Nasib Mantan Pegawai Honorer Yang Memilih Jadi Petani Milenial
Foto : Gestianus Sino, Mantan Pegawai Honorer Dinas Pertanian NTT yang Sukses Menjadi Petani Milenial.

Nasib Mantan Pegawai Honorer Yang Memilih Jadi Petani Milenial

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Menjadi pegawai kantoran bagi sebagian kalangan merupakan sesuatu yang bergengsi. Pakaian yang rapi, jam kerja sudah pasti, dan besaran gaji yang diterima tentu memadai.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tapi hal itu justru tidak menarik bagi Gestianus Sino. Kendati awalnya dia merupakan tenaga honorer di Dinas Pertanian Provinsi NTT, anak milenial justru tak merasakan kepuasan. Banting setir menjadi petani pengusaha dalam budidaya hortikultura dengan mengembangkan konsep pertanian organik terpadu, menjadi pilihannya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pemuda asal Kampung Detukopi, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka ini dalam kesehariannya juga sebagai Ketua Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) GS Organik Matani, yang dibina Pusat Pelatihan Pertanian Kementan. Gestianus Sino alias Gesti, adalah petani organik NTT yang mengembangkan konsep pertanian terpadu di atas lahan seluas sekitar 1.000 m2 di Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada 2011, dia membeli lahan dengan modal yang dipinjam dari salah satu koperasi. Saat itu, status Gesti sebagai pegawai honorer di Dinas Pertanian Provinsi NTT. Gesti meninggalkan pekerjaan yang dianggap nyaman bagi kebanyakan orang NTT dan memulai usaha yang belum dipastikan berhasil.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Karena dasarnya ketika kita bekerja di tempat lain gaji Rp 1 juta – Rp 2 juta, kita punya duit. Tetapi ketika kembali ke rumah kita pakai membeli lombok, sayur, jagung, pepaya, ikan, atau telur, mendingan satu bulan disini dapat Rp 500 ribu tapi yang lain itu free. Itu awalnya pemikiran saya,” ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Gesti yang sarjana pertanian memutuskan sepenuh hati memilih profesi sesuai pendidikannya sebagai jalur bisnis. “Ini adalah panggilan hati. Dulu orang bertani karena keturunan. Sekarang saya sendiri memilih jadi petani”, jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada 2013, ia memutuskan untuk meninggalkan status pegawai honorer dan mulai menggarap lahannya dengan menanam pepaya california. Saat pepaya mulai bertumbuh besar, Gesti melihat air yang dipakai untuk menyiram pohon-pohon pepaya terbuang percuma. Karena itu ia mulai berpikir untuk memanfaatkan air yang terbuang itu dengan membuat bedengan sayur di celah-celah pepohonan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dan waktu itu setelah menanam pepaya baru ada kepikiran untuk menanam tanaman lain. Karena air buangan yang melimpah waktu itu, saya pikirkan lagi bagaimana memanfaatkan untuk menanam tanaman lain,” pungkasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Konsep awal Gesti menanam sayur-sayuran bukan untuk bisnis tetapi untuk kebutuhan rumah tangga saja. Namun dalam perjalanan, dia melihat hasil tanamannya mempunyai kualitas yang bagus dan dinilai layak dipasarkan untuk kebutuhan konsumen. Di saat yang sama semakin banyak orang yang mencari sayur organik. Pada 2014, ia menanam tanaman horti dan sayur-sayuran untuk kebutuhan bisnis.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saya memulai pengembangan, dengan membedakan mana sayur yang tidak dijual di pasar dan punya nilai ekonomi tinggi. Yang kita tanam, misalnya Brokoli, lobak, beat, dan somay,” ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di lahannya yang masih tersisa, Gesti memanfaatkan lewat pertanian terpadu dengan menggabungkan ikan lele, ayam kampung, ternak kambing, dan aquaponic dalam satu lahan. Hasilnya dijual dan kebun tersebut dijadikan sebagai sekolah pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dari usaha pertanian organik terpadu itu ia meraup omset sekitar Rp. 232 juta per tahun. Saat ini ia sudah memiliki sejumlah karyawan, dan membuka kantor konsultan pertanian. Kini pria kelahiran 22 April 1983 itu menjadi salah satu penyuplai sayuran dan buah organik untuk swalayan, hotel dan perumahan-perumahan yang ada di Kota Kupang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saya juga ada pelanggan-pelanggan di kantor dinas. Dan juga punya grup penjualan online untuk dikonfirmasi melalui grup wa, atau sesekali melalui email,” tutur Duta Petani Muda Indonesia ini. Gelar duta itu disematkan pada Desember 2018, dan pada 2020 dikukuhkan menjadi petani milenial Provinsi NTT oleh Kementerian Pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ia merasa prihatin apabila lahan pertanian tidak dimaksimalkan. Profesi petani dirasakan Gesti sangat nyaman karena memiliki fleksibilitas waktu, namun tetap berpenghasilan cukup.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kalau lahan pertanian tidak digunakan bertani maka lahan yang ada lama-lama bisa habis. Inilah kesempatan menghancurkan doktrin negatif bahwa bertani sulit kaya. Bertani bisa sukses. Sayang kalau sarjana pertanian tapi tidak bertani. Penghasilan saya bisa melebihi gaji PNS,” ucapnya penuh semangat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepada pemuda di NTT, Gesti menyarankan agar berhenti menggantungkan nasib pada test CPNS. Kalau mimpi untuk pegawai negeri saja diakuinya sudah agak sulit. Lebih baik berwiraswasta, karena bisa mensejahterakan keluarga sendiri dan orang lain. Kita menunggu kapan pegawai negeri ini tapi setiap hari kita makan tiga kali ini, pagi, siang dan malam.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sejalan dengan Apa yang dilakukan Gesti ini sejalan dengan tekad Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) yang telah meluncurkan Penumbuhan dan Penguatan Petani Milenial 2019. Program ini melibatkan satu juta petani milenial yang tergabung dalam 40 ribu kelompok petani di seluruh Indonesia. Generasi milenial terus menjadi target untuk mendongkrak kualitas SDM Pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menaruh harapan pertanian pada generasi milenial. Menurutnya, milenial harus berani menjadi petani atau mendirikan startup pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Usaha pertanian itu paling pasti untuk dilakukan. Selain untuk ekonomi, bisa juga membuka lapangan kerja. Coba bandingkan dengan usaha tambang yang membutuhkan waktu 10-20 tahun baru bisa mendatangkan hasil,” ungkap Mentan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menuturkan regenerasi petani tidak luput dalam program aksi BPPSDMP. Sebab sebanyak 33 juta petani di Indonesia merupakan generasi milenial.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Mentan Syahrul menargetkan dalam lima tahun mendatang, petani pengusaha milenial mencapai 2,5 juta orang. Inilah yang harus kita ciptakan dan dilatih untuk memajukan sektor pertanian sebab generasi milenial adalah generasi penerus bangsa,” beber Dedi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Prof. Dedi menambahkan jika regenerasi ini bisa tercipta melalui penyuluhan, pendidikan dan pelatihan dengan sentuhan teknologi 4.0.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sekarang sudah banyak alsintan modern yang bisa digunakan dan diadaptasi oleh generasi milenial untuk mempermudah pekerjaan mereka,” tuturnya. (OIR)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Terima Gubernur Jabar, Mentan Amran Tegaskan Komitmen Jaga Lahan Pertanian Nasional

Terima Gubernur Jabar, Mentan Amran Tegaskan Komitmen Jaga Lahan Pertanian Nasional

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya mendorong investasi sekaligus menjaga Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) nasional. Menurutnya, keberadaan lahan pertanian merupakan fondasi ketahanan pangan nasional yang tidak boleh dikompromikan. Hal ini disampaikan saat menerima kunjungan Gubernur Jawa Barat (Jabar) di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan). Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas sektor […]

Panen Bawang Merah Marak, Pasokan Aman, Harga Berangsur Normal

Panen Bawang Merah Marak, Pasokan Aman, Harga Berangsur Normal

Pilarpertanian – Panen bawang merah di berbagai sentra utama pada awal Agustus 2025 berlangsung marak dan membuat pasokan nasional aman terjaga. Kondisi ini mendorong harga bawang merah di pasar grosir maupun eceran berangsur normal setelah sebelumnya sempat mengalami fluktuasi. Berdasarkan pantauan di Pasar Induk Kramat Jati pada 11 Agustus, pasokan yang masuk mencapai 106 ton […]

Menteri Pertanian Selandia Baru Kagum dengan Langkah Swasembada Pangan Indonesia

Menteri Pertanian Selandia Baru Kagum dengan Langkah Swasembada Pangan Indonesia

Pilarpertanian – Menteri Pertanian, Perdagangan, Investasi, dan Kehutanan Selandia Baru, Todd McClay, menyampaikan kekagumannya atas langkah strategis pemerintah Indonesia mewujudkan swasembada pangan. “Saya sangat terkesan dengan kinerja pemerintah Indonesia dan inisiatif Menteri Pertanian Amran untuk mewujudkan swasembada pangan pada produk yang sebelumnya impor,” kata Menteri Todd McClay usai pertemuan dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) […]

Mentan Amran Pacu Pengembangan 800 Ribu Hektare Perkebunan Strategis

Mentan Amran Pacu Pengembangan 800 Ribu Hektare Perkebunan Strategis

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan langkah percepatan pembangunan sektor perkebunan nasional. Ia mengungkapkan pemerintah akan melakukan program pengembangan 800 ribu hektare komoditas perkebunan strategis. ”Kita akan melakukan pengembangan komoditas perkebunan strategis, seperti kelapa, kakao, mete, tebu, pala, kopi, dan lada. Total luasan kurang lebih 800 ribu hektare,” kata Mentan Amran usai […]

Indonesia –  Selandia Baru Sepakat Perkuat Kerja Sama, Mentan Amran Dorong Ekspor Komoditas Unggulan

Indonesia – Selandia Baru Sepakat Perkuat Kerja Sama, Mentan Amran Dorong Ekspor Komoditas Unggulan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman, menerima kunjungan kehormatan dari Menteri Pertanian, Perdagangan, Investasi, dan Kehutanan Selandia Baru, Todd McClay, di kantor pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (7/8). Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kembali kerja sama bilateral di bidang pertanian yang sebelumnya sempat tidak aktif sejak 2017. “Kita kedatangan […]

Mentan Amran Ajak Petani Muda Jadi Motor Swasembada Pangan dan Hilirisasi Pertanian

Mentan Amran Ajak Petani Muda Jadi Motor Swasembada Pangan dan Hilirisasi Pertanian

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan keyakinannya bahwa sektor pertanian adalah kunci perubahan besar bagi bangsa. Untuk menggapai hal tersebut, peran petani muda sangat dibutuhkan sebagai motor penggerak. “Yang bisa merubah Republik ini adalah sektor pertanian. Ada keunggulan komparatif di sana, dan Indonesia memiliki itu,” ujar Mentan Amran dalam pertemuan dengan para […]

Mentan Amran Dampingi Presiden Prabowo Dalam Pertemuan Bilateral Dengan Peru, Perkuat Kerja Sama Ketahanan Pangan

Mentan Amran Dampingi Presiden Prabowo Dalam Pertemuan Bilateral Dengan Peru, Perkuat Kerja Sama Ketahanan Pangan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendampingi Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra, di Istana Negara, Jakarta, hari ini. Pertemuan ini menjadi momen bersejarah karena bertepatan dengan peringatan 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara sejak dibuka pada 12 Agustus 1975, sekaligus kunjungan pertama Presiden […]

Sudaryono Bikin Mahasiswa Brawijaya Terpukau: Kalian Pasukan Elite Indonesia Emas 2045

Sudaryono Bikin Mahasiswa Brawijaya Terpukau: Kalian Pasukan Elite Indonesia Emas 2045

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan meningkatkan kapasitas diri, karakter unggul, dan kepedulian terhadap bangsa. Hal ini disampaikan saat Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Brawijaya 2025, Malang, Jawa Timur, Rabu (13/8/2025). Wamentan Sudaryono atau akrab disapa Mas Dar menyebut generasi […]

Mentan Amran: Pergeseran Struktur Pasar Beras Untungkan Pedagang dan Penggilingan Kecil

Mentan Amran: Pergeseran Struktur Pasar Beras Untungkan Pedagang dan Penggilingan Kecil

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan pasca kasus beras oplosan, terjadi pergeseran struktur pasar beras di Indonesia. Konsumen kini cenderung beralih dari pasar modern ke pasar tradisional dan eceran, yang pasokannya berasal dari penggilingan kecil dan menengah, sehingga penjualan mereka meningkat. “Yang terjadi saat ini adalah ‘pesta’ penggilingan kecil karena pasokan melimpah. Terjadi […]