Kementan Dorong Penguatan Mitigasi Dampak Serangan OPT dan DPI
Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman di Kelompok Tani Sumber Makmur, Desa Miru, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Kementan Dorong Penguatan Mitigasi Dampak Serangan OPT dan DPI

Pilarpertanian - Antisipasi dan mitigasi dampak serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) serta Dampak Perubahan Iklim (DPI) sangat vital dilakukan. Terutama dalam rangka mengamankan produksi tanaman pangan. Pasalnya jika tak diantisipasi sejak dini, maka dikhawatirkan terjadinya puso.


Demikian disampaikan Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Mohammad Takdir Mulyadi ketika memberikan arahan pada Rapat Koordinasi Penanganan Antisipasi OPT/DPI, Jumat (3/3).


“Pada 2023 ini, tercatat ada 40 ribu hektare lahan terkena puso. Imbas dari bencana hidrometeorologi,” jelas dia.


Dijelaskan Takdir, perlu pemetaan daerah-daerah yang menjadi langganan banjir, endemis terhadap serangan OPT, hingga mengamati pola cuaca dan interpretasi data dari BMKG. Menurutnya, kegiatan rutin pengamatan secara intensif di seluruh wilayah pengamatan, dan LPHP di beberapa kabupaten untuk mengamati pengamatan tetap dan keliling, sangat penting dilakukan.



“Termasuk memobilisasi petugas POPT, pencatatan, verifikasi dan pelaporan yang presisi,” lanjut Takdir.


Dia juga mengingatkan akan pentingnya melakukan upaya pengendalian yang ramah lingkungan. Pasalnya terdapat populasi OPT di bawah ambang ekonomi sudah bisa dikendalikan dengan preemtif menggunakan bahan organik dan agen hayati, “Baik melalui program-program Kementan maupun swadaya sendiri agar pertanaman tetap terjaga dari serangan OPT,” jelasnya.


Takdir menjelaskan, kalau perlu dilakukan upaya tindak lanjut seperti peringatan dini terhadap serangan OPT. Diantaranya budidaya tanaman sehat yang menjadi program kegiatan, melaksanakan gerdal-gerdal di lahan, sehingga diharapkan program yang ada menjadi stimulan untuk petani agar nantinya dapat diterapkan swadaya.


“Kita harus mendorong pertanian berkelanjutan, penggunaan kimia harus dilaksanakan secara bijaksana dan berdasarkan hasil pengamatan yang valid jika jumlahnya diatas ambang (pilihan terakhir),” katanya.


“Harus makin intensif memberikan ilmu kepada petani agar pemahaman tentang pertanian berkelanjutan dilaksanakan dengan baik,” pungkasnya.


Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menyampaikan bahwa sebagaimana arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, semua pihak terkait diminta terus memacu produksi.


Itu tak lepas dari dinamika kondisi global yang notabene serba sulit. “Ditambah lagi ancaman iklim ekstrem,” jelas Suwandi.


Terkait hal tersebut, pihaknya melaksanakan sejumlah langkah terpadu. “Mulai dari early warning system antisipasi dini, adaptasi dan mitigasi, serta mapping wilayah langganan dampak perubahan iklim maupun hama penyakit tanaman. Serta menggerakkan brigade DPI, klaim asuransi bagi yang puso dan benih gratis, serta penyiapan alat pengering padi” pungkasnya.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Pilarpertanian – Harga bawang merah yang mengalami kenaikan menjelang dan pasca lebaran tahun 2024, disinyalir berbagai kalangan dipicu oleh terganggunya produksi akibat terjangan banjir di sentra-sentra utama yang membentang sepanjang Pantura Jawa seperti Cirebon, Brebes, Kendal, Demak, Pati hingga Probolinggo. Lebih dari 2.500 hektar lahan bawang merah yang digadang bisa dipanen saat lebaran, mengalami puso […]

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Pilarpertanian – Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian dalam program Perluasan Areal Tanam (PAT). Salah satu lokasi PAT adalah Kabupaten Boyolali yang memiliki potensi lahan tadah hujan dan budidaya padi gogo cukup luas. Lahan tersebut dapat dioptimalkan indeks pertanaman padinya dengan bantuan pompanisasi. Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementerian […]

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Kementan Siap Gelar TOT ‘Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional’

Kementan Siap Gelar TOT ‘Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional’

Pilarpertanian – Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian siap menggelar Training of Trainers (TOT) bertajuk ‘Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional’ bagi Widyaiswara, Dosen, Guru, Penyuluh Pertanian dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) pada 2-4 Mei 2024 mendatang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta dalam peningkatan produksi padi melalui optimalisasi lahan […]

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Pilarpertanian – Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendukung penuh gebrakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam mewujudkan swasembada pangan melalui solusi cepat pompanisasi dan optimalisasi. Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya. “Saya menyambut baik kerja sama ini dan saya juga […]

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

Pilarpertanian – Tahun 2024, Indonesia akan mengekspor mangga gedong gincu perdana ke Jepang, yang memiliki potensi pasar mangga sebesar 7.000 ton per tahun dengan nilai ekonomi bisa mencapai Rp 140 miliar per tahunnya. Badan Karantina Indonesia terus mengawal percepatan ekspor mangga varietas gedong gincu ke Jepang. “Saya dukung penuh percepatan ekspor mangga gedong gincu ini […]

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Pilarpertanian – Kabupaten Indramayu telah lama tersohor sebagai salah satu sentra produksi bawang merah yang memasok pasar Jabodetabek. Hingga saat ini daerah tersebut masih eksis sebagai penghasil bawang merah jenis dataran rendah yang populer di masyarakat sebagai bawang Bima Brebes. Secara geografis, kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Cirebon di tenggara, Kabupaten […]

Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Pilarpertanian – Menteri Pertahanan RI sekaligus Presiden terpilih Pemilu 2024, Prabowo Subianto memiliki perhatian khusus terhadap sektor pertanian. Prabowo bahkan menugaskan secara khusus jajaran kerjanya untuk membantu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperkuat pangan. Demikian disampaikan Wakil Menteri Pertahanan, Muhammad Herindra saat menghadiri nota kesepahaman Kementan dan Polri dalam memperkuat ketahanan pangan yang […]