KTNA Tegaskan Produksi Beras 2022 Memang Benar Surplus
Ketua KTNA Nasional, M. Yadi Sofyan Noor Menegaskan Bahwa Stok Beras Nasional 2022 Mengalami Peningkatan dan Tersebar di Berbagai Daerah.

KTNA Tegaskan Produksi Beras 2022 Memang Benar Surplus

Pilarpertanian - Ketua Umum Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Nasional, M. Yadi Sofyan Noor menegaskan stok beras nasional 2022 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya dan tersebar merata di berbagai daerah. Kementerian Pertanian (Kementan) sangat konsisten dalam mempertahankan produksi dan harga beras dalam negeri yakni dengan tegas tidak merekomendasikan impor beras, di tengah desakan pihak lain melakukan impor.


Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi nasional 2022 diperkirakan 32,07 juta ton, meningkat 0,72 juta ton atau 2,29 persen dibandingkan 2021 yang sebesar 31,36 juta ton. Konsumsi beras di tahun 2022 sebesar 30,20 juta ton sehingga ada surplus 1,74 juta ton.


“Artinya apa? swasembada memang benar adanya, betul itu surplus dan betul stok beras banyak dengan sebaran di rumah tangga, penggilingan dan lainnya. Semua datanya sumber resmi BPS. Semua pihak agar pakai rujukan sesuai amanat UU, justru akan salah dan melanggar aturan bila tidak menggunakan data BPS,” kata Sofyan di Jakarta, Jumat (20/1/2023).


Sofyan menegaskan, KTNA tentu bersama petani menolak impor beras karena merugikan petani. KTNA pun yakin bahwa impor itu bukan kemauan Kementerian Pertanian (Kementan) karena KTNA melihat sendiri Kementan hadir di petani dan melindungi petani.



“Padi bisa ditanam petani sendiri kenapa mesti impor, data BPS membuktikan surplus dan stok banyak ini artinya tidak perlu impor,” tegasnya.


Berdasarkan penghitungan KSA BPS, produksi beras di tahun 2023 melimpah. Pada Januari sebesar 1,32 juta ton dan Februari sebesar 4,32 juta ton. Konsumsi beras nasional di bulan Februari sebesar 2,51 juta ton sehingga ada surplus 1,81 juta ton.


“Musim panen raya 2023 berlangsung hingga April. Puncak panennya pada bulan Maret. Artinya di bulan Februari saja ada surplus beras yang sangat beras ditambah lagi panen pada Maret dan April. Panen awal 2023 ini harus diserap optimal oleh Bulog sebagai cadangan beras pemerintah, sehingga akhir tahun yang bukan musim panen tidak ada lagi alasan tidak ada beras yang mau dibeli,” terang Sofyan.


Perlu diketahui, kinerja serap gabah/beras oleh Bulog 5 tahun terus menurun. Sejak 2018 serap 1,4 juta ton beras dan terus menurun 2021 sebesar 1,21 juta ton. Tahun 2022 terendah selama 5 tahun yakni hanya 954 ribu ton (data per 5 Desember 2022).


“Semestinya serap yang bagus saat panen raya Maret-Mei, tapi kenyataannya Bulog pada Maret 2022 itu hanya serap 48 ribu ton dan April 201 ribu ton. Momentum panen raya tidak diserap dengan baik, dampaknya 2022 stok Bulog saat ini tipis, sementara stok beras di masyarakat banyak,” tutur Sofyan.


Mengacu data BPS survei stok April 2022, ada stok 10,15 juta ton beras tersebar di pedagang, penggilingan, rumah tangga petani konsumen dan horeka. Data BPS produksi surplus pada 2022 ini 1,7 juta ton beras dan setiap tahun produksinya surplus terus.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Pilarpertanian – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi nasional yang mencapai Rp28 triliun. Dengan adanya penambahan ini, produktivitas pangan Provinsi Riau dapat turut meningkat. Pemprov pun akan segera menindaklanjuti ini di lapangan. “Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau akan segera menindaklanjuti dengan melakukan penyusunan rancangan alokasi per kabupaten/kota […]

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah […]

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Pilarpertanian – Para petani di wilayah Papua Selatan menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi yang diperjuangkan Menteri Andi Amran Sulaiman hingga 28 triliun. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Pemprov Papua Selatan, Paino mengatakan bahwa tambahan tersebut adalah kabar baik yang selama ini ditunggu-tunggu para petani. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri […]

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pilarpertanian – Para petani di Jawa Tengah bersyukur atas perjuangan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang berhasil menambah alokasi pupuk subsidi hingga 28 triliun. Sebab dengan tambahan tersebut, petani dapat memaksimalkan percepatan tanam terutama dalam mewujudkan Indonesia swasembada. “Para petani di Jawa Tengah menyampaikan terima kasih atas perjuangan Bapak Mentan yang menambah alokasi pupuk […]

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pilarpertanian – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani melalui tambahan alokasi pupuk subsidi adalah langkah yang sangat tepat mengingat selama ini pupuk adalah penunjang utama dalam meningkatkan produksi. Diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian berhasil menambah alokasi pupuk hingga 100 persen yaitu sebesar […]

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Pilarpertanian – Kabar gembira sedang menghampiri para petani Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti halnya wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, Provinsi NTT mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi. Penambahannya pun terbilang signifikan. Merujuk pada Surat Menteri Pertanian Nomor B-51/SR.210/M/03/2024, penambahan kuota pupuk bersubsidi Provinsi NTT hampir dua kali lipat, yaitu sebesar 91,91 persen. Dari alokasi awal sebesar 69,358 […]

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan optimalisasi lahan di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Lampung. Langkah ini diambil demi mengejar percepatan tanam sehingga panen yang sebelumnya hanya satu kali, bisa menjadi dua hingga tiga kali setahun. Hingga saat ini, optimalisasi lahan di wilayah Lampung menunjukkan perkembangan positif. Progress yang tergolong cepat tersebut tak bisa […]