Sinergi Berbagai Pihak Dalam Mengatasi Hama Belalang Kembara Melalui Mapping dan Pengendalian di Pulau Sumba
Kegiatan Pengendalian Hama Belalang Kembara di Desa Maubokul, Dusun Laitaku, Kecamatan Pandawai, Sumba Timur, NTT.

Sinergi Berbagai Pihak Dalam Mengatasi Hama Belalang Kembara Melalui Mapping dan Pengendalian di Pulau Sumba

Pilarpertanian - Belalang Kembara (Locusta migratoria) adalah salah satu hama yang sangat diperhitungkan bagi masyarakat pulau Sumba, NTT. Keberadaannya dapat menjadi ancaman serius bagi petani khususnya petani tanaman pangan.


Dalam populasi yang tinggi kemampuannya memakan berbagai macam komoditas tanaman pangan seperti padi dan jagung mengakibatkan kehilangan hasil hanya dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu belalang kembara juga kerap melakukan migrasi secara berkelompok ke lahan pertanaman lainnya jika di lahan tersebut kondisi makanannya mulai berkurang.


Upaya–upaya pengendalian hama Belalang Kembara telah banyak dilakukan baik oleh petani, instansi pemerintah, dan stakeholder terkait. Menindaklanjuti program sebelumnya dalam pengendalian hama Belalang Kembara di Pulau Sumba, pada tanggal 28 Agustus sampai dengan 2 September tahun 2023 mendatang, dilaksanakan kegiatan bersama oleh tiga pihak yang terdiri dari Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Kementan, UGM dan FAO. Dalam pelaksanaannya kegiatan ini mengikutsertakan jajaran pemda dan instansi pertanian setempat.


Program pengendalian hama Belalang Kembara saat ini yang dilakukan adalah mapping / pemetaan dan pengendalian Belalang Kembara. Rapat pembahasan hasil pemetaan Belalang Kembara dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2023 di Aula Rapat Bupati Sumba Timur. Dalam kegiatan ini, hadir Sekda Sumba Timur, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, perwakilan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, tenaga ahli dari Universitas Gadjah Mada, Camat lingkup Sumba Timur, Kepala UPT dan Brigade pengendali hama dari Pemprov NTT.



Dalam upaya pengendalian hama Belalang Kembara, Pemda Sumba Timur telah membentuk satgas BK sejak awal tahun 2023. Satgas ini terdiri dari Bupati, Wakil Bupati, Setda (Ketua), Kadistan (Sekretaris), Dinas dan UPT lingkup Sumba Timur, sampai dengan tingkat bawah (petugas). Sekda Sumba Timur dalam sambutannya menyampaikan, “Kami terus-menerus berjibaku mengendalikan Belalang Kembara di wilayah masing-masing.”


Selain itu bentuk komitmen dalam pengendalian hama Belalang Kembara perlu diwujudkan melalui MoU. Sekda Sumba Timur, Umbu Ngadu Ndamu, menekankan, “MoU antar 4 kabupaten di Pulau Sumba menjadi salah satu upaya yang akan dilakukan dalam pengendalian belalang kembara di daratan Sumba agar penanganan hama ini dapat dilakukan dengan lebih terencana, terorganisir dan menyeluruh,” imbuhnya.


Dalam pertemuan itu, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan yang diwakili oleh Koordinator Substansi Pengendalian OPT Serealia, Gandi Purnama, menyampaikan pemaparannya bahwa di awal tahun 2023 populasi belalang kembara sebenarnya telah jauh menurun. “Sejak gerakan pengendalian serentak di awal Februari 2023, populasi belalang kembara sudah menurun dan 90% lebih petani berhasil panen. Meskipun populasinya sudah menurun, tidak berarti hama ini sudah tidak ada,” tuturnya.


Gandi menjelaskan agenda yang dilakukan saat ini adalah melakukan mapping dan pengendalian sehingga diharapkan akan mempersempit gerak hama belalang. “Kunjungan kali ini bertujuan untuk melakukan pemetaan populasi belalang terkini untuk selanjutnya dilakukan pengendalian sehingga dapat mempersempit perkembangan hama ini. Tidak hanya di Sumba Timur namun di seluruh daratan Pulau Sumba,” lanjut Gandi.


Serangan hama belalang kembara dapat terjadi kapan saja jika kondisinya mendukung untuk perkembangan belalang. Oleh karena itu, diharapkan kewaspadaan dari berbagai pihak. Gandi mengingatkan, “Kita harus tetap waspada akan serangan belalang kembara ataupun hama penyakit lainnya yang menyerang tanaman kita. Biasanya peningkatan populasi BK terjadi mulai Oktober ini jadi kita harus mulai intensif mengendalikan dari sekarang.”


Tenaga ahli UGM, Andi Trisyono, turut menyampaikan pendapatnya bahwa penanganan belalang kembara memerlukan kerja sama petugas antar wilayah karena serangga ini memiliki kemampuan migrasi dari satu daerah ke daerah lainnya.


”Belalang kembara ini kan tidak punya KTP sehingga tidak bisa kita saling mengandalkan atau menyalahkan satu sama lain antara daerah yang satu dengan lainnya,” tandasnya. Berdasarkan kegiatan mapping/pemetaan tanggal 29 Agustus 2023, sebanyak 5 kecamatan dilaporkan terdapat populasi belalang yang tersebar di 8 desa dan 18 titik dengan fase mulai dari nimfa instar 1, 2, 3 dan imago. Menanggapi hal tersebut, Andi menyarankan agar dilakukan kegiatan pengendalian hama ini. ”Kita lakukan pengendalian serentak pada tanggal 31 Agustus 2023 untuk nimfa di empat kabupaten tentunya di lokasi yang memang ada populasinya. Pengendalian imago dapat dilakukan segera pada malam harinya,” ujarnya.


Dari hasil diskusi dan pembahasan, Kadistan Sumba Timur, Nico Pandarangga menginstruksikan pelaksanaan Gerdal serentak pada tanggal 31 Agustus 2023 agar dilakukan di kecamatan yang ada laporan populasi dan paralel dengan 3 kabupaten lainnya. “Libatkan petani dari petani setiap desa yang ada populasi belalang kembara untuk pengendalian dengan membawa handsprayer. Brigade pengendalian juga akan bergerak di titik-titik yang tingkat populasinya berat. Kebutuhan bahan pengendali jika tidak ada bisa dibantu oleh Dinas Pertanian,” tegasnya. Nico juga menekankan 3 hal penting yang harus diperhatikan dalam pengendalian BK yaitu bersama-sama/serentak, antar wilayah dan berkelanjutan.


Dalam pengendalian belalang kembara di Pulau Sumba, pihak FAO mengapresiasi brigade perlindungan tanaman dan pemda yang cepat tanggap dalam merespon laporan populasi belalang kembara. Dari program bantuan FAO sejak Juni 2022 yang akan berakhir di Desember 2023, pihak FAO mengharapkan kegiatan penanganan belalang kembara ini dapat terus berlanjut meskipun program sudah berakhir.


Dalam mendukung pelaksanaan gerdal serentak belalang kembara, FAO telah menyerahkan bantuannya berupa alat dan bahan pengendalian termasuk Alat Pelindung Diri (APD) ke masing-masing kabupaten. Pihak FAO menyampaikan pendapatnya bahwa kegiatan kali ini penting dilakukan. “Sistem pengamatan dan pelaporan sangat penting dan semoga terus dapat dilaksanakan karena sangat penting sekali untuk bahan informasi pengambilan keputusan,” tandasnya.


Dengan adanya kegiatan ini, berbagai pihak saling bersinergi memberikan kontribusinya dalam pengendalian BK dengan harapan dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat terutama petani di Pulau Sumba.


Kontributor: Mochamad Nurhidayat, SP, MSi dan Acep Herdiana, SP. (PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Produksi Beras-Jagung Melimpah, Presiden Prabowo Bersyukur Didampingi Tokoh Patriotik Seperti Mentan Amran

Produksi Beras-Jagung Melimpah, Presiden Prabowo Bersyukur Didampingi Tokoh Patriotik Seperti Mentan Amran

Pilarpertanian – Presiden RI, Prabowo Subianto mengaku bersyukur atas kehadiran tokoh-tokoh berjiwa nasional seperti Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam jajaran kabinetnya, terutama dalam mewujudkan swasembada pangan yang menjadi program prioritas utama. Menurut Presiden Prabowo, keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan produksi dalam negeri tidak lepas dari sinergi yang kuat antara Kementerian Pertanian (Kementan) maupun Polri, […]

Idul Adha 1446 H, Kementan Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Yang Aman, Sehat, dan Sesuai Syariat

Idul Adha 1446 H, Kementan Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Yang Aman, Sehat, dan Sesuai Syariat

Pilarpertanian – Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan kesiapan stok hewan kurban dalam pelaksanaan kurban kali ini dalam kondisi aman, sehat, dan sesuai syariat. Sebagai bentuk komitmen dan keteladanan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turut menyalurkan hewan kurban ke berbagai wilayah di Indonesia. Berdasarkan data proyeksi Direktorat Jenderal Peternakan […]

Transformasi Pertanian Lewat Hilirisasi, Mentan Amran Optimis Indonesia Bisa Jadi Negara Superpower

Transformasi Pertanian Lewat Hilirisasi, Mentan Amran Optimis Indonesia Bisa Jadi Negara Superpower

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa hilirisasi produk pertanian merupakan jalan cepat Indonesia untuk menjadi negara mandiri dan berpengaruh secara global, bahkan menjadi negara superpower. Pernyataan tersebut disampaikan saat memberikan kuliah umum tentang Perkembangan dan Kebijakan Pembangunan Pertanian di AAS Building, Makassar, di hadapan mahasiswa program Magister dan Doktoral Universitas Hasanuddin […]

Didampingi Mentan Amran, Presiden Prabowo Pimpin Panen Raya Jagung Di Kalbar

Didampingi Mentan Amran, Presiden Prabowo Pimpin Panen Raya Jagung Di Kalbar

Pilarpertanian – Didampingi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin langsung kegiatan Panen Raya Jagung Serentak yang merupakan bagian dari program peningkatan produktivitas pertanian nasional di kuartal II tahun 2025. Presiden Prabowo menyampaikan rasa syukur dan optimisme atas kemajuan pesat produksi pangan nasional, termasuk jagung yang produksinya meningkat hampir 50 […]

Mentan Amran: Negara Tidak Boleh Kalah dari Mafia Pangan

Mentan Amran: Negara Tidak Boleh Kalah dari Mafia Pangan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa pemerintah akan bertindak tegas terhadap praktik-praktik yang merugikan petani dan konsumen, termasuk dugaan permainan harga dan manipulasi stok pangan oleh mafia. Mentan Amran menyatakan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Satgas Pangan dari Mabes Polri tengah mendalami indikasi permainan besar di balik fluktuasi harga beras dan […]

Kementan Awasi Distribusi dan Penyembelihan Sapi Kurban dari Presiden

Kementan Awasi Distribusi dan Penyembelihan Sapi Kurban dari Presiden

Pilarpertanian – Presiden Prabowo Subianto memberikan bantuan berupa 578 ekor sapi kurban ke 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia. Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan proses distribusi dan penyembelihan hewan kurban berjalan sesuai syariat dan prinsip kesejahteraan hewan. “Ini bukan tugas ringan. Kita harus pastikan bahwa hewan kurban dalam kondisi sehat, dipotong secara benar, dan dagingnya […]

Penuhi Permintaan Jagung Dari Malaysia, Mentan Amran Dampingi Presiden Lepas Ekspor Perdana Di Kalbar

Penuhi Permintaan Jagung Dari Malaysia, Mentan Amran Dampingi Presiden Lepas Ekspor Perdana Di Kalbar

Pilarpertanian – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto secara resmi melepas ekspor perdana jagung ke Malaysia usai memimpin kegiatan Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II Tahun 2025 di Kalimantan Barat. Momentum ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan ketahanan pangan nasional dan perluasan pasar komoditas pertanian Indonesia ke dunia internasional. Didampingi oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran […]

Masuk Musim Kemarau, Kementan, KemenPU, dan Kemendagri Jaga Produksi di Lewat Irigasi dan Pompanisasi

Masuk Musim Kemarau, Kementan, KemenPU, dan Kemendagri Jaga Produksi di Lewat Irigasi dan Pompanisasi

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU) serta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersinergi menjaga produksi pangan di musim kemarau 2025 dengan memperkuat sistem irigasi dan program pompanisasi di sentra-sentra produksi pertanian. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa mulai bulan Juni hingga Oktober, Indonesia sudah memasuki musim kemarau sehingga curah hujan […]

Produksi Naik, Presiden Prabowo Pastikan Indonesia Siap Swasembada

Produksi Naik, Presiden Prabowo Pastikan Indonesia Siap Swasembada

Pilarpertanian – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan kembali komitmennya untuk mewujudkan swasembada pangan nasional. Dalam Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II Tahun 2025 yang digelar di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Presiden menekankan bahwa kemandirian pangan tidak hanya ditargetkan secara nasional, tetapi juga harus dicapai di tingkat daerah agar masing-masing wilayah mampu memenuhi kebutuhan pangannya […]