Kementan Dorong Penguatan Kelembagaan Petani di Indonesia
Kementerian Pertanian Mendorong Diperkuatnya Kelompok Tani di Masyarakat Agar Tercipta Pertanian Maju dan Modern.

Kementan Dorong Penguatan Kelembagaan Petani di Indonesia

Pilarpertanian - Salah satu langkah untuk memperkuat pertanian di Indonesia adalah dengan memperkuat kelompok taninya. Hal tersebut terungkap dalam Bimtek Propaktani Episode 1066 dengan tema “Kuatkan Gapoktan Kuat Pangan (Awasi Kontrol Monitoring Secara Serius)” (Rabu/20-12-2023).


Founder Jimmy Hantu Foundation Sujimin mengungkapkan pentingnya keberadaan kelompok tani dalam memperkuat pertanian di Indonesia. “Dari sebuah kelompok maka petani akan maju dan terbentuk sebuah pertanian modern. Dan dari kelompok inilah dengan pembelajaran maka akan muncul ahli-ahli yang menguasai 6 perkara untuk memperkuat pertanian yaitu bibit/benih, pupuk, tanamnya, rawatnya, panen, dan terakhir jual. 6 perkara inilah yang harus diperkuat dalam kelompok sehingga pertanian menjadi maju. Bagaimana cara penguatannya? Yang harus dilakukan adalah swasembadakan orangnya/SDM-nya, swasembadakan kelompok taninya, swasembadakan komunitas-komunitas pertaniannya”, ungkap Sujimin,


Prima Gandhi selaku Dosen Program Studi Manajemen Agribisnis Sekolah Vokasi IPB University menjelaskan langkah memperkuat sistem pertanian di Indonesia. “Jika ingin memperkuat pertanian sebagai sistem maka diperlukan 4 prasyarat yaitu ada kemauan dari pimpinan, stabilitas sosial politik, ada tenaga pemikir yang ahli, dan pelaksana yang terampil. Diperkuat oleh adanya pendidikan, penelitian, penyuluhan, dan kebijakan (berupa insentif, kredit, perencanaan, perluasan areal, dan lain-lain). Serta membentuk subsistem yang ditunjang oleh pemerintah, yaitu industri hulu (pupuk, pestisida, alat-alat pertanian, dan prasarana), farming (petani/kelompok tani, proses produksi), dan industri hilir (penanganan pascapanen, pengolahan dan pemasaran)”, jelas Prima.


“Keuntungan pembentukan kelompok tani antara lain adalah semakin cepatnya proses penerapan inovasi dan teknologi baru, meningkatnya orientasi pasar, membantu efisiensi pembagian air irigasi dan pengawasannya, dan peningkatan jiwa kerja sama antar petani”, sebut Prima.



Irvan Mahmud Asia yang merupakan Direktur Eksekutif Pusat Pengkajian Agraria & SDA sekaligus Pengurus DPP Pemuda Tani HKTI turut mendorong penguatan kelembagaan petani. “Untuk mewujudkan target swasembada pangan tahun 2025 terutama pada komoditas padi dan jagung, maka tak elak lagi kelompok tani dan gabungan kelompok tani harus diperkuat, terutama terkait aksesibilitas pada informasi, modal, sosial politik dan teknologi”, ujar Irvan.


“Regulasi yang ada yaitu Undang-undang No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani serta Permentan No. 67 Tahun 2016 tentang Pembinaan Kelembagaan Petani, sebenarnya sudah cukup mendukung penguatan kelembagaan petani. Namun, yang perlu ditindaklanjuti adalah upaya mendorong agar semakin banyak petani bergabung dalam kelompok tani, memfasilitasi kelompok tani untuk meningkatkan kapasitas SDM-nya melalui penyuluhan, mendorong bergabungnya kelompok tani menjadi gapoktan bahkan menjadi korporasi pertanian”, sebut Irvan.


Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyampaikan penguatan kelembagaan petani dapat mendukung peningkatan produksi pangan di Indonesia. “Secara definisi kelompok tani adalah kumpulan para petani yang memiliki dasar kesamaan kepentingan untuk mengupayakan usaha taninya, serta memiliki kesamaan kondisi sosial, ekonomi dan sumber daya dalam satu wilayah yang relatif hampir sama, yang berdasarkan keakraban dan kehidupan sosial untuk mengembangkan usaha secara bersama. Kelompok tani sendiri berada pada level di atas lembaga sosial tetapi belum kuat ke arah lembaga ekonomi bisnis. Ciri-ciri sosial pada kelompok tani yaitu adanya kebersamaan”, jelas Suwandi.


“Sedangkan gabungan kelompok tani atau yang biasa disebut gapoktan adalah kumpulan beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerja sama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha. Peningkatan skala ekonomi dan efisiensi diperoleh dari penggunaan input-input yang lebih efisien, ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta tata kelola manajerial yang lebih baik dengan terbentuknya gapoktan tersebut. Bahkan diharapkan ke depannya bisa naik kelas dari gapoktan menjadi korporasi berbadan hukum yang lebih berorientasi pada aspek ekonomis dan memiliki jaringan kemitraan yang luas. Penguatan kelembagaan petani pada akhirnya akan mendorong peningkatan produksi pangan”, lanjut Suwandi.


“Sesuai arahan Menteri Pertanian Amran Sulaiman agar fokus peningkatan produksi padi dan jagung, produktivitas dan kualitas hasil guna mensejahterakan petani”, pungkas Suwandi.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Pilarpertanian – Kabar gembira sedang menghampiri para petani Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti halnya wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, Provinsi NTT mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi. Penambahannya pun terbilang signifikan. Merujuk pada Surat Menteri Pertanian Nomor B-51/SR.210/M/03/2024, penambahan kuota pupuk bersubsidi Provinsi NTT hampir dua kali lipat, yaitu sebesar 91,91 persen. Dari alokasi awal sebesar 69,358 […]

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan optimalisasi lahan di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Lampung. Langkah ini diambil demi mengejar percepatan tanam sehingga panen yang sebelumnya hanya satu kali, bisa menjadi dua hingga tiga kali setahun. Hingga saat ini, optimalisasi lahan di wilayah Lampung menunjukkan perkembangan positif. Progress yang tergolong cepat tersebut tak bisa […]

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Pilarpertanian – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi nasional yang mencapai Rp28 triliun. Dengan adanya penambahan ini, produktivitas pangan Provinsi Riau dapat turut meningkat. Pemprov pun akan segera menindaklanjuti ini di lapangan. “Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau akan segera menindaklanjuti dengan melakukan penyusunan rancangan alokasi per kabupaten/kota […]

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Pilarpertanian – Para petani di wilayah Papua Selatan menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi yang diperjuangkan Menteri Andi Amran Sulaiman hingga 28 triliun. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Pemprov Papua Selatan, Paino mengatakan bahwa tambahan tersebut adalah kabar baik yang selama ini ditunggu-tunggu para petani. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri […]

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah […]

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pilarpertanian – Para petani di Jawa Tengah bersyukur atas perjuangan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang berhasil menambah alokasi pupuk subsidi hingga 28 triliun. Sebab dengan tambahan tersebut, petani dapat memaksimalkan percepatan tanam terutama dalam mewujudkan Indonesia swasembada. “Para petani di Jawa Tengah menyampaikan terima kasih atas perjuangan Bapak Mentan yang menambah alokasi pupuk […]

Amankan Panen, Petani Jombang Lakukan Pengendalian Wereng

Amankan Panen, Petani Jombang Lakukan Pengendalian Wereng

Pilarpertanian – Kondisi cuaca yang memasuki peralihan dari musim hujan ke musim kemarau seperti saat ini, dapat memicu munculnya serangan hama dan penyakit tanaman padi di beberapa wilayah. Salah satunya di Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang belum lama dilaporkan pertanaman padinya terserang hama wereng batang coklat (WBC). Menyadari kondisi ini, para petani yang tergabung dalam […]