Penas Hari Ke 3, Petani Antusias Padati Saung Bimtek Biosaka
Kegiatan Bimbingan Teknis Pembuatan Elisitor Biosaka di Hari ke-3 Pekan Nasional Petani dan Nelayan XVI di Padang, Sumatera Barat.

Penas Hari Ke 3, Petani Antusias Padati Saung Bimtek Biosaka

Pilarpertanian - Sekitar 200 petani masih antusias ikuti kegiatan Bimtek Pembuatan Elisitor Biosaka di hari ke 3 Penas (12/6/2023). Kegiatan Bimtek ini merupakan salah satu rangkaian acara Penas XVI yang diadakan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.


Dari hari pertama hingga kini, materi bimtek ini masih mendapat antusias yang tinggi dari para petani, pasalnya menurut pengakuan beberapa peserta, Biosaka bisa menjadi salah satu solusi bertani saat harga-harga saprodi melambung tinggi seperti saat ini. 


Muhammad Anshar, penggagas Biosaka mengatakan Biosaka ini bukan produk, bukan juga proyek, namun ini menurutnya bisa menjadi solusi petani di tengah kesulitan yang ada.


“Bioska itu bisa kita buat sendiri, tidak perlu modal hanya kemauan dan keyakinan saja modal utamanya” ujar Ansar.



“Kita tidak perlu khawatir dengan mahalnya saprodi, kita manfaatkan rumput dan tanaman-tanaman yang telah disediakan oleh alam menjadi biosaka” tambahnya.


Pada kesempatan yang sama, Profesor Robert Manurung, Akademisi ITB menuturkan bahwa Biosaka sudah memberi harapan dan bukti nyata bagi para petani.


“Saya tidak akan komentar tentang peningkatan produksi atau produktivitas, tetapi yang jelas dengan Biosaka, petani sudah bisa mengurangi biaya produksi dengan itu, tentunya petani sudah mendapatkan untung, itu yang paling penting” ungkap Prof. Robert Manurung.


Selain itu menurut Prof. Robert, kenapa petani sangat antusias mengikuti kegiatan ini, karena memang sebagian besar petani sudah merasakan manfaatnya.


Salah satu bukti nyata Biosaka diungkapkan salah satu petani asal Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat yaitu Egi Noviansyah, ia mengungkapkan bahwa telah mengaplikasikan Biosaka sejak 2 tahun lalu pada tanaman padi, menurutnya sejak menggunakan Biosaka ada peningkatan hasil panen 5-10% selain biaya produksi berkurang.


“Saya aplikasikan Biosaka pada tanaman padi, kalo yang saya rasakan ini sangat efektif, tentunya hemat pupuk kimia 50%, kemudian sama sekali tidak menggunakan pestisida kimia, jadi Alhamdulillah, memang untuk hasil Tuhan yang menentukan, tetapi ada rasa kepuasan tersendiri bagi saya semenjak menggunakan Biosaka” jelas Egi Noviansyah.


“Saya ucapkan terima kasih banyak kepada Pak Ansar, Profesor Robert serta Bapak Dirjen yang sudah mensosialisasikan Biosaka ini sehingga ada manfaat yang dapat saya rasakan,” tambah Egi.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan optimalisasi lahan di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Lampung. Langkah ini diambil demi mengejar percepatan tanam sehingga panen yang sebelumnya hanya satu kali, bisa menjadi dua hingga tiga kali setahun. Hingga saat ini, optimalisasi lahan di wilayah Lampung menunjukkan perkembangan positif. Progress yang tergolong cepat tersebut tak bisa […]

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah […]

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Pilarpertanian – Para petani di wilayah Papua Selatan menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi yang diperjuangkan Menteri Andi Amran Sulaiman hingga 28 triliun. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Pemprov Papua Selatan, Paino mengatakan bahwa tambahan tersebut adalah kabar baik yang selama ini ditunggu-tunggu para petani. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri […]

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Pilarpertanian – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi nasional yang mencapai Rp28 triliun. Dengan adanya penambahan ini, produktivitas pangan Provinsi Riau dapat turut meningkat. Pemprov pun akan segera menindaklanjuti ini di lapangan. “Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau akan segera menindaklanjuti dengan melakukan penyusunan rancangan alokasi per kabupaten/kota […]

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Pilarpertanian – Kabar gembira sedang menghampiri para petani Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti halnya wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, Provinsi NTT mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi. Penambahannya pun terbilang signifikan. Merujuk pada Surat Menteri Pertanian Nomor B-51/SR.210/M/03/2024, penambahan kuota pupuk bersubsidi Provinsi NTT hampir dua kali lipat, yaitu sebesar 91,91 persen. Dari alokasi awal sebesar 69,358 […]

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pilarpertanian – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani melalui tambahan alokasi pupuk subsidi adalah langkah yang sangat tepat mengingat selama ini pupuk adalah penunjang utama dalam meningkatkan produksi. Diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian berhasil menambah alokasi pupuk hingga 100 persen yaitu sebesar […]

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pilarpertanian – Para petani di Jawa Tengah bersyukur atas perjuangan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang berhasil menambah alokasi pupuk subsidi hingga 28 triliun. Sebab dengan tambahan tersebut, petani dapat memaksimalkan percepatan tanam terutama dalam mewujudkan Indonesia swasembada. “Para petani di Jawa Tengah menyampaikan terima kasih atas perjuangan Bapak Mentan yang menambah alokasi pupuk […]