Kepala Daerah Kompak Dukung Percepatan Hilirisasi Perkebunan Nasional
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Saat Menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Program Hilirisasi Komoditas Prioritas Perkebunan di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta.

Kepala Daerah Kompak Dukung Percepatan Hilirisasi Perkebunan Nasional

Pilarpertanian - Dukungan terhadap percepatan hilirisasi komoditas perkebunan terus mengalir dari berbagai daerah. Sebanyak 29 provinsi dan 259 kabupaten menyatakan komitmennya untuk menyukseskan program strategis ini, yang diyakini mampu mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai kekuatan besar di sektor perkebunan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.


Gubernur Maluku Utara (Malut), Sherly Laos, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif pemerintah pusat dalam menggebrak potensi perkebunan di berbagai daerah. Ia menegaskan kesiapan Maluku Utara mendukung percepatan hilirisasi, khususnya pada komoditas kelapa, pala, dan cengkeh yang telah lama menjadi unggulan daerah.


“Kami sangat mengapresiasi program percepatan hilirisasi ini. Maluku Utara siap mendukung, khususnya pada komoditas kelapa, pala, dan cengkeh yang sudah lama menjadi unggulan daerah,” kata Sherly usai Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Pelaksanaan Program Hilirisasi Komoditas Prioritas Perkebunan, yang dilaksanakan di kantor pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Senin(22/9/25).


Sherly menambahkan, dukungan tersebut akan diwujudkan melalui pemenuhan data calon petani dan calon lokasi (CPCL) secara by name, by address yang akurat.



Menurutnya, hilirisasi perkebunan sangat penting digarap agar komoditas unggulan tidak hanya dijual dalam bentuk bahan mentah, melainkan diolah menjadi produk turunan bernilai tambah. Dengan demikian, kesejahteraan petani meningkat, daya saing produk nasional semakin kuat, dan kontribusi sektor perkebunan terhadap devisa negara semakin besar.


“Saat ini, kami juga sudah memiliki pabrik produk turunan kelapa sehingga harga di tingkat petani cukup baik. Dengan adanya program ini, kami optimistis pengembangan bibit dan hilirisasi akan semakin memperkuat kesejahteraan masyarakat,” tambah Gubernur Sherly.


Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, menegaskan dukungan dan kesiapan daerahnya dalam menyukseskan program hilirisasi. Ia mengapresiasi keseriusan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian beserta jajaran dalam memastikan program ini benar-benar berjalan nyata.


“Kami menyambut baik program ini karena kami melihat begitu serius Presiden Prabowo dan Menteri Pertanian beserta jajaran untuk mengimplementasikan sehingga betul-betul bisa terealisasi,” ujar Hendrik.


Menurutnya, saat ini kesiapan berada di tangan pemerintah daerah. Dari 11 kabupaten/kota di Maluku, tahun ini Kabupaten Maluku Tengah menjadi salah satu penerima bantuan ABT untuk pengembangan pala.


“Datanya sudah lengkap dan siap diimplementasikan. Sebagai gubernur, saya akan memastikan pengawasan program ini berjalan baik,” kata Gubernur Hendrik.


Tidak hanya itu, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah juga menyampaikan dukungan penuh terhadap program hilirisasi yang saat ini menjadi perhatian serius pemerintah.


“Insya Allah, ke depan hilirisasi perkebunan salah satunya gambir, akan semakin baik, mampu mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan petani, dan memberi dampak luar biasa bagi perekonomian Sumatera Barat maupun Indonesia,” ungkap Gubernur Mahyeldi.


Dukungan juga datang dari Gubernur Sulawesi Tenggara, Adi Sumangerukka. Ia menilai rapat koordinasi yang digelar Kementerian Pertanian sangat strategis karena kebijakan bisa langsung diterjemahkan ke daerah dengan pendampingan dan dukungan anggaran.


“Dengan adanya skema baru, daerah merasa lebih bertanggung jawab. Untuk Sultra, fokus hilirisasi pada tebu, mete, dan kakao. Dua pabrik tebu akan dibangun di Konawe Selatan dengan nilai investasi sekitar Rp10 triliun, yang diyakini membuka banyak lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” jelasnya.


Adi menegaskan bahwa pemerintah daerah siap melakukan percepatan koordinasi lintas kementerian agar hambatan regulasi, khususnya terkait status lahan, bisa segera teratasi.


“Ini momentum besar. Kalau lapangan kerja terbuka, maka pertumbuhan ekonomi otomatis bergerak. Sultra tentu sangat mendukung penuh,” tegasnya.


Ia juga menyampaikan kebanggaan masyarakat Sulawesi Tenggara atas kiprah Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebagai putra daerah yang berhasil membawa Indonesia surplus pangan.


“Pak Amran adalah kebanggaan kami. Capaian surplus jutaan ton itu tidak mudah. Kami doakan beliau selalu sehat untuk terus mengawal kedaulatan pangan bangsa,” pungkas Adi.


Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam kesempatan tersebut menegaskan, program hilirisasi perkebunan bukan hanya untuk meningkatkan nilai tambah produk, tetapi juga mendorong penciptaan lapangan kerja secara masif.


“Ini adalah program hilirisasi perkebunan, dan ini bisa menciptakan lapangan kerja. Anggaran yang kita rencanakan sebesar Rp371 triliun melibatkan BUMN dan swasta. Selain itu, dana KUR disiapkan Rp189 triliun,“ ungkap Mentan Amran.


Pada tahun 2025 Kementerian Pertanian memperoleh Anggaran Biaya Tambahan (ABT) sekitar Rp9,9 triliun atau kurang lebih Rp10 triliun untuk pengembangan kawasan hilirisasi di sektor perkebunan.


“Anggaran ini akan digunakan untuk menyediakan benih dan bibit gratis bagi 800 ribu hektare perkebunan di seluruh Indonesia, yang diproyeksikan mampu membuka lapangan kerja bagi 1,6 juta orang,” kata Mentan Amran.


Mentan Amran menambahkan, langkah ini merupakan terobosan besar yang digagas langsung oleh Presiden. Ia menyebut program ini akan berjalan cepat melalui sinergi pemerintah pusat bersama Kementan, Kementerian Dalam Negeri, serta dukungan nyata dari gubernur dan bupati.


“Insya Allah dalam tiga tahun kita melakukan akselerasi untuk merealisasikan target yang diberikan Bapak Presiden. Dengan demikian, masalah pangan bisa kita atasi, suasana pangan nasional semakin terjaga, bahkan kita bisa memperkuat ketahanan pangan dan mendorong ekspor perkebunan untuk mendominasi pasar internasional,” tutup Mentan Amran.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Mendagri: Alhamdulillah, Beras Jadi Peredam Inflasi Nasional

Mendagri: Alhamdulillah, Beras Jadi Peredam Inflasi Nasional

Pilarpertanian – Kinerja sektor pertanian kembali menunjukkan hasil positif. Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras nasional tercatat mengalami penurunan (deflasi) pada Oktober 2025 dan berperan signifikan sebagai peredam laju inflasi nasional. “Alhamdulillah, beras menjadi peredam inflasi bulan ini. Ini menunjukkan kinerja positif dari seluruh pihak, terutama di sektor pangan, dalam menjaga stabilitas […]

Kehormatan Petani VS Kebebasan Pers

Kehormatan Petani VS Kebebasan Pers

Pilarpertanian – Oleh: Ibrahim Asnawi (Koordinator Nasional GEMPITA) Gerakan Pemuda Tani Indonesia (GEMPITA) menyikapi serius polemik yang terjadi antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan Majalah Tempo. Langkah Kementan melayangkan gugatan perdata atas pemberitaan Tempo edisi  yang berjudul “Poles-Poles Beras Busuk” adalah langkah yang tepat, konstitusional, dan harus didukung. Kami melihat ini bukan sekadar urusan antara Kementan […]

Deflasi Beras Tekan Inflasi Oktober 2025, Terjadi di 23 Provinsi

Deflasi Beras Tekan Inflasi Oktober 2025, Terjadi di 23 Provinsi

Pilarpertanian – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada Oktober 2025 secara umum terjadi inflasi 0,28 persen akan tetapi justru terjadi sebaliknya untuk komoditas beras yang mengalami deflasi sebesar 0,27 persen (m-to-m). Kondisi ini berbeda dari tren dua tahun sebelumnya, di mana beras justru mengalami inflasi pada Oktober 2022 dan 2023. Adapun deflasi pada Oktober […]

Ekspor Pertanian Jadi Penopang, Hilirisasi Jadi Urat Nadi Kekuatan Ekonomi Nasional Indonesia

Ekspor Pertanian Jadi Penopang, Hilirisasi Jadi Urat Nadi Kekuatan Ekonomi Nasional Indonesia

Pilarpertanian – Kinerja ekspor Indonesia terus menunjukkan tren positif sepanjang Januari hingga September 2025. Berdasarkan data terkini, total nilai ekspor nasional mencapai USD 209,80 miliar, atau naik 8,14% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini menjadi sinyal kuat bahwa sektor nonmigas, terutama pertanian dan industri pengolahan berbasis hasil bumi, kini menjadi tulang punggung utama […]

Harga Beras Turun di Semua Segmen, Dua Bulan Berturut-turut Terjadi Deflasi

Harga Beras Turun di Semua Segmen, Dua Bulan Berturut-turut Terjadi Deflasi

Pilarpertanian – Harga beras kembali menjadi penyelamat stabilitas harga pangan nasional. Memasuki Oktober 2025, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa komoditas beras kembali mengalami deflasi, melanjutkan penurunan harga yang telah terjadi pada September. Meski inflasi umum berada di angka 0,28 persen, beras justru bergerak berlawanan arah. “Terjadi deflasi beras pada Oktober 2025 lebih dalam dibandingkan […]

Puncak Musim Hujan, BMKG : Momentum Tingkatkan Produksi Pangan Nasional

Puncak Musim Hujan, BMKG : Momentum Tingkatkan Produksi Pangan Nasional

Pilarpertanian – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memproyeksikan puncak musim hujan akan berlangsung pada November 2025 hingga Februari 2026, dengan intensitas curah hujan normal hingga di atas normal di sebagian besar wilayah Indonesia. Kondisi ini diharapkan menjadi momentum emas bagi sektor pertanian untuk meningkatkan produksi pangan dan memperkuat ketahanan pangan nasional. Dalam keterangan resminya, […]

Proyeksi Produksi Padi Tembus 60 Juta Ton, Luas Panen Meningkat Dua Digit

Proyeksi Produksi Padi Tembus 60 Juta Ton, Luas Panen Meningkat Dua Digit

Pilarpertanian – Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan produksi padi nasional sepanjang tahun 2025 akan mencapai 60,34 juta ton gabah kering giling (GKG), meningkat 13,55 persen dibandingkan dengan capaian tahun 2024 yang sebesar 53,16 juta ton. Kenaikan ini ditopang oleh pertumbuhan luas panen yang mencapai dua digit sekitar 12,98 persen serta dukungan kondisi cuaca yang relatif […]

Produksi Beras 2025 Melonjak Tinggi 34,77 Juta Ton

Produksi Beras 2025 Melonjak Tinggi 34,77 Juta Ton

Pilarpertanian – Produksi beras nasional tahun 2025 menunjukkan lonjakan signifikan dan menandai langkah besar Indonesia menuju swasembada pangan. Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras Januari–Desember 2025 diperkirakan mencapai 34,77 juta ton, meningkat 4,14 juta ton atau naik 13,54 persen dibanding periode yang sama tahun 2024. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, […]

Wakil Ketua Umum GP Ansor Mempertanyakan Serangan Tempo kepada Mentan di Tengah Isu Mafia Pangan

Wakil Ketua Umum GP Ansor Mempertanyakan Serangan Tempo kepada Mentan di Tengah Isu Mafia Pangan

Pilarpertanian – Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP GP Ansor), H. Muh Mabrur, menyoroti perseteruan antara media Tempo dan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman. Menurut Mabrur, tindakan yang dilakukan Menteri Amran sesekali diperlukan agar media tidak bertindak semena-mena dalam membuat framing negatif dan melontarkan fitnah keji terhadap lembaga maupun perorangan. Lebih lanjut, Waketum […]