha untuk komoditas cabai dan […]

Tingkatkan Kapasitas SDM Pertanian, Anggota DPR dan Kementan Gelar Bimtek Kegiatan Kedelai Antisipasi El Nino

Tingkatkan Kapasitas SDM Pertanian, Anggota DPR dan Kementan Gelar Bimtek Kegiatan Kedelai Antisipasi El Nino

Pilarpertanian – Untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian, Anggota Komisi IV DPR RI bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian khususnya Direktorat Aneka Kacang dan Umbi (Akabi) mempersiapkan SDM dengan memberikan bimbingan teknis dan aplikasi pembuatan Biosaka yang dilaksanakan pada 25-29 Juli 2023 di empat kabupaten Provinsi NTT, yaitu Kab. Kupang, […]

Menteri Pertanian Sebut Peran Penting Petani Champion Hadapi El Nino

Menteri Pertanian Sebut Peran Penting Petani Champion Hadapi El Nino

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan petani champion memiliki peran penting dalam upaya Indonesia menghadapi iklim ekstrem El Nino. Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak El Nino akan terjadi pada sekitar Agustus – September 2023 yang berdampak kekeringan pada lahan pertanian. “Sesuai namanya, para champion ini adalah orang-orang terpilih yang […]

Kinerja Pertanian Positif, Pakar Sebut Pertanian Indonesia Berkembang Baik

Kinerja Pertanian Positif, Pakar Sebut Pertanian Indonesia Berkembang Baik

Pilarpertanian – Peneliti sekaligus pakar Ilmu Pemuliaan Tanaman, Profesor Sumarno menilai kinerja pertanian Indonesia dalam memenuhi kebutuhan pangan bangsa dari waktu ke waktu menunjukkan performa yang membanggakan. Hal ini menurutnya patut disyukuri sebagai capaian positif dan menjadi prestasi kolektif. Sebab berdasarkan data, Sumarno mengatakan kemajuan pertanian Indonesia cukup pesat dimana pemerintah melalui Kementan mampu melalui […]

Mentan: Panen dan Tanam Padi di Kota Semarang Perkuat Ketersediaan Pangan Hadapi El Nino

Mentan: Panen dan Tanam Padi di Kota Semarang Perkuat Ketersediaan Pangan Hadapi El Nino

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menggelar panen dan tanam padi di Kelurahan Tambangan, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah. Kegiatan ini merupakan rangkaian kerja pemerintah dalam mempersiapkan ketersediaan pangan saat menghadapi cuaca ekstrem El Nino yang diperkirakan berlangsung hingga September mendatang. Di sana, SYL melakukan penanaman sekaligus pemanenan padi organik yang […]

Antisipasi Dampak El Nino, Mentan SYL Dorong Para Kadis se-Jawa Tengah Perkuat Produksi

Antisipasi Dampak El Nino, Mentan SYL Dorong Para Kadis se-Jawa Tengah Perkuat Produksi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong para Kepala Dinas Pertanian di Provinsi Jawa Tengah untuk memperkuat ketersediaan pangan nasional dengan mempercepat proses panen dan tanam. Menurut SYL, Jawa Tengah termasuk wilayah zona hijau yang masih memiliki air dari sungai Bengawan Solo dan Berantas. “Hari ini saya bersama kadis Provinsi dan seluruh […]

Kementan Gencar Dukung Durian Penuhi Persyaratan Ekspor

Kementan Gencar Dukung Durian Penuhi Persyaratan Ekspor

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian terus berupaya dalam peningkatan ekspor produk pertanian ke berbagai negara tujuan, khususnya pasar Asia. Hal ini tergambar dari hasil kunjungan kerja Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto di Provinsi Bali saat meninjau fasilitas packing house (PH) untuk durian di Kabupaten Tabanan. PH ini memiliki luasan sekitar 2.000 m² dengan dua bangunan utama, […]

Gunakan APH, Cabai di Gowa Bebas dari Serangan Antraknosa

Gunakan APH, Cabai di Gowa Bebas dari Serangan Antraknosa

Pilarpertanian – Di tengah ancaman El Nino, Kementan meluncurkan berbagai program dan langkah preventif untuk mengantisipasi terjadinya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menginstruksikan kepada jajaran Kementerian pertanian untuk cepat tanggap menghadapi dampak perubahan iklim. “Kita tentunya sudah memilih untuk mewakafkan diri kepada bangsa ini. Kita harus selalu berada di […]