Kejar Target IP Demi Swasembada Pangan, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Tinjau BP Barito Kuala
Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Muhammad Syakir dan Brigjend Ito Hediarto Melakukan Kunjungan Kerja ke Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan.

Kejar Target IP Demi Swasembada Pangan, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Tinjau BP Barito Kuala

Pilarpertanian - Brigade Pangan (BP), menjadi salah satu solusi Kementerian Pertanian dalam mencapai swasembada pangan dan memberdayakan petani.


Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa Program Brigade Pangan (BP) tidak hanya mengoptimalkan pemanfaatan lahan, tetapi juga menjadi model pemberdayaan petani yang berkelanjutan.


Kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan perubahan nyata dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.


“BP adalah pasukan terdepan yang melibatkan petani dengan dikawal oleh penyuluh pertanian, Babinsa, dan pegawai ASN Kementan, serta generasi muda untuk berkolaborasi dalam mengoptimalkan sektor pertanian. BP menjadi garda terdepan dalam rangka menggerakkan para petani untuk lebih produktif terutama bagi petani milenial,” ujar Mentan Amran.



Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa mewujudkan swasembada pangan ini tidak bisa sendirian, kita harus terus bergandengan tangan dengan semua pihak.


“Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi melalui peningkatan produktivitas, penggunaan benih unggul, teknologi lainnya dan inovasi. Sementara ekstensifikasi kita dorong oplah pada lahan rawa dan cetak sawah rakyat,” papar Idha.


Tenaga Ahli Menteri (TAM) Pertanian, Muhammad Syakir dan Brigjend Ito Hediarto, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Kunjungan bertujuan untuk meninjau tiga lokasi Brigade Pangan (BP), yakni BP Belajar Usaha, BP Mitra Tani, dan BP Tani Berjaya pada Selasa, (11/02/2025).


Dalam kunjungannya, Syakir menekankan pentingnya komitmen Brigade Pangan dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Ia juga meminta seluruh BP untuk membuat pernyataan kesanggupan dalam mencapai target minimal Indeks Pertanaman (IP) 200. Selain itu, ia juga menginstruksikan kepada Kepala BPPSDMP untuk menyiapkan formulir pernyataan tersebut sebagai bentuk komitmen nyata dari masing-masing BP.


Sejumlah permasalahan diidentifikasi selama kunjungan ini, di antaranya, Sistem Pembagian Hasil yang Berbeda – Masih terdapat ketidaksepahaman dalam pembagian hasil di beberapa kelompok BP, yang berpotensi menghambat keberlanjutan program.


Syakir juga menemukan ketidaksesuaian data dengan fakta di lapangan dan ditemukan adanya perbedaan antara data yang dilaporkan dengan kondisi nyata di lapangan, sehingga perlu perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan.


“Kurangnya dokumentasi dan pelaporan, di beberapa BP tidak mencatat dan melaporkan progres IP secara sistematis, yang berisiko menyebabkan alat dan mesin pertanian yang telah diberikan oleh pemerintah ditarik kembali akibat tidak terlihatnya perkembangan di lapangan”, tegas Syakir


Syakir menambahkan, koordinasi dan transparansi menjadi kunci keberhasilan program ini. Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk Brigade Pangan, untuk lebih aktif dalam mencatat, melaporkan, serta mengoptimalkan pemanfaatan alsintan guna mencapai target yang telah ditetapkan.


“Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Brigade Pangan di Kabupaten Barito Kuala dapat semakin maksimal dalam mendukung swasembada pangan nasional serta memastikan keberlanjutan program pertanian di wilayah Kalimantan Selatan”, ujar Syakir.


Hadir mendampingi dalam kunjungan lapangan, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang Atekan, bersama Tim yang terdiri dari Kepala Bagian Umum dan para Widyaiswara BBPP Binuang. Dalam paparannya, Atekan menegaskan pentingnya pencatatan dan pelaporan progres Indeks Pertanaman (IP) agar data yang tersaji benar-benar mencerminkan kondisi di lapangan.


“Jika progres IP tidak tercatat dan dilaporkan dengan baik, maka peningkatannya tidak akan terlihat dan dapat berisiko pada penarikan alsintan yang sudah diberikan. Oleh karena itu, pencatatan yang akurat dan berkala sangat diperlukan agar program ini berjalan efektif serta mendukung pencapaian target swasembada pangan,” jelas Atekan.


Turut hadir dalam peninjauan lapangan Kepala Balai Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kalimantan Selatan, Ahmad Subhan, bersama tim.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Mentan Amran: Pengusaha Yang Menjual Harga Pangan Di Atas HET akan Ditindak Atau Disegel

Mentan Amran: Pengusaha Yang Menjual Harga Pangan Di Atas HET akan Ditindak Atau Disegel

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, memberikan peringatan keras kepada para pengusaha yang tidak mematuhi dan tidak menjalankan penjualan bahan pokok sesuai harga eceran tertinggi (HET). Tidak main-main, perusahaan yang melanggar terancam disegel dan dibekukan izinnya. Mentan Amran menyampaikan bahwa tindakan tegas ini dilakukan agar masyarakat merasa tenang terutama dalam menjalankan ibadah puasa […]

Komisi IV DPR RI dan Kementan Jamin Stok Pangan Aman Jelang Ramadan

Komisi IV DPR RI dan Kementan Jamin Stok Pangan Aman Jelang Ramadan

Pilarpertanian – Menjelang Ramadan, Komisi IV DPR RI bersama Kementerian Pertanian meninjau ketersediaan dan harga pangan di Pasar Johar serta Gudang Bulog Palebon, Semarang, Jawa Tengah, Rabu, 19 Februari. Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan pasokan pangan tetap terjaga dan harga tetap stabil menjelang bulan puasa. Rombongan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi IV, Ahmad Yohan, mengecek […]

Menteri Pertanian dan Kepala BKN Sepakat Percepat Pemindahan Administrasi Penyuluh Pertanian dari Daerah ke Pusat

Menteri Pertanian dan Kepala BKN Sepakat Percepat Pemindahan Administrasi Penyuluh Pertanian dari Daerah ke Pusat

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman bersama Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Zudan Arif Fakrulloh sepakat untuk mempercepat proses pemindahan administrasi penyuluh pertanian yang sebelumnya berada di tingkat daerah berpindah ke pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan). Menurut Mentan Amran, peran penyuluh sangat penting terutama untuk mengimplementasikan perintah Presiden Prabowo dalam mewujudkan […]

Wamentan Sudaryono Gandeng TNI Kawal Harga Gabah Petani Rp 6.500

Wamentan Sudaryono Gandeng TNI Kawal Harga Gabah Petani Rp 6.500

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menegaskan pentingnya peran TNI dalam mengawal serapan gabah kering panen (GKP) di lapangan untuk memastikan tingkat produksi dan harga tetap stabil. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Teritorial Mabes TNI yang bertajuk Sinergi Akselerasi Swasembada Pangan Nasional di Denma Mabes TNI, Jakarta, pada Senin (19/2/2025). Wamentan Sudaryono […]

Wamentan Sudaryono Gandeng TNI Kawal Harga Gabah Petani Rp 6.500

Wamentan Sudaryono Gandeng TNI Kawal Harga Gabah Petani Rp 6.500

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menegaskan pentingnya peran TNI dalam mengawal serapan gabah kering panen (GKP) di lapangan untuk memastikan tingkat produksi dan harga tetap stabil. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Teritorial Mabes TNI yang bertajuk Sinergi Akselerasi Swasembada Pangan Nasional di Denma Mabes TNI, Jakarta, pada Senin (19/2/2025). Wamentan Sudaryono […]

Jelang Puasa, Pemerintah Sepakat Gelar Operasi Pasar untuk Komoditas Bahan Pokok

Jelang Puasa, Pemerintah Sepakat Gelar Operasi Pasar untuk Komoditas Bahan Pokok

Pilarpertanian – Pemerintah sepakat akan menggelar operasi pasar dan gerakan pangan murah untuk bahan pokok strategis dengan harga terjangkau atau di bawah harga eceran tertinggi (HET). Komitmen ini disepakati bersama oleh Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, Kementerian Dalam Negeri, Badan Pangan Nasional, Satgas Pangan, dan sejumlah produsen yang bergerak di […]

Kebijakan HPP Presiden Prabowo, Petani Panen Keuntungan

Kebijakan HPP Presiden Prabowo, Petani Panen Keuntungan

Pilarpertanian – Petani di berbagai daerah mulai merasakan manfaat kebijakan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah Kering Panen (GKP) yang ditetapkan Presiden Prabowo Subianto sebesar Rp6.500 per kilogram. Kebijakan ini memberikan kepastian harga serta keuntungan yang lebih baik dibandingkan musim panen sebelumnya. Di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, para petani menyambut baik harga yang lebih tinggi dibanding […]

Krisis Pangan Melanda Jepang, Filipina hingga Malaysia, Mentan Amran Tegaskan Indonesia dalam Posisi Aman

Krisis Pangan Melanda Jepang, Filipina hingga Malaysia, Mentan Amran Tegaskan Indonesia dalam Posisi Aman

Pilarpertanian – Dalam rangka mengantisipasi ancaman krisis pangan global yang dipicu oleh perubahan iklim dan ketidakstabilan distribusi, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya Indonesia mempercepat swasembada beras sekaligus memperkuat cadangan pangan nasional. Menurutnya, kejadian darurat pangan di Jepang, Malaysia, hingga Filipina menjadi alarm bagi Indonesia untuk bertindak cepat dalam menjaga ketahanan pangan. Mentan […]

Wamentan Sudaryono Ajak Diaspora di Eropa Perkuat Ekspor Pertanian untuk Kesejahteraan Petani Indonesia

Wamentan Sudaryono Ajak Diaspora di Eropa Perkuat Ekspor Pertanian untuk Kesejahteraan Petani Indonesia

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mengajak diaspora Indonesia di Eropa untuk berperan aktif dalam memperkuat ekspor komoditas pertanian Indonesia. Wamentan Sudaryono menyatakan pentingnya kolaborasi antara pengusaha Indonesia dan diaspora untuk membuka pasar bagi produk pertanian Indonesia ke Eropa. Hal ini disampaikan Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar dalam Forum Grup Diskusi […]