Peluang Ekspor Terbuka Lebar, Kementan Dorong Peningkatan Ekspor Pangan
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi Saat Mengikuti Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Propaktani tentang Peluang Ekspor Tanaman Pangan, Perusahaan, dan Jaringan Eksportir Secara Daring.

Peluang Ekspor Terbuka Lebar, Kementan Dorong Peningkatan Ekspor Pangan

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian terus fokus mendorong peningkatan ekspor produk pertanian, sejauh ini ekspor produk pertanian terbukti memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, tidak hanya sebagai penghasil devisa saja. Dampak positif lainnya seperti peningkatan produksi, mutu, stabilitas harga dalam negeri hingga mensejahterakan petani. Terkait itu guna menggeliatkan dan meningkatkan ekspor produk pertanian, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menyelenggarakan Bimbingan Teknis dan Sosialisasi (BTS) Propaktani pada Selasa (18/10) dengan tema “Peluang Ekspor Tanaman Pangan, Perusahaan dan Jaringan Eksportir” yang dihadiri langsung oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan serta beberapa narasumber dari Sekolah Ekspor.


Mengawali Bimtek, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menyampaikan ekspor sektor pertanian tahun 2020 disaat sulit karena terdampak covid, naik 15 persen lebih. Kemudian tahun 2021 ekspor pertanian naiknya 38 persen dibanding 2020, diharapkan di tahun 2022 juga mengalami kenaikan. Sebagai langkah mendorong peningkatan ekspor produk pertanian, Kementan mengadakan beberapa program seperti kegiatan odicoff, diaspora, serta bahan makanan jemaah haji dan umroh menggunakan makanan dari Indonesia termasuk bahan bakunya.


“Sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, setiap kabupaten harus memiliki produk yang diekspor. Kemudian dilakukan pendampingan untuk petani yang siap ekspor dan badan karantina pertanian juga mengawal dari produk yang mau diekspor sehingga kualitasnya terjamin, dan setiap jajaran Kementan maupun Pemerintah Daerah diharapkan mendukung Program Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor) karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang besar, ini membuka banyak peluang bisnis pertanian yang luas,” kata Suwandi.


Sementara itu, Handito Joewono, selaku Kepala Sekolah Ekspor menerangkan saat ini ekspor itu menjadi solusi untuk permasalahan yang dihadapi oleh Komoditi Pertanian. Bagaimana porang dan mocaf, dua produk andalan pertanian ini diharapkan tidak hanya mengisi pasar dalam negeri, tetapi bisa mengisi pasar luar negeri dan menurutnya Ekspor merupakan jawabannya.



“Ekspor bisa dilakukan karena kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi. Karena kebutuhan dalam negeri tentunya akan prioritaskan untuk rakyat dalam negeri terlebih dahulu. Nah jika dalam negeri sudah terpenuhi, maka oke lah untuk kita melakukan ekspor. Karena jika over supply dalam negeri harga bisa turun kemudian barangnya rusak di dalam negeri karena berlebih, oleh karena itu ekspor menjadi solusi,” ujarnya.


Kemudian, Benny Bernadus, selaku Mentor Ekspor, mengatakan kegiatan ekspor adalah bagaimana suatu produk dari suatu negara dikirim ke negara lain. Tapi bukan hanya kirim saja, harus diketahui juga konsumsi suatu negara seperti apa, kebiasaan dan budayanya seperti apa. Sehingga produk yang diekspor sesuai kebutuhan negara tujuan. Contoh jika akan ekspor ke Eropa, khususnya Belanda dan disana terdapat komunitas Indonesia. Maka kita bisa ekspor produk Indonesia seperti kerupuk, terasi dan lain-lain. Lalu mulai membuat jejaring ekspor. Jejaring ekspor ini ada sebelum dan sesudah ekspornya. Sebelum ekspor harus ada jejaring dengan supplier, pembuat kebijakan, kelompok tani dan banyak lainnya. kemudian jejaringnya dengan importir luar negeri. Sehingga ekspor ini suatu kegiatan yang menyeluruh.


“Bahwa pertanian sangat berarti karena tanpa petani kita tidak akan bisa makan, tidak bisa mengkonsumsi pangan yang terbaik. Sehingga ada idiom yang harus kita cermati, yang memiliki banyak jasanya itu petani. Karena petani begitu tekun dalam menanam dari mulai benih, hingga berbuah karena membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan sebagai apresiasi kepada petani kita harus menyediakan pasarnya dan diharapkan ke arah Ekspor,” pungkas Benny Bernadus.


Pada kesempatan yang sama, Mentor Fasilitator Sekolah Ekspor, Hairullah, menjelaskan hal yang harus dikuasai eksportir yang pertama adalah calon eksportir atau eksportir harus memiliki pengetahuan dan atitut untuk mendapatkan pemahaman mengenai konsep ekspor dan menjadi eksportir yang baik dan untuk memulai ekspor itu harus memiliki badan usaha, minimal perusahaan perseorangan selain memiliki legalitas juga memiliki NIB.


“Menjadi Eksportir juga harus memiliki pengetahuan mengenai konsep bisnis digital, menyusun rencana ekspor dan mengembangkan produk ekspor yang ramah lingkungan. Pengetahuan mengenai komunikasi bisnis yang baik, memasarkan produk secara digital, teknologi yang digunakan dan yang berhubungan dengan pembiayaan,” paparnya.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan optimalisasi lahan di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Lampung. Langkah ini diambil demi mengejar percepatan tanam sehingga panen yang sebelumnya hanya satu kali, bisa menjadi dua hingga tiga kali setahun. Hingga saat ini, optimalisasi lahan di wilayah Lampung menunjukkan perkembangan positif. Progress yang tergolong cepat tersebut tak bisa […]

Tingkatkan IP Padi, Kementan Genjot Pompanisasi untuk Merauke

Tingkatkan IP Padi, Kementan Genjot Pompanisasi untuk Merauke

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) canangkan gerakan pompanisasi di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Salah satunya di Desa Amunkay, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke yang baru saja dikunjungi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. “Saat ini kami tengah menggarap lahan seluas 20 ribu hektare dari total yang ditargetkan 500 ribu hektare. Perlahan tapi pasti, target […]

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah […]

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pilarpertanian – Para petani di Jawa Tengah bersyukur atas perjuangan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang berhasil menambah alokasi pupuk subsidi hingga 28 triliun. Sebab dengan tambahan tersebut, petani dapat memaksimalkan percepatan tanam terutama dalam mewujudkan Indonesia swasembada. “Para petani di Jawa Tengah menyampaikan terima kasih atas perjuangan Bapak Mentan yang menambah alokasi pupuk […]

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pilarpertanian – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani melalui tambahan alokasi pupuk subsidi adalah langkah yang sangat tepat mengingat selama ini pupuk adalah penunjang utama dalam meningkatkan produksi. Diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian berhasil menambah alokasi pupuk hingga 100 persen yaitu sebesar […]

Mentan Cek Pompanisasi di Merauke, Targetkan Pertanian Modern

Mentan Cek Pompanisasi di Merauke, Targetkan Pertanian Modern

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan Kabupaten Merauke di Provinsi Papua Selatan menjadi daerah percontohan pertanian modern yang mampu menekan biaya produksi dan meningkatkan indeks kesejahteraan petani. Hal ini disampaikan Mentan usai meninjau pemasangan pompanisasi di Desa Amunkay, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke. “Mimpi kami ke depan adalah mentransformasi pertanian tradisional menuju […]

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Pilarpertanian – Kabar gembira sedang menghampiri para petani Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti halnya wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, Provinsi NTT mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi. Penambahannya pun terbilang signifikan. Merujuk pada Surat Menteri Pertanian Nomor B-51/SR.210/M/03/2024, penambahan kuota pupuk bersubsidi Provinsi NTT hampir dua kali lipat, yaitu sebesar 91,91 persen. Dari alokasi awal sebesar 69,358 […]