Longstorage Gandakan Produksi Padi di Lahan Rawa

Longstorage Gandakan Produksi Padi di Lahan Rawa
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pilarpertanian - Pilar-Produksi padi di Kabupaten Kuala Kapuas Kalimantan Tengah sekitar 341 ribu ton dengan produktivitas sekitar 3-4 t/ha, cukup baik untuk lahan rawa pasang surut. Namun demikian produksi padi bisa terus ditingkatkan karena potensi peningkatannya sangat besar, baik melalui peningkatan produktivitas maupun indeks pertanaman, demikian dikatakan anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kapuas H Wahyu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ia menjelaskan salah satu kendala  utama dalam peningkatan produksi adalah sulitnya pengendalian air, karena hampir setiap tahun lahan sawah terkena banjir di musim hujan, tapi air sering tidak mencukupi di musim kemarau.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Ir.Hendri Sosiawan, Kepala Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balitra) Banjarbaru, kita perlu longstorage yang dilengkapi dam parit untuk tingkatkan indeks pertanaman. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Alhamdulillah, “Direktorat Jernderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP)  sudah membangun longstorage di Desa Tamban Baru Tengah, Kecamatan Tamban Catur Kab.Kuala Kapuas tahun lalu dan Insya Allah tahun ini dibangun pula di tempat lainnya”, kata Hendri. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Diharapkan kedepan pemerintah kabupaten dapat membangun longstorage secara mandiri dengan dukungan pendampingan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Dinas Pertanian Kapuas Ir. Anjono Bhakti, MM sangat mendukung dan berterimakasih kepada Ditjen PSP dan Balitbangtan atas bantuan dan dukungan pendampingannya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Balitbangtan, selain mengenalkan teknologi longstorage dan dam parit, juga memberikan varietas IMPARA dan teknologi pemupukan berimbang”, kata Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) Prof. Dedi Nursyamsi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dengan demikian, teknologi longstorage plus ini memberikan keuntungan ganda, yaitu selain indeks pertanaman meningkat dari 100 menjadi 300, produktivitas padi juga meningkat menjadi sekitar 6 t/ha. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sekarang kami bisa tanam 3 kali dalam setahun yang sebelumnya hanya satu kali dengan varietas lokal Siam”,  kata Ketua Kelompok Tani Berkat Mufakat, Hamdani. Ini diamini oleh Ramli Ketua Kelompok Tani Attaqwa yang mengatakan bahwa saat ini mereka sibuk di sawah karena harus tanam 3 kali. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saat ini kami perlu alsintan Pak, terutama transplanter dan harvester”, kata  Hamdani dan Ramli kompak. Sebab, Kami kerepotan kalau tanam dan panen harus manual, karena baru saja panen, kami harus segera turun ke sawah lagi untuk ngolah tanah di musim berikutnya. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Data dari BWS Kalimantan I, ketersediaan air sungai kapuas yang ada di WS Kapuas sebesar ± 15,85 milyar m3, dengan kebutuhan air sampai tahun 2034 sebesar + 2,88 milyar m3, sehingga ketersediaan air masih jauh di atas kebutuhan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Namun ironisnya di musim kemarau sulit mendapatkan air yang memenuhi syarat untuk irigasi   karena terjadi intrusi air laut, sementara debit aliran air sungai dari atas menurun.  
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Maka, longstorage menurut Dr.Wahida Annisa, peneliti dari Balittra merupakan solusi yang tepat untuk memenuhi air irigasi di musim kemarau dan di saat yang sama juga dapat menahan intrusi air laut ke lahan sawah. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Prinsipnya  di masa lalu “bagaimana mengeringkan rawa”  agar dapat ditanami. Ini menyebabkan lapisan sulfidik tersingkap sehingga terjadi oksidasi pirit yang sangat memasamkan tanah. Akibatnya, pertanian tanaman pangan gagal dan lahan menjadi bongkor sehingga para petani terutama transmigran menjadi repot.  
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan pembelajaran kegagalan masa lalu mendorong untuk menganut prinsip “bagaimana mendrainase dan mempertahankan air  rawa”.ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pengelolaan air skala makro merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem reklamasi lahan rawa yang berbasis kawasan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pengelolaan air skala mikro  berbasis unit hamparan usaha tani dan bersifat spesifik lokasi, yang apabila diterapkan bersama dengan teknologi lainnya dapat meningkatkan produktivitas lahan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Wahida menambahkan, bahwa ada tiga strategi dalam konsep pengendalian air di lahan rawa. Pertama strategi konservasi, yaitu konservasi energi potensial, kualitas dan kuantitas air serta laju perubahan tingkat kebasahan. Kedua strategi dinamis, yaitu air diusahakan selalu bergerak dan sedapat mungkin terorganisir menuju satu arah, sehingga proses oksidasi terus berlangsung dan juga bermanfaat untuk menjaga tingkat kegaraman air.  Ketiga strategi stratifikasi, yaitu pemutusan hubungan tata air alamiah dan buatan yang dilakukan karena system hidrodinamik makro yang kurang cocok dengan kebutuhan pertumbuhan tanaman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Longstorage di desa Tamban Baru Tengah membuat lahan disekitar yang awalnya tidak terairi saat kemarau, sekarang sudah dapat terairi kata Artani Asbi Mantri Tani Kecamatan Tamban Catur.  Hal ini diakui oleh Sairi anggota Kelompok Tani Attaqwa yang mengatakan bahwa air sekarang tidak masalah. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sairi menambahkan bahwa tadinya lahan di sekitar ini merupakan lahan terlantar akibat kebakaran hebat pada tahun 1990 dan sudah terdegradasi, sehingga apabila ditanami selalu gagal, yang akhirnya petani meninggalkan lahan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dengan adanya longstorage ini mereka kembali ke sawah. “Mereka penuh semangat menggarap lagi lahan sawahnya”, jelas Artani.(RS)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan