Menginspirasi Dunia, Indonesia Hadirkan Genta Organik dan Inovasi Biotron di Konferensi Biochar 2024 Malaysia

Menginspirasi Dunia, Indonesia Hadirkan Genta Organik dan Inovasi Biotron di Konferensi Biochar 2024 Malaysia
Penyuluh Utama Badan Pengembangan dan Penyuluhan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi Saat Menghadiri Konferensi Biochar Internasional 2024 di Universitas Putra Malaysia.

Pilarpertanian - Inovasi pertanian Indonesia mampu menarik perhatian dunia dalam Konferensi Biochar International 2024, 12-13 Agustus 2024, di Universitas Putra Malaysia. Pada kegiatan yang diselenggarakan Asosiasi Biochar Internasional Malaysia, Indonesia yang diwakili Kementerian Pertanian memperkenalkan Gerakan Tani Organik (Genta Organik) dan Inovasi Biotron.

Menurut Perwakilan Indonesia, Dedi Nursyamsi, Penyuluh Utama Badan Pengembangan dan Penyuluhan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Indonesia berhasil memukau praktisi dan akademisi dari 13 lebih negara yang hadir, di antaranya Jepang, Amerika, Australia, Thailand, Korea Selatan, India, Nigeria, Filipina, Vietnam, New Zealand, China, Malaysia.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, inovasi harus terus dilakukan agar ketahanan pangan dapat terjaga.

Ia menambahkan, tantangan pertanian tidak mudah. Oleh sebab itu, langkah antisipasi harus dilakukan dan dibutuhkan juga inovasi untuk memastikan pertanian tidak terganggu.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menjelaskan jika inovasi dan pemanfaatan teknologi perlu dilakukan untuk mendukung program utama Kementerian Pertanian dalam mengantisipasi darurat pangan.

“Dengan didukung dengan inovasi dan pemanfaatan teknologi, Saya yakin target utama Kementan dalam meningkatkan produksi sekaligus mengantisipasi darurat pangan, akan tercapai,” sebut Santi.

Sementara, Dedi Nursyamsi menjelaskan jika Genta Organik dengan aplikasi biotron mampu memberikan tiga keuntungan signifikan.

“Meningkatkan hasil produksi hingga 21-36%, mengurangi penggunaan pupuk sebanyak 20-60%, dan potensi keuntungan dari perdagangan karbon yang mencapai 565 juta US Dollar atau setara dengan Rp 8 triliun,” jelasnya.

Prof. Dedi juga menjelaskan dengan metodologi terukur bahwa Biotron mampu memberikan lima parameter utama kesuburan tanah, yaitu meningkatkan oksigen, air, dan mikroba yang dibutuhkan tanah, serta membebaskan tanah dari patogen dan racun.

“Genta Organik dengan mengaplikasikan Biotron tidak hanya sejalan dengan bahasa dunia saat ini, yaitu keberlanjutan lingkungan hidup. Namun juga mendukung sasaran Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam meningkatkan produksi tanaman Padi Indonesia,” tambah Prof. Dedi.

Tidak mengherankan jika inovasi Biotron mendapatkan penghargaan sebagai Inovasi Pelayanan Publik Terpuji pada tahun 2023 oleh Kementerian PANRB.

Keberhasilan BPPSDMP Kementerian Pertanian dalam Gerakan Petani Organik atau Genta Organik yang mendorong para petani untuk menerapkan pertanian ramah lingkungan dengan penggunaan pupuk berimbang dan Biotron telah diakui oleh praktisi dan akademisi dunia di Konferensi Internasional Biochar 2024.

Innovator Biotron, Budiono, Widyaiswara Ahli Madya dari Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, UPT di bawah BPPSDMP Kementerian Pertanian, menjelaskan bahwa Biotron merupakan Biochar yang dimodifikasi yaitu biochar yang diaktivasikan dengan pupuk organik cair dan agensi hayati.(ES/ND)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan