Ketua Komisi IV DPR RI Apresiasi Kinerja Mentan Amran Atasi Banjir Kabupaten Bantul Secara Cepat
Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Saat Meninjau Lokasi Banjir Pasuluhan Kuwaru di Bantul, D.I. Yogyakarta.

Ketua Komisi IV DPR RI Apresiasi Kinerja Mentan Amran Atasi Banjir Kabupaten Bantul Secara Cepat

Pilarpertanian - Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau yang akrab disapa Titiek Soeharto mengapresiasi respon cepat Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman dalam menyelesaikan persoalan banjir di lahan pertanian Dusun Padukuhan Kuwaru, Kelurahan Poncosari, Kecamatan Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.


Di sana, terdapat kurang lebih 200 hektare lahan yang menjadi langganan banjir setiap kali curah hujan besar turun.


“Komisi IV DPR mengapresiasi respon cepat pemerintah dalam menanggulangi banjir di Kabupaten Bantul,” ujar Titiek Soeharto saat meninjau lokasi banjir Pasuluhan Kuwaru bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Rabu, 15 Januari 2025.


Sebelumnya Titiek juga mengapresiasi capaian dan kinerja pemerintah yang berhasil meningkatkan produktivitas gabah di Kabupaten Bantul yaitu sebesar 7,7 ton perhektare. Kenaikan ini dinilai Titiek merupakan sebuah keberhasilan dari berbagai program dan juga bantuan seperti pupuk, benih dan alsintan yang telah didistribusikan.



“Hari ini kita menyaksikan bahwa para kelompok tani sudah ada yang mendapat combine harvester, kemudian pupuk dan hari ini kami menyaksikan hasil panen yang cukup besar yaitu 7,7 ton perhektare,” katanya.


Di tempat yang sama, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa pengerjaan lahan pertanian yang terdampak banjir akan dimulai dalam waktu dekat dan diperkirakan selesai pada 6 bulan ke depan.


“Atas arahan Ibu Ketua Komisi IV DPR RI, kami akan memberikan benih unggul, pompa air, kemudian normalisasi sungai penyebab banjir Insya Allah akan ada solusi permanen yang kita kerjakan. Mudah-mudahan bisa selesai dalam waktu 6 bulan,” katanya.


Mentan Amran mengatakan seluruh lahan pertanian yang terdampak banjir kurang lebih mencapai 200 hektare akibat sungai di sekitar sawah meluap setelah hujan turun dengan intensitas tinggi.


“Jadi penyebab banjir ini tahunan, saat musim penghujan kan aliran sungai tidak lancar sehingga meluap ke lahan pertanian. Kita minta kepada BBWSO (Balai Besar Wilayah Sungai Serayu dan Opak) untuk menangani sungai sepanjang enam kilometer agar ke depan tidak lagi meluap,” katanya.


Mentan Amran mengaku optimis bahwa dalam waktu satu tahun para petani bisa bertanam dan panen selama 3 kali atau IP300. Namun, capaian tersebut baru bisa dilaksanakan apabila masalah sungai sudah teratasi. Salah satunya dengan melakukan normalisasi dan perbaikan irigasi.


“Petani sudah tahunan menderita akibat banjir di lahan pertanian. Ini solusi tuntas yang diberikan oleh Kementan kepada petani di Padukuhan Kuwaru,” jelasnya.(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Harga Masih Rendah, Petani Jawa Timur Harap Bulog Serap Gabah

Harga Masih Rendah, Petani Jawa Timur Harap Bulog Serap Gabah

Pilarpertanian – Pemerintah telah menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan jagung yang mulai berlaku sejak 15 Januari 2025. Namun, pada beberapa wilayah di Jawa Timur masih banyak ditemui harga gabah kering panen (GKP) di bawah HPP. Selain itu, permasalahan penyerapan gabah juga dihadapi petani. Seperti yang dirasakan oleh petani dari Desa Pomahan dan Desa […]

Momen Wamentan Sudaryono Nostalgia Masa Indah di SMA Taruna Nusantara

Momen Wamentan Sudaryono Nostalgia Masa Indah di SMA Taruna Nusantara

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mengenang masa-masa penuh kesan selama menempuh pendidikan di SMA Taruna Nusantara saat menghadiri pelantikan kepala sekolah baru sekolah tersebut di Magelang, Jawa Tengah, 15 Januari 2025. Acara yang berlangsung meriah ini turut dihadiri Menteri Luar Negeri Sugiono, Mensesneg Prasetyo Hadi, serta sejumlah pejabat lainnya yang merupakan bagian dari […]

Petani Kulonprogo Mendesak Bulog Segera Serap Gabah Sesuai HPP

Petani Kulonprogo Mendesak Bulog Segera Serap Gabah Sesuai HPP

Pilarpertanian – Para petani di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendesak pemerintah, khususnya Bulog, untuk segera menyerap gabah hasil panen sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram. “Kemarin harga gabah saat hujan hanya Rp5.700 sampai Rp5.800 per kilogram. Kalau yang kering, harganya Rp6.000. Tapi kalau hujan terus, harga pasti turun lagi. Makanya kami […]

Petani Sinjai Harapkan Bulog Serap Gabah Sesuai Ketetapan HPP Pemerintah

Petani Sinjai Harapkan Bulog Serap Gabah Sesuai Ketetapan HPP Pemerintah

Pilarpertanian – Para petani di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, berharap Bulog dapat menyerap gabah hasil panen mereka dengan harga sesuai ketetapan pemerintah, yaitu Rp6.500 per kilogram. Selama ini, mayoritas petani terpaksa menjual gabah ke tengkulak dengan harga jauh di bawah standar tersebut. Ketua Gapoktan Desa Biroro, Benteng, mengungkapkan bahwa harga gabah selama ini lebih banyak […]

Mentan Amran Nikmati Jagung Bakar Bersama Masyarakat di Maros

Mentan Amran Nikmati Jagung Bakar Bersama Masyarakat di Maros

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di sela kunjungan kerjanya di Sulawesi Selatan secara khusus membeli jagung petani seluas 1 hektar. Uniknya Mentan mengajak masyarakat sekitar untuk menikmati jagung bakar bersama di Desa Samangki, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros. Hamparan kebun jagung yang luas ini diperkirakan produksinya 5 ton. Kegiatan ini dihadiri sejumlah pejabat, […]

Tengkulak Terapkan Harga Suka-Suka, Petani di Klapanunggal Bogor Berharap Bulog Segera Turun Tangan

Tengkulak Terapkan Harga Suka-Suka, Petani di Klapanunggal Bogor Berharap Bulog Segera Turun Tangan

Pilarpertanian – Harga gabah di wilayah Desa Ligarmukti, Kecamatan Klapanunggal, saat ini mengalami fluktuasi yang cukup signifikan. Gabah Kering Panen (GKP) dihargai Rp5.000 per kilogram, sementara Gabah Kering Giling (GKG) dihargai Rp7.000 perkilogram. Meskipun hasil panen cukup baik, kondisi ini menimbulkan tantangan tersendiri bagi para petani. Enin, salah satu petani di Desa Ligarmukti, menyampaikan bahwa […]

Kementan Raih Penghargaan Sangat Baik Untuk Penilaian Kinerja Percepatan Pelaksanaan Berusaha Tahun 2024

Kementan Raih Penghargaan Sangat Baik Untuk Penilaian Kinerja Percepatan Pelaksanaan Berusaha Tahun 2024

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) meraih penghargaan Sangat Baik dari Pemerintah RI melalui Kementerian Investasi dan Hilirisasi dalam Penilaian Kinerja Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Percepatan Pelaksanaan Berusaha (PPB) di tingkat Pemerintah Daerah dan Kementerian/Lembaga. Penilaian ini adalah komitmen untuk meningkatkan iklim usaha nasional yang didasarkan pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 42 Tahun 2020 […]

Petani Bulukumba Khawatir Harga Gabah Anjlok saat Panen

Petani Bulukumba Khawatir Harga Gabah Anjlok saat Panen

Pilarpertanian – Para petani di Kabupaten Bulukumba menyampaikan curahan hati terkait harga gabah yang dikhawatirkan jatuh saat masa panen. Ishak, petani dari Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, mengungkapkan bahwa saat ini dirinya masih memasuki tahap pengolahan lahan. Namun, ada kekhawatiran harga gabah jatuh pada panen raya di bulan April seperti yang terjadi pada sebelum-sebelumnya. […]

Harga Gabah di Jembrana Mendekati HPP, Petani Harapkan Serapan Optimal oleh Bulog

Harga Gabah di Jembrana Mendekati HPP, Petani Harapkan Serapan Optimal oleh Bulog

Pilarpertanian – Para petani di Desa Yehembang Kangin, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, telah memasuki masa panen padi. Namun, panen kali ini menyisakan kekhawatiran di kalangan petani karena harga gabah kering panen (GKP) belum mencapai Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Petani berharap Bulog membantu petani untuk mendapatkan harga yang layak sesuai dengan HPP. Pemerintah telah menetapkan kenaikan […]