Kreasi Pangan Lokal 2021 Dorong Milenial Cinta Pangan Lokal
Foto : Penganugerahan Pemenang Kreasi Pangan Lokal Nusantara di Bogor, Jawa Barat.

Kreasi Pangan Lokal 2021 Dorong Milenial Cinta Pangan Lokal

Pilarpertanian - Kekayaan aneka ragam sumber karbohidrat nusantara menjadi salah satu fokus dalam upaya diversifikasi pangan yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berlandaskan pada kemandirian pangan.


Hal ini diungkapkan oleh Plt Kepala Badan Ketahanan Pangan, Sarwo Edhy pada saat penjurian Kreasi Pangan Lokal Nusantara (KPLN) 2021 yang dilaksanakan di Bogor (25/11).


“Saya menyampaikan apresiasi kepada para finalis yang sudah menunjukkan kreativitasnya dalam mengolah pangan dengan menggunakan bahan baku pangan lokal, dan dengan antusias” ungkapnya.


Dia berharap semangat ini tidak hanya sebatas lomba untuk mendorong milenial berkreasi dengan bahan pangan lokal, tetapi juga dapat ditularkan kepada masyarakat luas agar lebih mengenal dan mencintai pangan lokal.



Sementara itu, Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Yasid Taufik pada saat acara penganugerahan pemenang pada Jumat (26/11/2021) mengungkapkan hal senada bahwa KPLN digelar untuk membangkitkan minat generasi milenial agar turut mensosialisasikan kreasi pangan lokal menjadi menu pilihan masyarakat.


“Ini terobosan agar kebijakan diversifikasi pangan menjadi efektif dengan menggandeng milenial agar mengkreasikan menu lokal dengan rasa global yang mereka eksplor dari visi mereka sendiri sehingga menjadi konsumsi mereka sendiri. Itu yang kita harapkan” ungkapnya.


Salah satu juri Chef Ragil mengatakan hasil kreasi olahan pangan lokal para milenial ini secara rasa dan tampilan sudah cukup memuaskan dan sudah berani mengeksplor lebih jauh dari yang biasanya sudah ada.


“Mereka berani mengkombinasikan dengan bahan-bahan lokal atau bahan non-terigu dan beras ini menjadi makanan yang mereka sendiri mau makan dengan teknik masak yang lain bukan hanya Indonesia tetapi bisa menjadikan makanan ini bisa diterima terutama oleh kalangan anak muda.” Ujar Chef Ragil yang juga merupakan Founder Nusa Indonesian Gastronomy.


Pemenang I KPLN 2021 berhasil direbut oleh Muhammad Irgi Fathoni dari Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta dengan menu Kalung With Woku Sauce, Sorgum Liwet, and Mix Vegetable.


“Saya memilih sorgum ini untuk memberi tahu kepada masyarakat, agar bisa menggunakan sorgum dengan kearifan lokal. Sorgum tersebut saya ubah menjadi sorgum liwet untuk rasa dan ciri khasnya yang bisa diterima oleh masyarakat.” ungkapnya.


“Generasi milenial udah keren-keren banget jadi saya ingin mereka kedepannya dengan adanya acara ini semakin berkembang, semakin kreatif, semakin menggalakkan makanan karbohidrat lain khas nusantara” ujar Ayu Wardojo salah seorang juri yang juga merupakan Chef Masak TV.


Diapun berharap acara Kreasi Pangan Lokal Nusantara kedepannya semakin berkembang dan bisa dilaksanakan secara nasional, dengan begitu bahan baku pangan lokal dapat di diversifikasi dengan baik.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Pilarpertanian – Para petani di wilayah Papua Selatan menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi yang diperjuangkan Menteri Andi Amran Sulaiman hingga 28 triliun. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Pemprov Papua Selatan, Paino mengatakan bahwa tambahan tersebut adalah kabar baik yang selama ini ditunggu-tunggu para petani. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri […]

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah […]

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pilarpertanian – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani melalui tambahan alokasi pupuk subsidi adalah langkah yang sangat tepat mengingat selama ini pupuk adalah penunjang utama dalam meningkatkan produksi. Diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian berhasil menambah alokasi pupuk hingga 100 persen yaitu sebesar […]

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Pilarpertanian – Kabar gembira sedang menghampiri para petani Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti halnya wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, Provinsi NTT mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi. Penambahannya pun terbilang signifikan. Merujuk pada Surat Menteri Pertanian Nomor B-51/SR.210/M/03/2024, penambahan kuota pupuk bersubsidi Provinsi NTT hampir dua kali lipat, yaitu sebesar 91,91 persen. Dari alokasi awal sebesar 69,358 […]

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Pilarpertanian – Dalam rangka percepatan tanam dan peningkatan produksi khususnya padi dengan mengantisipasi dampak dan beradaptasi terhadap perubahan iklim di sektor pertanian, maka Kementerian Pertanian mengambil kebijakan yang disebut Penambahan Areal Tanam (PAT) untuk produksi padi dan jagung. Kementerian Pertanian (Kementan), menggelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di desa Gampong Dayah Mamplam, Kecamatan Leupung Kabupaten […]

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pilarpertanian – Para petani di Jawa Tengah bersyukur atas perjuangan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang berhasil menambah alokasi pupuk subsidi hingga 28 triliun. Sebab dengan tambahan tersebut, petani dapat memaksimalkan percepatan tanam terutama dalam mewujudkan Indonesia swasembada. “Para petani di Jawa Tengah menyampaikan terima kasih atas perjuangan Bapak Mentan yang menambah alokasi pupuk […]

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Pilarpertanian – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi nasional yang mencapai Rp28 triliun. Dengan adanya penambahan ini, produktivitas pangan Provinsi Riau dapat turut meningkat. Pemprov pun akan segera menindaklanjuti ini di lapangan. “Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau akan segera menindaklanjuti dengan melakukan penyusunan rancangan alokasi per kabupaten/kota […]

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan optimalisasi lahan di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Lampung. Langkah ini diambil demi mengejar percepatan tanam sehingga panen yang sebelumnya hanya satu kali, bisa menjadi dua hingga tiga kali setahun. Hingga saat ini, optimalisasi lahan di wilayah Lampung menunjukkan perkembangan positif. Progress yang tergolong cepat tersebut tak bisa […]