Kementan Dukung Penerapan Smart Farming 4.0 Wujudkan Modernisasi Pertanian
Foto : Salah Satu Penerapan Smart Farming 4.0 dengan Menggunakan Teknologi Drone bagi Petani.

Kementan Dukung Penerapan Smart Farming 4.0 Wujudkan Modernisasi Pertanian

Pilarpertanian - Jargon Pertanian Maju, Mandiri dan Modern yang digaungkan Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Syahrul Yasin Limpo mendapat respon positif dari para pelaku usaha di bidang IT untuk memasuki dunia pertanian. Hal itu terbukti dengan semakin banyaknya pertanian berbasis smart farming. Pertanian berbasis teknologi tersebut memudahkan petani dalam berbudidaya yang lebih efisien sekaligus mendorong anak muda mau terjun di dunia pertanian.


Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, saat menyampaikan keynote speech dalam Webinar hari Rabu (22/12) menyebutkan tantangan global ke depan adalah memenuhi kebutuhan pangan 273 juta penduduk saat krisis pangan di masa pandemi Covid-19. Ia mengatakan saat ini ada tantangan lain, seperti adanya alih fungsi lahan, terutama di Pulau Jawa, yang penduduknya bertambah setiap tahun sehingga perlu adanya cadangan pangan.


Menurutnya, selama ini cadangan pangan yang dimiliki adalah lewat Bulog, namun Kementan menyusun rencana supaya ada penguatan cadangan pangan di level rumah tangga. “Level desa juga membikin lumbung atau gudang-gudang pangan. Kemudian ada cadangan pangan di level provinsi, kabupaten, dan seterusnya. Masing-masing itu nantinya saling mengisi dan memperkuat,” tambah Suwandi. Selanjutnya yang masih perlu dibangun adalah smart farming, atau biasa disebut dengan pertanian modern. “Faktor pendorong perubahan yang lebih baik adalah inovasi dan teknologi. Itulah yang mampu menggeser pompa produksi,” pungkasnya.


Suwandi berharap agar inovasi dan teknologi di bidang pertanian dapat diadopsi dan dikembangkan secara massal hingga skala industri. “Mekanisasi mampu menjawab tantangan kekurangan SDM, karena bertani jadi semakin cepat dan produktivitas petani menjadi lebih terjamin, dan mekanisasi mampu menekan losses (kehilangan hasil panen) dari yang tadinya 13 persen bisa menjadi 3 persen atau 5 persen,” ungkapnya.



Sebelumnya, Mentan SYL menekankan inovasi teknologi dinilai penting mengingat Indonesia memiliki 99,65 juta hektare lahan kering yang potensial untuk pertanian, khususnya pertanian yang berbasis kawasan seperti yang sedang digencarkan oleh Kementerian Pertanian. “Kawasan pertanian lahan kering yang terintegrasi sangat berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Untuk itu, perlu adanya dukungan mekanisasi di lahan kering tersebut agar memaksimalkan produksi, provitas dan efisiensi sumber daya pertanian,” ucap Syahrul.


Contoh hasil mekanisasi pertanian yang baru saja dilaunching adalah Drone Tanam Model Larik, yang merupakan pengembangan dari drone tebar benih dengan keunggulan dapat bekerja mandiri sesuai pola tanam dengan menggunakan perangkat Android dan dipandu GPS. Selain itu, drone menggunakan mesin yang memiliki kapasitas angkut benih padi sebesar 6-10 kg, beroperasi pada ketinggian 1-2 meter, kecepatan kerja 4 km/jam, dan mampu menanam benih seluas 1 hektare dalam waktu 1 jam.


Sementara itu Prof. Sigit Supadmo Arief, Guru Besar Departemen Teknik Mekanisasi, UGM, menjelaskan terkait irigasi pertanian telah diimplementasikan Sistem Pengelolaan Irigasi (SIPASI). Arah pengembangan SIPASI 2.0 kedepan merupakan penyempurnaan dari V 1.0 dengan masukan-masukan untuk mengakomodasi fitur kustom dari Daerah Irigasi di Indonesia, Forecasting (peramalan) berbasis GIS dan implementasi BIG-Data. Sistem yang disusun ini untuk mengakomodasi pelaksanaan modernisasi irigasi di Indonesia sesuai dengan tuntutan masyarakat secara global. Secara global, kebutuhan modernisasi sudah dicanangkan sejak tahun 1985 dan Indonesia mengantisipasi dengan membentuk Tim Modernisasi Irigasi Indonesia sejak tahun 2011 sampai sekarang.


Terkait smart agriculture, Prof. Tajuddin Bantacut, Guru Besar Departemen Teknik Mekanisasi IPB, menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Smart Agriculture, antara lain smart practices dengan input minimum (pupuk dan pestisida), smart support system seperti stasiun cuaca pintar, sistem pendukung drone untuk pemetaan, operator aplikasi, serta pengadaan operator diklat.


Agung Prabowo, Kepala BPP Mektan, sebagai unit pelaksana yang banyak berkecimpung dalam mekanisasi pertanian menjelaskan tentang perubahan yang harus dilaksanakan untuk transformasi menjadi pertanian cerdas. “Regulasi yang komprehensif diperlukan dengan memperhatikan berbagai aspek karena saat ini, Indonesia masih belum memiliki standar yang sama dan cenderung gagap dalam menyikapi inovasi digital dibidang pertanian, terutama terkait pemanfaatan jaringan internet dan alat mesin nirawak,” ujarnya.


Agung kembali menegaskan pertanian digital perlu diselaraskan dengan peran Kementerian Pertanian serta sektor akademik agar dapat menyediakan talenta digital yang sesuai dengan kebutuhan industri digital. “Perlu bergerak cepat untuk membentuk institusi khusus yang bertanggung jawab terhadap isu pertanian cerdas (smart farming),” pungkas Agung.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Wujudkan Good Governance, BPPSDMP Gelar Rakor IKU-SPI

Wujudkan Good Governance, BPPSDMP Gelar Rakor IKU-SPI

Pilarpertanian – Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menggelar Koordinasi Capaian IKU dan Sistem Pengendalian Internal (SPI) di Bogor, Rabu (28/2/2024). Kegiatan tersebut digelar untuk menetapkan indikator kinerja dan penerapan pengendalian internal di setiap unit kerja demi mewujudkan Good Governance dan Good Government di lingkup BPPSDMP. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 […]

Program Pompanisasi Kementan Didukung Penuh KSAD

Program Pompanisasi Kementan Didukung Penuh KSAD

Pilarpertanian – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mendukung penuh upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam meningkatkan produktivitas padi melalui sistem pompanisasi dan pipanisasi yang dilakukan di seluruh Indonesia. Menurut Maruli, sistem pompa dan pipa nyatanya terbukti mampu memenuhi kebutuhan air yang bisa membantu petani dalam berproduksi. Sejauh ini, kata dia, program tersebut […]

Mentan Yakin Produksi Padi Terus Naik, Melalui Pompanisasi Air

Mentan Yakin Produksi Padi Terus Naik, Melalui Pompanisasi Air

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menggelar rapat bersama dengan Rektor Universitas Pertahanan (UNHAN) Jonni Mahroza, Sestama BNPB Rustian, dan Dirjen SDA PUPR Bob Arthur Lombogia untuk membahas program pompanisasi pertanian. “Untuk mengantisipasi dampak El Nino yang terjadi saat ini ada beberapa hal yang perlu kita lakukan. Pertama, kita akan lakukan pompanisasi sungai-sungai […]

Presiden Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh 5,05 Persen, Bersyukur Beras Dalam Kondisi Aman

Presiden Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh 5,05 Persen, Bersyukur Beras Dalam Kondisi Aman

Pilarpertanian – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersyukur pasokan beras nasional dalam kondisi aman meski Indonesia dan juga negara-negara dunia dilanda berbagai krisis multidimensi yang cukup hebat. Diketahui, Perekonomian Indonesia tumbuh dengan sangat kokoh yaitu sebesar 5,05 persen dan inflasinya terjaga di angka 2,57 persen. “KIta tahu kalau dulu banyak yang menawarkan kepada kita beras, sekarang […]

Kabupaten Luwu Utara dan Luwu Timur Semangat Mendukung Peningkatan Produksi Padi dengan Percepatan Tanam Padi

Kabupaten Luwu Utara dan Luwu Timur Semangat Mendukung Peningkatan Produksi Padi dengan Percepatan Tanam Padi

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melakukan pengawalan terhadap luas tambah tanam (LTT) padi masa tanam Oktober 2023 – Maret 2024 guna mengamankan produksi padi tahun 2024. Luas baku lahan sawah Provinsi Sulawesi Selatan seluas 669.998 ha, dimana untuk Kabupaten Luwu Timur seluas 25.698 ha dan Luwu Utara 29.205 ha. Capaian […]

Mentan Pastikan Pertanaman 2024 Aman

Mentan Pastikan Pertanaman 2024 Aman

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pertanaman tahun ini melalui program pompanisasi terhadap lahan-lahan persawahan yang terdampak el nino terus dilakukan secara masif. Hingga saat ini, kata Mentan Andi Amran Sulaiman, program pompanisasi membantu mengairi lahan persawahan di banyak lahan pertanaman di Jawa. “Karena El Nino masih ada, maka kita terus melakukan pompanisasi dan juga […]

Antisipasi Serangan Wereng, Petani Jember Semangat Lakukan Pengendalian

Antisipasi Serangan Wereng, Petani Jember Semangat Lakukan Pengendalian

Pilarpertanian – Saat ini, pertanaman padi di Kabupaten Jember (Jawa Timur) telah memasuki fase pertumbuhan vegetatif dan sebagian lagi fase pertumbuhan generatif. Agar petani dapat panen dengan hasil optimal, maka perlu dilakukan upaya-upaya pengawalan, termasuk pengawalan dari serangan hama dan penyakit. Perkembangan hama penyakit atau yang disebut juga Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) erat kaitannya dengan […]

Panen Raya di Bali Amankan Stok Beras

Panen Raya di Bali Amankan Stok Beras

Pilarpertanian – Panen raya mulai tiba di Provinsi Bali. Menurut data yang dirilis oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, selama periode Januari – Februari 2024, luas panen mencapai 15,2 ribu hektar tersebar di 9 wilayah Kabupaten dan Kota Madya di Provinsi Bali. Wilayah-wilayah dengan panen terluas yaitu Tabanan, Badung, dan Gianyar. Pada bulan […]

Upaya Mentan Amran Dorong Petani Percepat Masa Tanam 2024 Bersama Mitra Strategis

Upaya Mentan Amran Dorong Petani Percepat Masa Tanam 2024 Bersama Mitra Strategis

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak para petani untuk segera mempersiapkan pertanaman 2024 dengan memanfaatkan sarana pompanisasi dan pipanisasi yang dibangun mitra terkait dari Universitas Pertahanan, Kementerian PUPR dan juga antisipasi bencana dari BNPB. Menurut Mentan, kolaborasi antar lembaga dalam memperkuat ketahanan pangan merupakan langkah strategis dalam mewujudkan swasembada di tengah-tengah ancaman […]