Kolaborasi Dengan Akademisi, Kementan Percepat Transformasi Pertanian Modern
Kegiatan Diskusi Akademik Evolusi Paradigmatik Peran Teknologi Pertanian dalam Menjawab Tantangan Pembangunan Pertanian Menuju Indonesia Emas 2045 di IPB International Convention Center, Bogor, Jawa Barat.

Kolaborasi Dengan Akademisi, Kementan Percepat Transformasi Pertanian Modern

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong kolaborasi lintas sektor, khususnya dengan kalangan akademisi, untuk mempercepat transformasi pertanian Indonesia menuju sistem yang lebih modern, berbasis teknologi, dan berdaya saing tinggi.


Salah satu mitra strategis Kementan dalam hal ini adalah Fakultas Teknologi Pertanian (FATETA) IPB, yang dinilai turut kontribusi dalam mendukung pengembangan inovasi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia pertanian.


Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menegaskan bahwa pertanian saat ini harus menjadi garda terdepan dalam menjawab tantangan nasional dan global. Karena itu, kerjasama dengan institusi pendidikan tinggi seperti IPB menjadi sangat penting. Menurutnya pertanian modern bukan hanya soal alat dan mesin, tetapi juga tentang kelembagaan petani dan peningkatan kapasitas SDM. Kementan mendorong peran aktif kampus seperti IPB dalam turut serta mentransformasi pertanian Indonesia.


“Bagaimana kita mendorong pertanian modern di lapangan, ini menjadi penting. Bagaimana pertanian modern ini kita menggunakan unsur teknologi. Kita juga melakukan reformasi atau rekayasa kelembagaan petaninya, ini juga hal yang sangat penting. Dalam konteks hilirisasi, kemudian juga dalam konteks bagaimana mendorong budidaya, menggunakan teknologi serta kelembagaan tadi menjadi pertanian modern, kita banyak berkerjasama dengan IPB, dengan FATETA,” ujar Santi di International IPB Covention Center (IICC), Bogor (9/6/2025)



Ia menyebutkan bahwa arahan Presiden Prabowo sangat jelas, bahwa Indonesia harus mempersipakan diri menjadi lumbung pangan dunia. Untuk mencapainya, dibutuhkan reformasi pertanian melalui penerapan teknologi, hilirisasi produksi, dan penguatan kelembagaan petani.


“Kita tidak bisa kerja sendiri. Kita harus bersinergi, dan peran perguruan tinggi sangat vital. Dengan adanya begitu banyak alsintan yang turun ke lapangan, kemudian juga para petani yang juga harus ditingkatkan kapasitasnya, maka konteks kerjasama dengan berbagai macam pihak ini harus terus dilakukan. Bersama-sama Kementan dan FATETA ini sudah memiliki berbagai macam kerjasama” tambahnya.


Kementan selama ini telah menjalin kemitraan erat dengan FATETA IPB. Salah satu bentuk kerja sama yang signifikan adalah pendirian Politeknik Engineering Pertanian Indonesia, yang telah beroperasi selama empat tahun dan didukung penuh oleh para dosen FATETA sebagai pengajar maupun penyusun kurikulum.


“Banyak sekali hasil-hasil dari FATETA inovasi teknologi yang kemudian kita adop, kita diseminasikan, digunakan oleh para petani-petani kita di lapangan. Dosen FATETA tidak hanya menjadi mitra teknis. Banyak staf yang melanjutkan studi S2 dan S3 di FATETA kemudian ini menjadi kiblat bagi teknologi pertanian atau penerapan mekanisasi pertanian yang ada di Indonesia terutama di Kementerian Pertanian,” kata Santi lagi.


Dikesempatan yang sama, Ketua Himpunan Alumni FATETA IPB, Luhur Budiarso, menyatakan kesiapannya untuk terus bersinergi dengan Kementan. Ia menyebutkan bahwa pertanian saat ini menghadapi tantangan yang luar biasa besar dan dalam menghadapai tantangan tersebut harus melibatkan semua pihak.


”Pak Prabowo melalui Asta Cita, menekankan betapa pertanian ini menjadi gara terdepan. Pertaruhan kita, ada empat program utama dan ini kita jawab, tantangan ini kita terima sebagai satu hal yang harus kita kerjakan bersama. Ini gak bisa ada satu orang yang bisa mengklaim atau mengelola sendiri, karena tantangan sangat besar, sehingga tentu dibutuhkan sinergi, Dibutuhkan gandeng tangan dari semua pihak, termasuk dari alumni, industri, dan dari kampus sendiri.” papar Luhur


Ia juga mendukung penuh rencana pendirian sekolah teknik pertanian sebagai bagian dari upaya memperkuat sistem inovasi dan hilirisasi teknologi.


“Kami berdiri bersama Pak Dekan dan pemerintah dalam mendukung pendirian sekolah teknik. Ini bagian dari tanggung jawab bersama membangun masa depan pertanian Indonesia,” ujarnya.


Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam beberapa kesempatan menegaskan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak khususnya para akademisi sebagai bagian dari langkah strategis dalam meningkatkan produktivitas komoditas pertanian.


“Kami teliti bagaimana meningkatkan produktivitas dengan melibatkan seluruh perguruan tinggi yang punya keahlian. Beberapa komoditas kami dorong dengan kerjasama bersama kampus agar produksinya melampaui standar nasional, ” kata Mentan Amran.


Dengan pendekatan kolaboratif dengan institisi akademik seperti IPB maupun kampus-kampus lainnya, pemerintah semakin optimistis bahwa Indonesia mampu memperkuat ketahanan pangan serta menjawab berbagai tantangan ke depan.(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Mentan Amran Kirimkan Bantuan Bencana Sumatra Tahap II Via KRI Surabaya

Mentan Amran Kirimkan Bantuan Bencana Sumatra Tahap II Via KRI Surabaya

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali melepas keberangkatan bantuan Kementan Peduli pengiriman tahap II untuk percepatan penanganan bencana di Sumatra. Bantuan tersebut dikirim melalui KRI Surabaya 591 dari Dermaga Kolinlamil, Pelabuhan Tanjung Priok. Selanjutnya bantuan ini akan didistribusikan ke Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat, dengan estimasi waktu perjalanan sekitar enam hari. […]

Mentan Amran Tegaskan Bantuan Pemerintah dan Kementan Peduli Itu Berbeda

Mentan Amran Tegaskan Bantuan Pemerintah dan Kementan Peduli Itu Berbeda

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa bantuan yang disalurkan ke daerah terdampak bencana berasal dari dua sumber berbeda, yakni bantuan pemerintah dan bantuan melalui program Kementan Peduli. Ia meminta seluruh pihak memahami perbedaan tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman di lapangan. “Tolong diperhatikan, ada dua bentuk bantuan. Ada dua jenis bantuan dalam […]

Mentan Amran: Berani Korupsi Bantuan Bencana, 1×24 Jam Saya Pecat !

Mentan Amran: Berani Korupsi Bantuan Bencana, 1×24 Jam Saya Pecat !

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman secara tegas menampik tudingan penyelewengan bantuan untuk korban bencana Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Tidak main-main, ia sendiri yang akan menindak jika ditemukan perbuatan curang. “Di saat kondisi kita susah begini, ada kena bencana, harusnya kita peduli dulu. Kalau ada yang salah, korupsi di pertanian, aku […]

Penelitian Ungkap Resiliensi Syarat Keberlanjutan Usaha Kelapa di Aceh

Penelitian Ungkap Resiliensi Syarat Keberlanjutan Usaha Kelapa di Aceh

Pilarpertanian – Bertepatan dengan Hari Perkebunan Nasional ke-68, mahasiswa program doctor Komunikasi Pembangunan Pertanian IPB, Henny Sulistyorini mengungkapkan hasil penelitiannya bahwa resiliensi petani merupakan syarat penting jika pengelolaan usaha kelapa di provinsi tersebut ingin berkelanjutan. Hal ini terungkap dalam sidang promosi terbuka yang dihadiri oleh komisi pembimbing yang diketuai Prof. Dr. Ir Sumardjo MS, dan […]

Mentan Amran Apresiasi Kolaborasi TNI–Polri dalam Pengiriman Bantuan Bencana Sumatra

Mentan Amran Apresiasi Kolaborasi TNI–Polri dalam Pengiriman Bantuan Bencana Sumatra

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan apresiasi tinggi kepada jajaran TNI dan Polri atas kerja sama luar biasa dalam mempercepat pengiriman bantuan ke wilayah terdampak bencana, mulai dari Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat. Ia menegaskan bahwa sinergi lintas unsur pertahanan dan keamanan tersebut menjadi kunci distribusi bantuan yang terkoordinasi, cepat, dan […]

Ajak Jajaran Kementan Perkuat Integritas, Wamentan Sudaryono: Korupsi Adalah Extraordinary Crime!

Ajak Jajaran Kementan Perkuat Integritas, Wamentan Sudaryono: Korupsi Adalah Extraordinary Crime!

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengajak seluruh jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memperkuat kewaspadaan serta meningkatkan budaya saling mengingatkan guna mencegah praktik korupsi. Ia menegaskan bahwa korupsi merupakan extraordinary crime atau kejahatan luar biasa yang merusak berbagai sendi kehidupan masyarakat. Hal tersebut disampaikan Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar dalam peringatan […]

Mentan: Bencana Sumatra Harus Dibantu, Negara Memanggil

Mentan: Bencana Sumatra Harus Dibantu, Negara Memanggil

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa penanganan bencana di Sumatra merupakan panggilan negara yang harus dijawab cepat dan tanpa jeda. Sebagai respons nyata, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui program Kementan Peduli kembali memberangkatkan bantuan tahap kedua berupa 153 truk logistik menuju Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat. “Kita kembali memberangkatkan bantuan ke […]

Di Hadapan Ribuan Kepala Desa se-Sulsel, Mentan Amran Bicara Soal Kunci Sukses hingga Hilirisasi

Di Hadapan Ribuan Kepala Desa se-Sulsel, Mentan Amran Bicara Soal Kunci Sukses hingga Hilirisasi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan arahan penuh motivasi di hadapan ribuan peserta Jambore Kepala Desa se-Sulawesi Selatan yang digelar di Rindam XIV/Hasanuddin, Pakatto, Bontomarannu, Gowa, Jumat (12/12/2025). Mentan Amran menegaskan bahwa kunci kemajuan desa dan kemakmuran rakyat adalah kerja keras, kecepatan bertindak, dan keberanian melakukan perubahan. “Kurangi narasi, perbanyak tindakan. Kalau […]

Biochar Didorong Jadi Teknologi Kunci Pertanian Rendah Karbon

Biochar Didorong Jadi Teknologi Kunci Pertanian Rendah Karbon

Pilarpertanian – Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian bersama Asosiasi Biochar Indonesia dan Japan National Agriculture and Food Research Organization (NARO) menggelar Workshop on Quality of Biochar to Strengthen Agricultural Human Resource Development in Indonesia pada Rabu (10/12/2025), di Bogor. Hadir sebagai narasumber: Prof. Dr. Dedi Nursyamsi (Penyuluh Ahli Utama Kementan), Prof. […]