Kementan Dorong Pengembangan Pertanian Organik
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi Mengatakan Bahwa Pertanian Berbasis Organik Merupakan Salah Satu Jalan untuk Memperkuat Produksi dan Persediaan Pangan.

Kementan Dorong Pengembangan Pertanian Organik

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong pengembangan pertanian di tanah air guna memperkuat eksistensi sektor pertanian dalam menyediakan pangan di tengah hadapi tantangan perubahan iklim dan tantangan global lainnya. Pasalnya, perubahan iklim dan tantangan global lainnya menghadirkan kondisi semua negara dalam keadaan tidak baik, terlebih mengancam produksi pertanian sehingga jika tidak dilakukan upaya penguatan akan berdampak pada penurunan ketersediaan pangan.


“Pertanian berbasis organik adalah salah satu jalan untuk memperkuat produksi dan persediaan pangan. Pertanian organik adalah sistem budidaya tanaman yang memanfaatkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis,” demikian dikatakan Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi dalam Bimbingan Teknik Propaktani Episode 1015 berjudul “Tanaman Pangan Organik: Peluang dan Tantangannya, kemarin Rabu (27/09/2023).


Suwandi menjelaskan kelebihan bertani secara organik dibandingkan metode konvensional yang masih mengandalkan input kimia. Antara lain menghasilkan produk pangan yang sehat dan aman dikonsumsi, ramah lingkungan dan mengurangi biaya produksi dari pembelian pupuk dan pestisida kimia.


“Sejumlah manfaat dari pertanian organik dan contoh aplikasinya. Pertanian organik merupakan salah satu acuan menuju budidaya pertanian berkelanjutan, manfaatnya dimulai dari pertanian ramah lingkungan, efisiensi biaya, pangan sehat dan aman dikonsumsi,” jelasnya.



Suwandi menerangkan salah satu contoh pemanfaatan bahan alami yang dapat dimanfaatkan pada pertanian organik adalah Biosaka. Biosaka memiliki sejumlah keunggulan antara lain menyuburkan lahan, ramah lingkungan (tidak ada resiko bagi hewan dan tanaman serta manusia di sekitarnya), nol biaya (karena bahan diambil langsung dari lapangan), meminimalisir serangan hama dan penyakit tanaman, hemat pupuk kimia sintetis dan pestisida kimia sintetis (berkisar 50% sampai 90%).


“Perkembangan tanaman pangan organik menunjukkan trend positif. Ada kelompok tani yang masih semi organik artinya inputnya sudah organik tetapi sanitasi terkait sumber air, lahan dan hasil belum disertifikasi dan belum organik,” terangnya.


“Selanjutnya ada kelompok tani yang sudah full organik artinya mulai dari kondisi sumber air, lahan inputnya sudah disertifikasi organik. Ini yang kami dorong agar semakin banyak kelompok tani yang dapat berani organik dan disertifikasi,” sambung Suwandi.


Bersamaan, Guru Besar Keamanan dan Gizi IPB, Prof. Ahmad Sulaiman mengatakan mendukung pengembangan pertanian berbasis organik. Pasalnya, pasar pangan organik terus menguat baik di skala global dan domestik dengan laju pertumbuhan mencapai 20% per tahun dan produk organik bersertifikat kian mudah ditemukan di pasar, supermarket, serta merambah pasar digital (e-commerce).


“Organisasi pertanian organik tumbuh subur baik pada skala nasional dan skala lokal. Sebagai contoh, Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (MAPORINA) kini memiliki organisasi cabang di 34 Provinsi di Indonesia. Selain itu, terjadi peningkatan ekspor pangan organik yang signifikan dengan sejumlah target negara tujuan seperti Uni Eropa, Amerika Serikat dan Arab Saudi,” beber Prof. Ahmad.


Ketua Dewan Pakar MAPORINA Kalimantan Timur, Sutimin menyebutkan budidaya tanaman organik tidak hanya bisa dilakukan pada lahan pertanian yang luas, tetapi juga pada lahan yang terbatas di area perkotaan. Salah satu cara untuk mengatasi krisis pangan adalah dengan melakukan urban farming di wilayah perkotaan.


“Urban farming dapat dilakukan secara organik, baik dilakukan dengan metode vertikultur, wall gardening, akuaponik dan hidroponik,” tuturnya.(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Deflasi Beras 0,59% Terdalam Sejak Juni 2024, Harga Beras Terus Turun

Deflasi Beras 0,59% Terdalam Sejak Juni 2024, Harga Beras Terus Turun

Pilarpertanian – Harga beras kembali menunjukkan perbaikan signifikan pada November 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi beras mencapai 0,59 persen, menjadi yang terdalam sejak Juni 2024, dengan andil deflasi sebesar 0,02 persen terhadap inflasi nasional. Penurunan harga ini terjadi di 28 provinsi, sementara 8 provinsi masih mencatat inflasi dan 2 provinsi lainnya stabil. “Pada […]

Wamentan Sudaryono: Jangan Kalah dari Pembenci! Petani Harus Suarakan Kebenaran Kebijakan Prabowo

Wamentan Sudaryono: Jangan Kalah dari Pembenci! Petani Harus Suarakan Kebenaran Kebijakan Prabowo

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan komitmen penuh pemerintah dalam memperkuat sektor pertanian nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Hal itu disampaikan dalam Gala Dinner Tani Merdeka yang berlangsung di Gradhika Bakti Praja, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (29/11/25) malam. Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar mengungkapkan bahwa dalam setahun pemerintah […]

Wamentan Sudaryono Bongkar Fakta! Harga Pupuk Turun 20%, Jangan Mau Dibohongi Hoaks

Wamentan Sudaryono Bongkar Fakta! Harga Pupuk Turun 20%, Jangan Mau Dibohongi Hoaks

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menegaskan bahwa pemerintah telah menurunkan harga pupuk hingga 20 persen sebagai upaya meringankan beban biaya produksi para petani. Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini meminta para petani tidak termakan isu menyesatkan yang beredar di ruang publik, termasuk kabar yang menyebut pemerintah memberikan pupuk secara gratis. […]

Anak Presiden Belarusia Temui Mentan Amran Untuk Investasi Pertanian

Anak Presiden Belarusia Temui Mentan Amran Untuk Investasi Pertanian

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menerima kunjungan Dmitry Lukashenko, putra Presiden Belarusia, untuk membahas peluang kerja sama strategis kedua negara di sektor pertanian. Dalam pertemuan di Jakarta Selatan, Senin (1/12/2025), Dmitry menyampaikan apresiasi mendalam atas sambutan hangat Kementerian Pertanian (Kementan) dan menegaskan bahwa Belarusia melihat Indonesia sebagai mitra strategis dan siap memperluas […]

Mentan Amran Siapkan Dukungan Penuh, Tingkatkan Produksi Gula Jatim

Mentan Amran Siapkan Dukungan Penuh, Tingkatkan Produksi Gula Jatim

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen pemerintah pusat untuk memberikan dukungan penuh kepada Provinsi Jawa Timur (Jatim) dalam upaya meningkatkan produksi gula nasional. Melalui penguatan program tebu berskala besar, Jatim diproyeksikan menjadi daerah kunci dalam percepatan swasembada gula Indonesia. “Terima kasih, ini gubernur kebanggaan kita, luar biasa. Beliau itu pekerja keras. […]

Pukul 6 Pagi, Mentan/Kepala Bapanas Amran Pimpin Rapat Penyaluran Bantuan Pangan untuk Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar

Pukul 6 Pagi, Mentan/Kepala Bapanas Amran Pimpin Rapat Penyaluran Bantuan Pangan untuk Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar

Pilarpertanian – Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Andi Amran Sulaiman, memimpin rapat darurat percepatan penyaluran bantuan pangan untuk penanganan bencana di wilayah Sumatera, Senin (1/12/2025). Rapat digelar di kediaman Mentan Amran sejak pukul 06.00 pagi sebagai bentuk keseriusan pemerintah mempercepat koordinasi dalam situasi tanggap darurat. Dalam rapat tersebut, Mentan Amran mengumpulkan seluruh […]

Langkah Besar Wamentan Sudaryono Jadikan Klaten Motor Produksi Beras Nasional

Langkah Besar Wamentan Sudaryono Jadikan Klaten Motor Produksi Beras Nasional

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan komitmennya menjadikan Kabupaten Klaten sebagai motor produksi beras nasional melalui peningkatan indeks pertanaman (IP) hingga empat kali setahun. Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar itu menilai, sebagai salah satu lumbung beras utama di Jawa Tengah, Klaten memiliki potensi besar untuk berkontribusi lebih signifikan terhadap ketahanan […]

Beras Medium Aman dan Surplus, Impor Hanya untuk Kebutuhan Khusus dan Industri

Beras Medium Aman dan Surplus, Impor Hanya untuk Kebutuhan Khusus dan Industri

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menegaskan bahwa tidak ada impor beras medium yang masuk ke Indonesia. Seluruh kebutuhan beras medium nasional dipenuhi oleh produksi dalam negeri yang pada 2025 diproyeksikan mencapai 34,79 juta ton menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Dengan capaian tersebut, Indonesia berada dalam kondisi surplus beras medium, sehingga pasokan nasional aman dan stabil. […]

Mentan Amran Ajak Alumni Universitas Andalas Padang Kolaborasi Majukan Hilirisasi

Mentan Amran Ajak Alumni Universitas Andalas Padang Kolaborasi Majukan Hilirisasi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan keynote speech pada Kongres VII Ikatan Keluarga Alumni Universitas Andalas (IKA Unand), Sabtu (29/11/2025). Di hadapan para alumni, akademisi, dan tokoh daerah, secara daring Mentan Amran menekankan pentingnya kolaborasi besar antara pemerintah pusat, daerah, dan perguruan tinggi untuk mempercepat hilirisasi komoditas nasional dan mewujudkan kedaulatan pangan […]