Kementan: Aneka Ubi, Jagung Lokal dan Sorgum Sebagai Pangan Alternatif Saat Covid-19
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Kementan: Aneka Ubi, Jagung Lokal dan Sorgum Sebagai Pangan Alternatif Saat Covid-19

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong pengembangan aneka komoditas pangan lokal sebagai pangan alternatif guna mengamankan kebutuhan pangan akibat dampak pandemi virus corona atau covid-19 yang tengah berlangsung. Aneka komoditas pangan lokal tersebut yakni singkong, ubi jalar, jagung lokal, sorgum, talas, ganyong, gadung, gembili, umbi garut, porang, hanjeli, hotong, sukun, pisang, sagu, labu kuning dan lainnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pengembangan pangan lokal ini solusi nyata di tengah virus corona guna mendorong pemenuhan pangan masyarakat 267 juta jiwa secara mandiri. Sesuai arahan Presiden Jokowi dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pangan harus tersedia walau dalam goncangan apapun,” demikian dikatakan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi di Jakarta, Kamis (21/5/2020).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Suwandi menjelaskan, pengembangan pangan lokal sebagai pangan alternatif merupakan pengejewantahan semangat Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa penyediaan pangan harga mati harus tersedia untuk rakyat dan petani harus eksis di tengah goncangan ekonomi dan khususnya pandemi corona. Oleh karena itu, Mentan Syahrul telah menghimbau para Gubernur, Wali Kota dan Bupati agar memperhatikan ketersediaan pangan yang ada di wilayahnya masing-masing sesuai dengan keunggulan komparatif wilayah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sesuai arahan Mentan Syahrul, kita harus fokus memikirkan perut rakyat dan pastikan pangan mereka tersedia. Kementan siap untuk membantu daerah khususnya pengembangan pangan lokal agar kemandirian pangan terwujud,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Strategi Pengembangan Pangan Lokal
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Suwandi menuturkan strategi pengembangan pangan lokal antara lain penanganan aspek demand side dengan membiasakan mengonsumsi pangan lokal, sedangkan pada aspek supply side dilakukan fokus komoditas dan fokus lokasi, berdasarkan klaster sesuai dengan kondisi daerah. Pertama, klaster perlu mendapat perhatian adalah wilayah Jawa. Klaster ini cenderung tidak memiliki kendala, dimana provitas sesuai potensi, benih dan pupuk tersedia, sumber daya manusia (SDM), aksebilitas mudah, pemasaran berjalan baik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Karenanya, kegiatan yang dilakukan adalah ekstensifikasi budidaya, pasca panen dan pemasaran hasil serta pengendalian hama. Kementan menyediakan fasilitas permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pendampingan,” tuturnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kedua, klaster perlu analisis konfirmasi dan pendataan adalah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi, di mana perlu penanganan aspek provitas, benih dan pupuk, SDM, aksebilitas dan pasar supaya berjalan lancar. Kegiatan yang dilakukan yakni melakukan perbaikan varietas, perbenihan, pembinaan SDM, pasca panen dan pemasaran, pengendalian hama penyakit.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Untuk meningkatkan produksi, Kementan memberikan bantuan benih, pupuk, pendampingan teknologi, permodalan melalui KUR,” sebut Suwandi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ketiga, klaster dengan tantangan dan kendala sehingga perlu perhatian khusus adalah wilayah timur. Klaster ini membutuhkan penanganan yang lebih karena aspek yang dihadapi adalah provitas, benih, pupuk, sarpras serta SDM nya meskipun potensi lahan dan sumber daya alam sangat tersedia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kegiatan yang dilakukan pada klaster ini meliputi penggunaan varietas unggul baru, pasca panen, pembinaan SDM, pengendalian hama penyakit. Guna budidayanya produktif, Kementan memberikan bantuan varietas unggul baru, pupuk, pendampingan teknologi, pelatihan dan permodalan,” beber Suwandi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Suwandi menyebutkan, ketersediaan pangan lokal hingga saat ini cukup dan diserap lokal. Kuncinya ada di demand side. Apabila permintaan pasar dan konsumsi tinggi, maka petani siap akan merespon dengan giat berproduksi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Contohnya porang, saat ini demand tinggi baik domestik maupun ekspor, sehingga kini bergairah menanam porang di berbagai wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan lainnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Justru ini saat pandemi covid-19 merupakan momentum yang tepat untuk menggerakkan minat dan perilaku mengosumsi pangan lokal. Pangan lokal bisa disediakan di wilayah lokalita dan merupakan satu pilihan untuk menggerakkan ekonomi lokal,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pangan lokal ini sifatnya market driven, mari kita promosikan mengonsumsi pangan lokal. Mari kita gerakkan ekonomi lokal, manfaatkan lahan-lahan yang ada untuk berproduksi. Kampanyekan untuk perhatian pada kerja keras petani, mari konsumsi pangan lokal, serta cintai produksi dalam negeri,” pinta Suwandi.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Mentan Amran, Menteri PU dan TNI AD Kompak Perkuat Kolaborasi Percepat Swasembada Pangan

Mentan Amran, Menteri PU dan TNI AD Kompak Perkuat Kolaborasi Percepat Swasembada Pangan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan kolaborasi percepatan swasembada bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan juga jajaran TNI Angkatan Darat terus diperkuat. Langkah ini penting dilakukan mengingat pemerintah telah memutuskan akan mempercepat target swasembada. “Karena itu kita pastikan khusus oplah (optimasi lahan) untuk swasembada ke depan, seluruh infrastruktur dan sarana produksinya betul-betul […]

Kementan dan Densus 88 Kerjasama Perkuat Swasembada Pangan

Kementan dan Densus 88 Kerjasama Perkuat Swasembada Pangan

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Detasemen Khusus (Densus 88) Anti Teror Mabes Polri sepakat akan memperkuat kerjasama dengan melakukan pembinaan terhadap 2.285 mantan narapidana terorisme (Napiter) dan 8.140 mantan Jamaah Islamiyah (JI). Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan pembinaan tersebut di antaranya meliputi bimbingan dan juga pendampingan pemerintah terhadap para napiter dalam memperkuat […]

Untuk Pertama Kalinya dalam Sejarah, Penyaluran Pupuk Bersubsidi Tepat Waktu di 1 Januari 2025

Untuk Pertama Kalinya dalam Sejarah, Penyaluran Pupuk Bersubsidi Tepat Waktu di 1 Januari 2025

Pilarpertanian – Pemerintah mencatat sejarah baru dengan keberhasilan menyalurkan pupuk bersubsidi tepat waktu pada 1 Januari 2025. Antusiasme petani di seluruh Indonesia begitu tinggi, menyambut kebijakan yang selama ini dinanti-nantikan. Penyaluran yang biasanya mengalami keterlambatan dan berbagai kendala, kini berhasil berjalan sesuai jadwal. Keberhasilan ini tidak lepas dari komitmen dan perhatian besar Presiden Prabowo Subianto […]

Mentan: Harga Gabah dan Jagung Naik Sesuai Arahan Presiden

Mentan: Harga Gabah dan Jagung Naik Sesuai Arahan Presiden

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mewakili petani seluruh Indonesia menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya terhadap perhatian luar biasa Presiden Prabowo Subianto terhadap sektor pertanian nasional. Hal ini tercermin dari kebijakan strategis yang mendukung kesejahteraan petani, salah satunya melalui penyesuaian Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah dan jagung. “Kami sungguh bahagia dan mengucapkan […]

Perpadi Dukung Penuh Pembangunan Klaster Pertanian Modern Untuk Mempercepat Swasembada Pangan

Perpadi Dukung Penuh Pembangunan Klaster Pertanian Modern Untuk Mempercepat Swasembada Pangan

Pilarpertanian – Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), Sutarto Alimoeso mendukung penuh upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam membangun Klaster-klaster pertanian modern di seluruh Indonesia untuk mempercepat capaian swasembada. Menurut Sutarto, pembangunan klaster akan berdampak besar pada penguatan dan ketahanan bangsa di masa yang akan datang, terutama karena pemerintah juga telah memenuhi produksi […]

Kementan Pastikan Himbara Sediakan Rp300 Triliun Kredit Usaha Rakyat

Kementan Pastikan Himbara Sediakan Rp300 Triliun Kredit Usaha Rakyat

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan seluruh perbankan yang masuk dalam himpunan Himbara telah memutuskan penyediaan anggaran Kredit Usaha Rakyat atau KUR sebesar Rp300 triliun. Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman dalam rapat bersama Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras, dan juga Himpunan Bank Negara (Himbara) menjelaskan bahwa anggaran KUR sebesar itu nantinya akan digunakan sebagai […]

Stop Impor Beras di 2025, Wamentan Sudaryono Siapkan 90 Ribu Ton Benih Unggul untuk Tingkatkan Produktivitas

Stop Impor Beras di 2025, Wamentan Sudaryono Siapkan 90 Ribu Ton Benih Unggul untuk Tingkatkan Produktivitas

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan 90 ribu ton benih unggul padi dan jagung untuk mencakup 3,7 juta hektar pada tahun 2025. Langkah ini diambil untuk meningkatkan produktivitas pangan nasional dan mendukung program pemerintah dalam mengurangi impor beras. Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini menyatakan, […]

Atas Nama Petani, Mentan Amran Sampaikan Terima Kasih ke Presiden Prabowo atas Kenaikan Harga Gabah dan Jagung

Atas Nama Petani, Mentan Amran Sampaikan Terima Kasih ke Presiden Prabowo atas Kenaikan Harga Gabah dan Jagung

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan rasa terima kasih petani Indonesia berkat keputusan strategis Presiden Prabowo Subianto yang menaikkan harga gabah dan harga jagung di 2025. Harga pokok penjualan (HPP) gabah dinaikkan dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kilogram. Pemerintah juga menetapkan kenaikan HPP pada produk jagung dari Rp5.000 menjadi Rp5.500 per kilogram. […]

Kementan Tegaskan Stok Pupuk Subsidi di Jombang Cukup, 1 Januari 2025 Sudah Bisa Ditebus

Kementan Tegaskan Stok Pupuk Subsidi di Jombang Cukup, 1 Januari 2025 Sudah Bisa Ditebus

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan pupuk bersubsidi pada 2025 dialokasikan 9,5 juta ton dan sudah bisa disalurkan dan ditebus mulai 1 Januari 2025. Dengan adanya pemangkasan kebijakan sebanyak 145 regulasi diharapkan semua petani yang berhak akan mendapatkan pupuk bersubsidi. Hal ini sekaligus membantah daerah-daerah, seperti Kabupaten Jombang yang sudah berteriak kekurangan pupuk bersubsidi. Menteri […]