Mentan Amran Tegas Blacklist dan Cabut Izin 4 Perusahaan Pemalsu Pupuk Demi Lindungi Petani
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Berkomitmen untuk Melindungi Petani dari Perusahaan yang Mengkhianati Petani.

Mentan Amran Tegas Blacklist dan Cabut Izin 4 Perusahaan Pemalsu Pupuk Demi Lindungi Petani

Pilarpertanian - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran), kembali menegaskan komitmennya untuk melindungi petani dengan mencabut izin edar empat perusahaan pupuk yang terbukti memalsukan mutu produknya, yakni CV Mitra Sejahtera, Semarang (Merk Sangkar Madu), CV Barokah Prima Tani, Gresik (merk Godhong Prima), PT Multi Alam Raya Sejahtera, Gresik (merk MARS), dan PT. Putra Raya Abadi (merk Gading Mas).


Mentan Amran juga melakukan blacklist pada 4 perusahaan pengadaan pupuk dan tidak membayarkan pengadaannya, yaitu CV Mitra Sejahtera (MS), Koperasi Produksi Pesantren Nusantara (KPPN), PT Inti Cipta Sejati (ICS), dan PT Putera Raya Abadi (PRA).


Keputusan tegas ini diambil setelah hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa mutu pupuk yang diproduksi jauh di bawah standar SNI dan tidak memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan. Bahkan, ditemukan indikasi manipulasi dokumen uji kelayakan dari pihak penyedia.


“Petani adalah prioritas kami. Ketika ada pihak yang mencoba memanipulasi dan merugikan mereka, itu sama saja dengan mengkhianati masa depan pertanian Indonesia. Kami tidak akan ragu mengambil tindakan tegas,” ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.



Pemalsuan dokumen uji mutu produk terbukti dilakukan oleh salah satu perusahaan, yaitu CV Barokah Prima Tani (merk Godhong Prima). Sementara itu, untuk perusahaan lainnya, hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa produk pupuk yang mereka sediakan berada di bawah standar SNI yang telah ditetapkan.


Kami juga mengonfirmasikan bahwa izin edar keempat perusahaan tersebut telah dicabut secara tegas oleh Menteri Pertanian sebagai bentuk perlindungan terhadap petani dan komitmen menjaga kualitas pengadaan pupuk di Indonesia.


Kementerian Pertanian melakukan pelurusan informasi ini sebagai komitmen untuk menyajikan informasi yang akurat kepada masyarakat dan menghargai perhatian serta masukan dari berbagai pihak demi menjaga kepercayaan publik terhadap upaya pemerintah dalam melindungi sektor pertanian.


Sebagai kronologisnya, bermula dari informasi masyarakat, maka Mentan Amran minta dilakukan pengujian laboratorium oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian di dua laboratorium terakreditasi. Sampel pupuk diambil langsung dari gudang produksi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, dan Kota Semarang, Jawa Tengah. Hasilnya menunjukkan bahwa keempat merek pupuk yang disediakan oleh 4 penyedia pupuk dinyatakan tidak layak digunakan.


Selain mutu pupuk yang rendah, investigasi lebih lanjut mengungkap indikasi kecurangan. Keempat perusahaan tersebut melampirkan hasil analisis yang diklaim berasal dari PT Sucofindo Surabaya sebagai bukti kelayakan produk. Namun, berdasarkan konfirmasi langsung, dokumen tersebut terbukti bukan dokumen resmi yang dikeluarkan oleh PT Sucofindo.


“Ini bukan hanya soal kualitas pupuk yang buruk, tetapi juga soal kepercayaan. Manipulasi seperti ini sangat merugikan negara dan melemahkan rantai pengadaan pupuk nasional. Kita tidak akan memberi toleransi untuk tindakan semacam ini,” tegas Menteri Amran.


Keputusan untuk membatalkan kontrak pengadaan pupuk yang mencapai nilai total Rp18,7 miliar menjadi langkah tegas Menteri Pertanian untuk mencegah kerugian negara dan melindungi petani dari produk yang tidak sesuai standar. Secara rinci nilai kontrak yang dibatalkan dari masing – masing perusahaan tersebut adalah KPPN dengan kontrak senilai Rp6 miliar, PT ICS senilai Rp3,3 miliar, CV MS senilai Rp1,9 miliar, PT PRA senilai Rp7,5 miliar.


Langkah ini menjadi komitmen pemerintah memastikan hanya pupuk berkualitas yang tersedia bagi petani. Menteri Amran juga mengingatkan seluruh pihak untuk menjaga integritas dalam pengadaan barang dan jasa di sektor pertanian, sekaligus juga tidak menggunakan merk pupuk yang tidak sesuai standar.


“Sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo, Kami akan terus memperketat pengawasan dan menindak tegas pelanggaran seperti ini. Pertanian yang kuat dimulai dari perlindungan petani. Hanya dengan melindungi mereka, kita bisa mencapai swasembada pangan,” pungkas Menteri Amran.


Langkah ini diharapkan menjadi peringatan keras bagi pihak-pihak yang mencoba bermain-main dengan kebutuhan vital sektor pertanian. Pemerintah, melalui Kementerian Pertanian, berkomitmen menjaga keadilan dan keberlanjutan dalam setiap rantai produksi.


“Saya meminta semua pihak untuk terus bersinergi, bersama – sama mewujudkan pertanian yang kuat, bersih, dan berkelanjutan, jangan ada yang bermain – main apalagi merugikan petani kita,” tutup Amran.


Dalam keterangannya kepada media di Kantor Pusat Kementerian Pertanian pada 26 November 2024, Mentan Amran menyampaikan bahwa pihaknya telah mengambil tindakan tegas terhadap empat perusahaan yang memproduksi pupuk NPK palsu tersebut dan 23 perusahaan lain yang memproduksi pupuk di bawah standar komposisi yang ditetapkan.


Menteri Amran menjelaskan bahwa akibat dari tindakan perusahaan-perusahaan tersebut, potensi kerugian negara diperkirakan mencapai sekitar Rp316 miliar, sementara kerugian yang dialami petani ditaksir mencapai Rp3,23 triliun.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Daging Domba Impor Rugikan Peternak, Kementan Sidak 13 Gudang Importir Daging

Daging Domba Impor Rugikan Peternak, Kementan Sidak 13 Gudang Importir Daging

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke 13 gudang importir daging domba dan kambing pada Minggu (24/11). Langkah ini bertujuan memastikan pemasukan dan distribusi daging impor berjalan sesuai peraturan serta menjaga keberlangsungan usaha peternak lokal di tengah persaingan dengan produk impor. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, yang memimpin sidak […]

Wamentan Sudaryono Ungkap Potensi Besar Pertanian Indonesia di Forum Internasional OECD

Wamentan Sudaryono Ungkap Potensi Besar Pertanian Indonesia di Forum Internasional OECD

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan bahwa sektor pertanian memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian nasional dan menciptakan lapangan kerja. Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini mengungkapkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk membuka lebih banyak lahan budidaya serta hilirisasi pertanian guna memperkuat perekonomian dan ketahanan pangan. “Kami berencana menciptakan peluang baru […]

Komisi IV DPR RI Dukung Pemerintah Wujudkan Lumbung Pangan di Timur Indonesia

Komisi IV DPR RI Dukung Pemerintah Wujudkan Lumbung Pangan di Timur Indonesia

Pilarpertanian – Anggota Komisi IV DPR RI, Sulaeman L. Hamzah, menyampaikan apresiasi tinggi atas pelaksanaan program lumbung pangan yang diluncurkan di Papua Selatan. Program ini merupakan wujud nyata dari visi Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional dan mendorong kesejahteraan masyarakat lokal. “Saya sangat bahagia dengan keputusan Pak Mentan memilih Papua Selatan untuk […]

Mentan Ajak Pemuda Wanam Bertani Modern Agar Kian Sejahtera

Mentan Ajak Pemuda Wanam Bertani Modern Agar Kian Sejahtera

Pilarpertanian – Dalam kunjungan kerjanya di Wanam, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak para pemuda untuk mengadopsi pertanian modern dalam budi daya pertanian. Kata Mentan Amran, peran generasi muda sangat penting untuk pembangunan pertanian dan hal ini perlu didorong dengan mekanisasi pertanian. ”Bapak ibu, aku datang ke sini mengajak kita […]

Jadi Petani, Pemuda Merauke ini Pendapatannya Tembus 20 Juta Perbulan

Jadi Petani, Pemuda Merauke ini Pendapatannya Tembus 20 Juta Perbulan

Pilarpertanian – Jadi petani di Merauke, Papua Selatan saat ini jadi profesi yang menjanjikan. Matius (21), seorang petani muda asal Kabupaten Merauke, Papua Selatan berhasil membuktikannya. Ia berhasil meraup pendapatan hingga 20 juta perbulan dari tugasnya sebagai operator mekanisasi (alat mesin pertanian) dalam menggarap lahan pertanian di Distrik Kurik, Merauke. Pendapatan Matius menunjukkan sektor pertanian […]

Nomor Pengaduan Mentan Amran Efektif! Masyarakat Adukan Pupuk Palsu, Perusahaan Langsung Di-blacklist

Nomor Pengaduan Mentan Amran Efektif! Masyarakat Adukan Pupuk Palsu, Perusahaan Langsung Di-blacklist

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) secara tegas memasukkan empat perusahaan pupuk ke dalam daftar hitam (blacklist) karena terbukti mengedarkan pupuk palsu. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan bahwa keputusan ini dibuat setelah menindaklanjuti laporan yang masuk ke kanal pelaporan Kementan. “Jadi kami menerima laporan dari nomor handphone yang kami sebar di media. Setelah kami […]

Mentan Amran Tindak Oknum Perusahaan Pupuk, Potensi Kerugian Petani Rp3,23 T

Mentan Amran Tindak Oknum Perusahaan Pupuk, Potensi Kerugian Petani Rp3,23 T

Pilarpertanian – Dalam upaya tegas memberantas korupsi dan mafia pangan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali menunjukkan keberanian dan komitmennya terhadap integritas dan keadilan demi petani Indonesia. Total 27 perusahaan akan ditindak sesuai jenis pelanggaran yang dilakukan. “Sebanyak 4 perusahaan yang memproduksi pupuk NPK terkategori palsu dan 23 perusahaan yang memproduksi pupuk di bawah […]

Merauke Menyala! Swasembada Pangan Bangkit dari Timur Indonesia

Merauke Menyala! Swasembada Pangan Bangkit dari Timur Indonesia

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman optimistis swasembada pangan yang digagas Presiden Prabowo Subianto dapat direbut kembali. Mentan Amran menyebutkan Kabupaten Merauke, Papua Selatan sebagai wilayah yang berpotensi menjadi sentra produksi dan lumbung pangan yang mampu menopang Indonesia. “Swasembada mutlak kita rebut dan ini adalah gagasan besar Bapak Presiden. Kita mulai dari Timur. […]

Menyala! Petani Milenial Merauke Raup Pendapatan 15-20 Juta Per Bulan

Menyala! Petani Milenial Merauke Raup Pendapatan 15-20 Juta Per Bulan

Pilarpertanian – Upaya pemerintah dalam mengembangkan pertanian modern di lumbung pangan Merauke mulai menunjukkan hasil nyata. Pada kunjungan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman ke lokasi optimasi lahan rawa di Kurik, Merauke, Senin (25/11/2024) pagi waktu setempat, salah seorang petani milenial Kurik bernama Matius, turut berbagi cerita suksesnya. Di hadapan Mentan Amran, Matius bercerita dengan […]