Modernisasi Pertanian Pada Era Industri 4.0

Modernisasi Pertanian Pada Era Industri 4.0
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Pada abad ke-20 hingga permulaan abad ke-21, pengertian modernisasi pertanian merujuk kepada perkembangan teknologi bioscience, mekanisasi pertanian, dan pemanfaatan information and communication technology (ICT), seperti penmggunaan kultur jaringan, alat mesin pertanian (tractor, transplanter, weeder, harvester), penggunaan computer, sistem informasi, dan lain-lain.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sejak Industri 4.0 pertama kali digemakan di Hannover Fair, 4-8 April 2011 oleh Jerman, nampaknya pengertian modernisasi pertanian juga mulai bergeser. Demikian Staf Ahli Menteri bidang Infrastruktur Pertanian Prof. Dedi Nursyamsi mengatakan di acara Bincang Asyik Pertanian Indonesia (Bakpia) dengan tema “Mendorong modernisasi dan regenerasi pertanian di era revolusi industry 4.0 yang diselenggarakan di Hotel NEO+Green Savana Sentul City, Bogor tadi sore. untuk memajukan bidang industri ke tingkat selanjutnya, dengan bantuan teknologi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dedi mengatakan bahwa dunia saat ini telah memasuki era revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan penggunaan mesin-mesin otomatis yang terintegrasi dengan jaringan internet. Pelaku industri menggunakan komputer saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain untuk akhirnya membuat keputusan tanpa keterlibatan manusia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kombinasi dari sistem fisik-cyber, Internet of Things (IoT), dan Internet of Systems membuat Industry 4.0 berjalan menembus batas ruang dan waktu. Sektor pertanian perlu beradaptasi terhadap revolusi industri 4.0 untuk menjawab berbagai tantangan ke depan, ujar Dedi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Belakangan ini menunjukkan bahwa produk bioscience seperti kultur jaringan, high yielding varities, dan rekayasa lingkungan sudah terbukti dapat meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian selama ini. Penggunaan alsintan juga sangat dirasakan manfaatnya terutama untuk menghemat biaya tenaga kerja, mempercepat pekerjaan, dan meningkatkan efektivitas proses produksi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pemanfaatan ICT dengan munculnya sitem informasi dalam pertanian presisi juga berhasil memudahkan dan mempercepat dalam mengambil keputusan, serta meningkatkan akurasi rekomendasi. Kedepan, nampaknya modernisasi pertanian mengarah ke implementasi teknologi industry 4.0.Pada kesempatan tersebut, Dr. Ir. Riyanto, M.Si dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia juga menyampaikan bahwa industri 4.0 di sector pertanian sudah banyak dimanfaatkan, terutama di hilir, yaitu di jalur distribusi. Banyak orang mengatakan bahwa industry 4.0 akan menyebabkan disruption (gangguan) termasuk dapat meningkatkan angka pengangguran padahal kenyataanya sektor pertanian menyerap tenaga kerja yang cukup besar 36 juta orang. “Namun demikian sebenarnya itu hanya sementara saja yang pada akhirnya akan terbentuk keseimbangan baru dengan munculnya berbagai jenis lapangan kerja baru”, ujar Riyanto.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dr. Ir. Farid A. Bahar, M.Sc, Tenaga Ahli Menteri Pertanian menyoroti peran media masa dalam mendukung modernisasi pertanian atau dalam pembangunan pertanian secara keseluruhan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Peran media masa dalam pembangunan pertanian ini sangat penting karena sekurang-kurangnya ada empath al, yaitu: (1) media masa merupakan wakil public yang harus berjuang untuk kepentingan bangsa, (2) menyalurkan informasi bermanfaat kepada publik, (3) mengungkapkan kebijakan yang harus dilaksanakan oleh pemerintah, dan (4) mengevaluasi kebijakan pemerintah maupun implementasinya.(DYN)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan