Tanam Jajar Legowo Jadi Harapan Baru Petani Simalungun
Foto : Penanaman Padi Jajar Legowo di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.

Tanam Jajar Legowo Jadi Harapan Baru Petani Simalungun

Pilarpertanian - Sistem penanaman padi Jajar Legowo 4:1 (Jarwo) membuka cakrawala petani di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara tentang populasi tanaman lebih 160.000 per hektar. Fotosintesa pada tanaman pun lebih baik.


Sistem penanaman Jarwo menjadi fokus Sekolah Lapang (SL) yang digelar oleh IPDMIP di Desa Dipar Hataran, Kecamatan Jorlang Hataran. Peserta SL IPDMIP 30 orang dari Kelompok Tani (Poktan) Bandar Jaya, memanfaatkan
laboratorium lapangan sebagai wadah pembelajaran seluas 0,1 hektar dengan menanam varietas Inpari 32.


Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian – Kementerian Pertanian (BPPSDMP) mengingatkan peningkatan produktivitas tanaman padi adalah hal yang sangat penting saat ini.


“Tuntutan pertanian saat ini adalah meningkatkan produktivitas dan meminimalisir losses seminimal mungkin. Salah satu upayanya dengan Sekolah Lapang IPDMIP,” kata Dedi Nursyamsi saat berkunjung di Sumatera Utara, belum lama ini.



Menurutnya, hal itu sejalan dengan instruksi dan arahan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo agar seluruh insan pertanian, khususnya petani dan penyuluh harus mendukung gerakan ketahanan pangan.


“Serap ilmu yang bisa memajukan sektor pertanian, termasuk sekolah lapang IPDMIP agar produktivitas tanaman padi meningkat,” kata Mentan Syahrul.


SL topik Jarwo 4:1 didukung para penyuluh dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Jorlang Hataran; penyuluh dan Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten (Distan Pemkab) Simalungun; District Project Implementation Unit (DPIU) Simalungun serta Konsultan Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP).


“Kegiatan SL IPDMIP dapat menjadi pedoman bagi petani untuk musim tanam berikutnya, diharap meningkatkan produktivitas saat ini maksimal lima ton menjadi tujuh ton per hektar,” kata DPIU Simalungun, Kadar Situmorang seperti dilansir Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP (Pusluhtan).


Menurut Kadar, SL tersebut sudah memasuki materi tahap keempat, yang disambut antusias 30 peserta SL, seraya berharap kegiatan berlanjut secara kontinyu.


Sebagaimana diketahui, Jarwo 4:1 menerapkan setiap empat baris tanaman diselingi satu barisan kosong. Tipe ini memiliki dua baris tanaman pinggir dan dua baris tanaman tengah. Jarak tanam 20 cm (antar barisan dan jarak antar tanaman pada barisan tengah) x 10 cm (antar tanaman pinggir) x 40 cm (jarak barisan kosong).


Jarwo 4:1 yang direkomendasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementan (Balitbangtan) mengatur jarak tanam agar mampu menampung populasi tanaman lebih banyak, dan tanaman pinggir lebih banyak pula. Jarak tanam dapat dimodifikasi sesuai kondisi dan tingkat kesuburan lahan serta varietas yang digunakan. Di lahan subur, jarak tanam bisa lebih lebar sementara pada lahan kurang subur jarak tanam bisa dikurangi.


Jarak tanam disesuaikan varietas padi yang digunakan, misalnya tanaman padi yang tipe penampilannya lebat dan tinggi jarak tanam agak diperlebar, begitu pula sebaliknya, untuk varietas padi yang kurang lebat jarak tanamnya dikurangi.


Jarwo mengatur jarak tanam, dalam satu petak lahan ada beberapa barisan kosong dengan jarak lebih lebar ketimbang jarak antar barisan tanaman. Singkatnya, Jarwo adalah cara menanam padi dengan pola beberapa barisan tanaman diselingi satu barisan kosong.


Tanaman yang seharusnya ditanam pada barisan kosong dipindah sebagai tanaman sisipan di dalam barisan, yang direkomendasi paket Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Memudahkan pemeliharaan, pemupukan, penyemprotan dan pengawasan lantaran dapat dilakukan melalui barisan kosong sehingga tanaman tak terganggu.


Adanya barisan kosong, lingkungan relatif lebih terbuka sehingga hama terutama tikus tidak menyukai tempat tersebut. Jarwo juga mengurangi kelembaban sehingga perkembangan penyakit bisa ditekan.


Jarwo 4:1 juga menghemat penggunaan pupuk, karena lebih terkonsentrasi pada tanaman dalam barisan. Jumlah tanaman pinggir lebih banyak, sehingga kualitas pertumbuhan dan jumlah produksi lebih baik. Tanaman di barisan pinggir memiliki ruang tumbuh lebih leluasa dan mendapat intensitas sinar matahari lebih banyak, yang akan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi padi. (Hevy/LA/ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Menteri Pertanian Palestina Tiba di Jakarta, Siap Perkuat Kerja Sama Pangan dengan Indonesia

Menteri Pertanian Palestina Tiba di Jakarta, Siap Perkuat Kerja Sama Pangan dengan Indonesia

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Palestina, Rezq Basheer-Salimia, bersama delegasi resminya tiba di Jakarta pada Minggu (6/7/2025) dalam rangka kunjungan kerja resmi ke Indonesia. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya mempererat hubungan bilateral sekaligus memperkuat kerja sama strategis di bidang pertanian antara Indonesia dan Palestina. Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono, […]

Wapres Gibran dan Mentan Amran Berikan Solusi untuk Petani Tebu, Target Swasembada Gula di 2026

Wapres Gibran dan Mentan Amran Berikan Solusi untuk Petani Tebu, Target Swasembada Gula di 2026

Pilarpertanian – Pemerintah kembali menegaskan komitmennya untuk mempercepat swasembada gula nasional. Dalam acara “Rembuk Tani Bersama Wakil Presiden RI” di Lahan Ketahanan Pangan Lanud Adisucipto, Sleman, Yogyakarta (8/7), Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman tampil kompak menyampaikan solusi konkret bagi petani tebu sekaligus menetapkan target terkait Indonesia harus swasembada gula […]

Mentan Palestina: Kerja Sama dengan Indonesia Jadi Harapan di Tengah Krisis Pertanian

Mentan Palestina: Kerja Sama dengan Indonesia Jadi Harapan di Tengah Krisis Pertanian

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Negara Palestina, Prof. Dr. Rezq Basheer-Salimia, menyampaikan harapan besar atas kerja sama pertanian yang dijalin dengan Indonesia melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama Kementerian Pertanian RI. MoU ini menjadi tonggak penting di tengah situasi sulit yang melanda sektor pertanian Palestina akibat dampak konflik yang berkepanjangan. “Kami menaruh harapan besar pada […]

Indonesia Berikan Bantuan 10.000 Ton Beras untuk Palestina, Mentan Amran: Ini Bentuk Solidaritas Nyata

Indonesia Berikan Bantuan 10.000 Ton Beras untuk Palestina, Mentan Amran: Ini Bentuk Solidaritas Nyata

Pilarpertanian – Pemerintah Indonesia menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa 10.000 ton beras kepada Palestina. Bantuan ini diserahkan langsung secara simbolis oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kepada Menteri Pertanian Negara Palestina Rezq Basheer-Salimia pada Senin (7/7/2025) di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan. Mentan Amran mengungkapkan bahwa bantuan beras tersebut diberikan sesuai arahan Presiden […]

Penuh Persahabatan, Usai Bilateral Meeting, Mentan Amran Antar Mentan Palestina ke Tempat Inap

Penuh Persahabatan, Usai Bilateral Meeting, Mentan Amran Antar Mentan Palestina ke Tempat Inap

Pilarpertanian – Usai pertemuan bilateral di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, menunjukkan gestur persahabatan yang tulus dengan secara langsung mengantar Menteri Pertanian Negara Palestina, Rezq Basheer-Salimia, ke tempat menginapnya di salah satu hotel di kawasan Jakarta Selatan. Keduanya menumpangi mobil yang sama dan sepanjang perjalanan berbincang hangat tentang […]

Mentan Amran: Atas Nama Petani Tebu, Kami Ucapkan Terima Kasih kepada Menko Perekonomian dan Menkeu

Mentan Amran: Atas Nama Petani Tebu, Kami Ucapkan Terima Kasih kepada Menko Perekonomian dan Menkeu

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan apresiasi tinggi kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani atas dukungan luar biasa dalam kebijakan pembiayaan petani tebu, khususnya program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kebijakan ini membuka ruang napas baru bagi para petani, terutama petani tebu plasma di seluruh Indonesia. ”Kami […]

Kyai Cholil Apresiasi Langkah Cepat Mentan Amran Kirim Bantuan Beras Kemanusiaan untuk Palestina

Kyai Cholil Apresiasi Langkah Cepat Mentan Amran Kirim Bantuan Beras Kemanusiaan untuk Palestina

Pilarpertanian – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, K.H. Muhammad Cholil Nafis mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia yang akan mengirim bantuan beras sebanyak 10.000 ton ke Palestina. Menurutnya, bantuan tersebut sangat tepat terutama sebagai bentuk kemanusiaan atas penderitaan umat muslim di sana. “Saya mengapresiasi dukungan Mentan Amran mewakili pemerintah Indonesia atas bantuan beras […]

Mentan Amran Beberkan Capaian dan Progres Kementan di Hadapan Komisi IV DPR RI

Mentan Amran Beberkan Capaian dan Progres Kementan di Hadapan Komisi IV DPR RI

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memaparkan berbagai capaian dan progres dari program strategis Kementerian Pertanian (Kementan) hingga pertengahan tahun 2025. Hal ini disampaikan dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta pada Rabu (2/7/2025). Dalam pemaparannya, Mentan Amran menegaskan bahwa sektor pertanian tetap menjadi penopang utama ekonomi nasional, terutama […]

Komisi IV DPR RI Sambut Positif Terpilihnya Wamentan Sudaryono sebagai Ketum HKTI

Komisi IV DPR RI Sambut Positif Terpilihnya Wamentan Sudaryono sebagai Ketum HKTI

Pilarpertanian – Sejumlah Anggota Komisi IV DPR RI memberikan apresiasi atas terpilihnya Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) periode 2025-2030. Wamentan Sudaryono atau yang disapa Mas Dar ini dinilai telah berhasil menyatukan dualisme kepemimpinan HKTI yang telah terjadi selama lebih dari satu dekade. “Kami menyampaikan ucapan selamat kepada […]