Prospek Tanaman Obat Makin Menjanjikan di Tengah Pandemi Covid-19
Foto : Sudaryati (60) pembuat minuman herbal berkhasiat “Jamu Rumpun Padi”

Prospek Tanaman Obat Makin Menjanjikan di Tengah Pandemi Covid-19

Pilarpertanian - Tak hanya memberi efek kepanikan bagi warga, pandemi global Covid-19 juga setidaknya memberikan berkah bagi para produsen tanaman obat. Pasalnya, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghindari paparan virus corona dengan menjaga imun tubuh tetap sehat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Berkenaan dengan hal tersebut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), menginstruksikan jajarannya untuk terus mendorong pengembangan tanaman herbal dan tanaman obat yang memiliki nilai ekonomis dan manfaat tinggi khususnya di tengah situasi pandemi saat ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Salah satu upaya yang dapat dilakukan seseorang adalah dengan rutin meminum jamu atau herbal. Banyak bahan alami yang berasal dari bumi ini diyakini mampu meningkatkan kekebalan atau daya tahan tubuh,“ ungkap Mentan SYL
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Seorang pensiunan, bernama Sudaryati (60), warga Wonosobo, Jawa Tengah berhasil mengembangkan usaha aneka minuman herbal berkhasiat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Berawal dari usaha untuk menjaga vitalitas tubuh, lalu saya terus membangun bisnis ini menjadi lebih besar,“ ujar Sudaryati, Sabtu (18/4).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dia bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Berdikari mengembangkan usahanya sejak 13 Desember 2013 silam. Hasilnya diperoleh sekarang, produk berlabel Jamu Rumpun Padi ini laku keras.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lantaran jumlah produksi meningkat, karyawan yang mengolah dan melakukan pengemasan jamu empon-empon ini juga bertambah. Di hari biasa, tenaga yang bekerja hanya 7 orang tapi kini naik menjadi 15 karyawan. Bahan baku didapat dari petani di daerah Wonosobo dan beberapa daerah di Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Peningkatan jumlah produksi dan omzet Jamu Rumpun Padi tersebut tak lepas dari permintaan pasar yang terus naik. Sebab minuman yang dibuat dari rempah-rempah ini dapat untuk menangkal penularan dan penyebaran virus Corona,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sudaryati menyebutkan, bila di hari-hari biasanya dia menjual 150 box. Sementara pada masa pandemi ini, sehari bisa menjual hampir 300 box.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Permintaan pasar tertinggi di musim wabah Covid 19 ini berasal dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang dan kota lain di luar Jawa. Selain dalam negeri, Daryati juga rutin ekspor ke Suriname, Belanda dan Malaysia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kurang lebih hampir dua bulan ini saya berhasil menjual 15 ribu box. Ini salah satunya karena produk saya memiliki ijin dan setifikat halal yang terjamin kualitasnya. Ini baru saja ada pesanan 1.860 box jahe merah dan kunyit dari Ditjen Hortikultura,” ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dirinya juga menyebutkan produknya mampu memperkuat imunitas tubuh karena mengandung curcumin. Prof. Dr. Choirul Anwar Nidam MS, Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) Surabaya telah melakukan penelitian terhadap produknya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Produk saya juga tanpa pengawet dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Minuman serbuk buatannya dikenal dengan nama empon-empon. Empon-empon berasal dari Bahasa Jawa yang artinya tanaman obat. Bahan-bahannya terdiri dari kunyit (turmeric), cabe lempuyang (chili zingiber zerumbat), kencur (kaemferia galangal), daun sirsak lempuyang (soursoup leaves and zingiber zerumbet), temulawak (curcuma xanthorrhiza) dan jahe merah (red ginger).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Semua jenis minuman rempah ini diolah secara alami tanpa zat pengawet. Bahan yang dibuat berasal dari tanaman rempah-rempah tradisional berupa jahe merah, kunyit, temu lawak, cabe lempuyang, daun sirsak dan beras kencur,” lanjutnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Daryati bercerita bahwa rumah produksi yang beralamat di Mirombo RT 1 RW 1 No 35 Rojoimo Wonosobo ini awalnya merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian, berikut alat produksinya pada 2015 silam.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pengembangan Tanaman Obat Tanah Air
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Plt Direktur Sayuran & Tanaman Obat, Ditjen Hortikultura, Kementerian Pertanian, Sukarman, menyebutkan prospek tanaman obat selama masa pandemi merangkak naik daun. Dirinya juga menyebutkan secara global lahan tanaman obat di Indonesia tercatat 27.539 hektare dengan total produksi 640.727 ton. (Ditjen Hortikultura, 2019)
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita juga telah mengalokasikan bantuan pengembangan kawasan tanaman obat ke beberapa daerah di Indonesia. Pengembangan kawasan tersebut kita arahkan untuk penambahan area tanam baru. Ke depan ini akan terus kita lakukan supaya manfaatnya bisa dirasakan masyarakat,” ujar pria yang akrab dipanggil Karman ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Karman menyebutkan bahwa tanaman obat memiliki kelebihan dengan tidak adanya efek samping jika digunakan dengan dosis yang normal. Harganya terjangkau dan bahannya bisa ditanam sendiri.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Satu jenis tanaman obat bisa memiliki banyak khasiat sehingga ini bisa dijadikan andalan mata pencaharian yang menjanjikan,” ucapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hortikultura, Yasid Taufik mengungkapkan peluang ekspor aneka produk herbal cukup tinggi. Data BPS 2019 menyebutkan nilai ekspor tanaman obat sebesar 16.628 ton dengan nilai penjualan US$ 31.917.498
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Bisnis tanaman obat ini memiliki prospek yang sangat menjanjikan, didukung oleh ketersediaan bahan baku yang sangat kaya dan beragam di bumi Indonesia. Kami akan membantu sisi pembinaan mutu dan promosinya,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Yasid menyebutkan, Kelompok Wanita Tani Berdikari yang dipimpin Sudaryati ini telah difasilitasi untuk ikut serta dalam pameran Jeddah International Trade Festival pada akhir 2019 lalu dan mendapatkan animo luar biasa.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saat ini, Kementan tengah membantu proses sertifikasi dari Saudi Food and Drug Authority (SFDA) untuk produk obat-obatan yang diproduksi oleh kelompok tani ini,” pungkasnya.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Mentan Amran Panen Padi di Kabupaten Banyuasin, Yakin Bisa Jadi Lumbung Pangan Nasional Nomor Satu

Mentan Amran Panen Padi di Kabupaten Banyuasin, Yakin Bisa Jadi Lumbung Pangan Nasional Nomor Satu

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, melaksanakan panen padi IP 200 di Desa Merah Mata Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin, Jumat (5/9/2025). Mentan, Amran Sulaiman langsung turun ke lokasi panen dan melaksanakan panen. Selain itu, Mentan Amran Sulaiman juga mengecek tanah yang sudah dipanen dan selanjutnya untuk ditanam kembali dengan padi IP 300. […]

Wamentan Sudaryono Ungkap Inovasi Pupuk Indonesia yang Bikin Petani Panen Melimpah

Wamentan Sudaryono Ungkap Inovasi Pupuk Indonesia yang Bikin Petani Panen Melimpah

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan bahwa ide dan inovasi yang lahir dari PT Pupuk Indonesia menjadi faktor kunci dalam menjaga ketersediaan pupuk bagi para petani di Indonesia. Sehingga hal ini berpengaruh dalam memperkuat swasembada pangan nasional. Selain itu, Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini menyatakan inovasi tersebut, turut berkontribusi […]

Mentan Amran Dorong Hilirisasi Pertanian Lewat Kolaborasi Kampus

Mentan Amran Dorong Hilirisasi Pertanian Lewat Kolaborasi Kampus

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mendorong hilirisasi produk pertanian. Menurutnya, kolaborasi pemerintah dengan kampus pertanian, khususnya Institut Pertanian Bogor (IPB), telah membuktikan kontribusi nyata dalam mendukung ketahanan pangan nasional. “Kami ucapkan terima kasih kepada Wakil Rektor, Dekan, dan seluruh civitas akademika IPB. Kolaborasi ini luar biasa. […]

Mendagri Tito: Inflasi Nasional Turun, SPHP Bantu Stabilkan Harga Beras

Mendagri Tito: Inflasi Nasional Turun, SPHP Bantu Stabilkan Harga Beras

Pilarpertanian – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebutkan inflasi pangan nasional yang terus menunjukkan tren penurunan. Ia mengapresiasi berbagai pihak yang melakukan langkah stabilisasi harga pangan khususnya beras melalui Gerakan Pangan Murah (GPM), khususnya penyaluran beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). “Secara nasional angka inflasi menurun dari 2,37 persen menjadi 2,31 persen (yoy). […]

Harga Pangan Stabil, Inflasi Nasional Turun, Mentan Amran Pastikan Stok Aman

Harga Pangan Stabil, Inflasi Nasional Turun, Mentan Amran Pastikan Stok Aman

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa kondisi pangan nasional saat ini berada dalam tren positif. Dari hasil pemantauan langsung di Pasar Palembang Jaya Km 5, Sumatera Selatan, terlihat harga sejumlah komoditas pangan utama relatif stabil bahkan menurun. Kondisi ini tercermin dari angka inflasi nasional yang turun dari 2,37 persen menjadi 2,31 […]

Mentan Amran Ajak IPB Bersatu Lawan Mafia Pangan

Mentan Amran Ajak IPB Bersatu Lawan Mafia Pangan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak seluruh civitas akademika dan alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk bersama-sama menghadapi praktik mafia pangan yang selama ini merugikan petani dan masyarakat luas. Ajakan itu disampaikan Amran dalam Sarasehan Nasional Dies Natalis ke-85 Fakultas Pertanian (Faperta) IPB dan Ikatan Alumni Faperta (IKA Faperta), Sabtu (6/9/2025). Ia […]

Komisi IV DPR RI: Produksi Surplus 3,7 Juta Ton, Harga Beras Bukan Tugas Mentan Amran

Komisi IV DPR RI: Produksi Surplus 3,7 Juta Ton, Harga Beras Bukan Tugas Mentan Amran

Pilarpertanian – Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS, Riyono, mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang dinilai berhasil menjaga produksi dan stok pangan nasional tetap aman dengan surplus 3,7 juta ton beras. Ia menegaskan, fokus utama Kementerian Pertanian (Kementan) memang menjaga ketersediaan dan produksi pangan, sementara urusan harga beras merupakan kewenangan lembaga […]

Panen Raya di 10 Provinsi, Pasokan Beras Nasional Sangat Aman dan Terkendali

Panen Raya di 10 Provinsi, Pasokan Beras Nasional Sangat Aman dan Terkendali

Pilarpertanian – Pemerintah memastikan kondisi pasokan beras nasional sangat aman dan terkendali seiring dengan berlangsungnya panen raya di berbagai wilayah. Badan Pusat Statistik (BPS) mengonfirmasi bahwa potensi luas panen dan produksi gabah kering giling (GKG) selama periode Agustus–Oktober 2025 menunjukkan tren kenaikan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan rilis Berita Resmi Statistik pada 1 September […]

Produksi Surplus 3,7 Juta Ton, Komisi IV Apresiasi Mentan Amran

Produksi Surplus 3,7 Juta Ton, Komisi IV Apresiasi Mentan Amran

Pilarpertanian – Komisi IV DPR RI memberikan apresiasi kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman atas capaian produksi beras nasional yang positif. Anggota Komisi IV dari Fraksi PKS, Riyono, menyampaikan bahwa kinerja Kementerian Pertanian patut diapresiasi karena berhasil menjaga stok beras dalam kondisi aman. “Kami apresiasi berkaitan dengan kinerja di Kementerian Pertanian. Mulai dari panen […]