Kementan dan FAO Terus Lakukan Survey Lapangan Untuk Pengendalian Belalang Kembara
Kegiatan Survey Lapangan dalam Rangka Pengendalian Belalang Kembara oleh Kementerian Pertanian bersama Perwakilan Food and Agriculture Organization (FAO) di Kabupaten Sumba Tengah, NTT.

Kementan dan FAO Terus Lakukan Survey Lapangan Untuk Pengendalian Belalang Kembara

Pilarpertanian - Keseriusan penanganan hama belalang kembara di Pulau Sumba Provinsi Nusa Tenggara Timur terus berlanjut. Hal ini bisa dilihat dari rangkaian kunjungan atau survey lapangan yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan) dan perwakilan Food Agriculture Organization (FAO) dengan pendampingan dari Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Tengah. Kementan dan FAO sudah turun melakukan survey lapangan dalam rangka pengendalian belalang kembara sejak Selasa (19/06) di Sumba Timur.


“Setelah dua hari kami melakukan survey lapangan di Sumba Timur, hari ini kami beralih ke wilayah Sumba Tengah. Dengan didampingi perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Tengah, kami mengunjungi daerah-daerah yang ditemukan populasi belalang kembara,” ungkap Gandi, Koordinator Substansi Pengendalian OPT Serealia.


Sementara itu Yuka, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Sumba Tengah mengatakan, belalang ini mobilitasnya tinggi, hari ini di titik A tapi besok mungkin sudah di titik B. Makanya survey lapangan kami lakukan berdasarkan update laporan keberadaan belalang dari petugas atau petani dan hari ini kami peroleh info keberadaan belalang ada di 2 kecamatan yaitu Katikutana Selatan dan Mamboru.


“Kali ini survey belalang kembara dilakukan di Desa Konda Maloba, Kecamatan Katikutana Selatan dan Desa Manu Wolu, Kecamatan Mamboru” terang Yuka.



Yuka menambahkan bahwa kehadiran belalang kembara di Sumba Tengah sudah hampir merata di 65 Desa. Secara umum, populasi belalang kembara di Katikutana Selatan berada di stadia nimfa instar 2-4 yang ditemukan di komplek perkantoran. Sedangkan di Mamboru ditemukan populasi belalang kembara di beberapa titik (jalan dan lahan sawah) pada stadia nimfa instar 1-2.


“Masih adanya populasi belalang kembara ini tidak lepas dari berbagai kendala yang dihadapi diantaranya keterbatasan sarana, prasarana serta anggaran. Oleh karena itu dengan adanya kerja sama antara Kementan dan FAO, diharapkan akan ada solusi tepat dalam menangani hama yang endemik di Sumba ini” pungkas Yuka.


Dihubungi terpisah, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Mohammad Takdir Mulyadi menjelaskan bahwa semua pihak sudah melakukan berbagai upaya penanganan belalang kembara sejak awal kemunculannya, dengan melakukan terobosan-terobosan terutama pengendalian yang mengedepankan metode pengendalian yang ramah lingkungan.


“Saat ini kami masih mengembangkan agens pengendali hayati dari jenis bakteri yang sementara ini cukup efektif namun masih memerlukan uji lebih lanjut yaitu uji keamanan hayati. Upaya lainnya yaitu pemandulan telur, pengendalian secara mekanik dengan memberdayakan masyarakat setempat. Tentunya dengan adanya kerja sama dengan FAO, langkah dan tahapan yang sudah kami mulai ini dapat dilanjutkan dan terus dikembangkan bersama sehingga permasalahan belalang di Pulau Sumba dapat tuntas,” jelas M. Takdir.


Pada kesempatan lain, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi, memerintahkan agar Kementan terus berupaya membantu pengawalan pertanaman dari serangan hama dan penyakit. Namun tetap dengan mengutamakan pengendalian OPT yang ramah lingkungan. Metode pengendalian yang mengedepankan sistem pengelolaan hama terpadu menjadi hal yang utama dalam menjaga kualitas dan kuantitas sehingga target produksi pangan nasional dapat tercapai.


“Saya berharap semua jajaran khususnya Kementan fokus terkait pengendalian belalang kembara di provinsi NTT, namun tetap mengutamakan cara-cara yang ramah lingkungan untuk menjaga kelestarian lingkungan, sehingga keberlangsungan pertanian tetap terjaga untuk anak cucu kita nanti, dan sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, sistem pengelolaan hama terpadu menjadi hal yang utama dalam menjaga kualitas dan kuantitas sehingga target produksi pangan nasional dapat tercapai” tutup Suwandi.(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Angkat Tema Gerak Cepat Atasi Kekeringan, Kementan Sabet Penghargaan Komunikasi Publik Terbaik di AMH 2024

Angkat Tema Gerak Cepat Atasi Kekeringan, Kementan Sabet Penghargaan Komunikasi Publik Terbaik di AMH 2024

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) kembali meraih penghargaan Komunikasi Publik untuk keempat kalinya pada acara Anugerah Media Humas (AMH) 2024 yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) selaku Pembina Bakohumas. Kali ini Kementan berhasil meraih penghargaan terbaik 1 untuk kategori Kampanye Komunikasi Publik Kementerian / Lembaga, BUMN dan BUMD dimana tema yang diusung Kementan adalah […]

Lomba Unik, Mentan Adu Cepat Tanam Lawan Petani Gowa

Lomba Unik, Mentan Adu Cepat Tanam Lawan Petani Gowa

Pilarpertanian – Petani di Desa Sunggumanai Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan harus mengakui kehebatan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam menanam padi. Hal itu terjadi setelah Mentan Amran berhasil menjadi juara dalam lomba adu cepat tanam padi yang diikuti petani setempat saat menandai dimulainya tanam kembali, setelah sebelumnya melakukan panen padi, Jumat (11/10/2024). Uniknya […]

APO: ‘Gainsharing’ Tingkatkan Keadilan pada Rantai Nilai Pertanian di Pedesaan

APO: ‘Gainsharing’ Tingkatkan Keadilan pada Rantai Nilai Pertanian di Pedesaan

Pilarpertanian – Organisasi antar pemerintah regional non politik dan nirlaba, Asian Productivity Organization [APO] berupaya mempromosikan konsep dan strategi bagi hasil [Gainsharing] dan pembagian keuntungan [Profit Sharing] dengan mengeksplorasi pendekatan gainsharing. Tujuannya, mendorong distribusi keuntungan yang lebih adil pada seluruh rantai nilai pertanian bagi pembangunan pedesaan. Upaya APO tampak pada pelatihan offline di Manila, Filipina […]

EPIS Tempatkan Petani Muda Binaan Kementan pada Sentra ‘Smart Farming’ di Korea

EPIS Tempatkan Petani Muda Binaan Kementan pada Sentra ‘Smart Farming’ di Korea

Pilarpertanian – Sejumlah sentra utama pertanian presisi [Smart Farming] di Korea Selatan dipilih sebagai lokasi pelatihan bagi lima petani binaan Kementerian Pertanian RI, yang mengikuti Workshop on K-Smart Farm Batch 3. Sasarannya, pemberdayaan petani muda dengan memperluas akses ke teknologi canggih, untuk menciptakan ekosistem pertanian inklusif. Sentra utama Smart Farm tersebut antara lain Green Monsters […]

Pengamat: Mentan Amran Lakukan Revolusi Pertanian Untuk Capai Swasembada

Pengamat: Mentan Amran Lakukan Revolusi Pertanian Untuk Capai Swasembada

Pilarpertanian – Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menilai kebijakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam melakukan cetak sawah adalah kebijakan tepat dalam merevolusi pertanian. Dengan program tersebut, Indonesia diyakini dapat mempercepat swasembada hingga menjadi lumbung pangan dunia. “Kebijakan yang berani ini yang dibutuhkan Indonesia, di mana kebutuhan pangan mutlak harus terpenuhi […]

Mentan Amran Ajak Petani Bone Revolusi Pertanian

Mentan Amran Ajak Petani Bone Revolusi Pertanian

Pilarpertanian – Ribuan masyarakat Bone di Sulawesi Selatan tumpah ruah menyambut kehadiran Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam kunjungan kerjanya di Desa Matajang, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Kehadiran Mentan disambut gemuruh karena merupakan salah satu putera terbaik Bone. Dalam arahannya, Mentan mengajak para petani untuk merevolusi sektor pertanian Indonesia menuju pertanian […]

Masyarakat Merauke Panen Raya Padi Seluas 14.000 Hektar Hasil Optimasi Lahan Kementan

Masyarakat Merauke Panen Raya Padi Seluas 14.000 Hektar Hasil Optimasi Lahan Kementan

Pilarpertanian – Program Optimalisasi Lahan (Oplah) yang digagas oleh Kementerian Pertanian (Kementan) semakin memperlihatkan dampak positifnya bagi petani di Kampung Telaga Sari, Kabupaten Merauke. Panen dan tanam padi secara serentak ini menjadi bukti nyata dari upaya berkelanjutan Kementan dalam memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani di Merauke, Papua Selatan. Tenaga Ahli Menteri Bidang Food […]

Mentan Andi Amran Sulaiman : Gowa Kunci Kesuksesan Swasembada Pangan Indonesia

Mentan Andi Amran Sulaiman : Gowa Kunci Kesuksesan Swasembada Pangan Indonesia

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) mampu mengawali capaian swasembada pada 3 tahun ke depan. Menurutnya, Gowa adalah kabupaten subur yang memiliki potensi besar dalam meningkatkan produktivitas. Bahkan lebih dari itu, Gowa memiliki luasan lahan yang sangat besar serta sumber daya manusia yang mumpuni seperti banyaknya generasi […]

Sinergi Antara Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, dan Petani Meningkatkan Pertumbuhan Sektor Pertanian di Provinsi Riau

Sinergi Antara Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, dan Petani Meningkatkan Pertumbuhan Sektor Pertanian di Provinsi Riau

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian berkomitmen penuh untuk meningkatkan capaian produksi pangan nasional dari hulu hingga hilir. Pembangunan pertanian skala besar ini menjadi program super prioritas Kementan. PAT (Penambahan Areal Tanam) yang terdiri dari: 1. Optimalisasi lahan (Oplah), 2. Pompanisasi dan 3. Padi Gogo. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman diberbagai kesempatan menyampaikan jika seluruh jajarannya saat […]