Kesuksessan Program Serasi Ditentukan Peran Aktif Daerah

Kesuksessan Program Serasi Ditentukan Peran Aktif Daerah
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Pemerintah Daerah (Pemda) dinilai sangat berperan dalam menentukan sukses-tidaknya Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) atau yang disebut optimasi lahan rawa. Pasalnya, Pemda yang punya lahan, Pemda pula yang punya sumberdaya manusia (petani).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementerian Pertanian (Kementan), Sarwo Edhy mengatakan, sampai saat ini minat daerah untuk mengembangkan lahan rawa cukup tinggi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pemda setempat sangat berperan menentukan keberhasilan optimasi lahan rawa yang dikembangkan Kementan. Jadi, kalau Pemdanya tidak berperan aktif atau tidak mendukung, maka program Serasi ini tidak akan sukses,” ujar Sarwo Edhy, Kamis (2/4).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sarwo Edhy mengaku optimistis Program Serasi dapat terealisasi seperti yang diharapkan. Apalagi, lahan rawa aman dari aspek lingkungan dan bahaya kebakaran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Program Serasi ini beda dengan Program Gambut Sejuta Hektare, dimana lahannya mudah terbakar. Program Serasi memanfaatkan tanah mineral, bukan lahan gambut. Selain itu juga hasilnya sudah terbukti di lapangan,” kata Sarwo Edhy.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Seperti diketahui, Kementan tahun 2019 ini akan menggarap pengembangan lahan rawa dan pasang surut seluas 500.000 hektare (ha) di enam provinsi. Namun, setelah divalidasi, ternyata hanya 400.000 ha yang siap CPCL (Calon Petani Calon Lokasi).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lokasi seluas 400.000 ha tersebut berada di Sumatera Selatan seluas 220.000 ha, yang terletak di sembilan kabupaten, yaitu Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir, OKI Timur, Musi Rawas Utara, PALI, Ogan Komering Ulu (OKU) dan Muara Enim.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sedangkan lokasi di Kalimantan Selatan seluas 148.000 ha berada di sembilan kabupaten, yaitu Banjar, Batola, Hulu Sungai Selatan, Tanah Laut, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Tapin, Balangan dan Tabalong. Untuk Sulawesi Selatan, luasnya hanya 33.000 ha, yang terdapat di Kabupaten Bone, Wajo, Sopeng, Sidrap dan Kabupaten Pinrang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Potensi pengembangan lahan rawa untuk meningkatkan produksi pangan cukup besar. Dari hasil penelitian, potensi lahan rawa lebak di Indonesia mencapai 34 juta ha. Namun, kajian para ahli menyebut ada sekitar 10 juta ha yang dapat dijadikan lahan pertanian produktif.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saya optimis target seluas 400.000 ha akan tercapai. Ke depan akan kita garap secara bertahap. Tahun 2019 ini, kita programkan seluas 500.000 ha di tiga provinsi. Kita sangat concern mengembangkan lahan rawa. Karena lahan rawa merupakan masa depan pangan Indonesia,” tuturnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain potensi lahan yang cukup luas, potensi peningkatan luas tanam (indeks pertanaman/IP) juga sangat besar. Selama ini, petani di lahan rawa hanya memanfaatkan lahan rawa satu kali tanam dalam setahun dengan masa tanam padi lokasi selama 6 bulan. Produktivitasnya juga hanya 3 ton/ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Padahal, dengan teknologi seperti rehabilitasi jaringan irigasi, perbaikan tanggul dan pintu air, lahan rawa bisa ditanam hingga 2-3 kali dalam setahun. Selain itu, dengan menggunakan benih padi unggul seperti Inpara, potensi peningkatan produktivitas tanaman juga cukup besar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sarwo Edhy mencontohkan, saat panen padi di Desa Kandangan, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan seluas 1.200 ha, produktivitas tanaman padi mencapai 6,5 ton gabah kering panen (GKP)/ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita bantu benih dan Alsintan, mulai dari pengolahan tanah dan alat tanam dan panen, sehingga petani senang,” tambahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk kegiatan ini, Kementan menggelontorkan anggaran sebesar Rp3,7 triliun untuk optimasi lahan rawa melalui Program Serasi. Anggaran ini disiapkan Ditjen PSP sebesar Rp2,5 triliun untuk pengolahan lahan rawa.(SYM).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan