Tanggamus Bangun Kemitraan  Hortikultura Berbasis Korporasi
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Tanggamus Bangun Kemitraan Hortikultura Berbasis Korporasi

Pilarpertanian - Tanggamus tercatat sebagai kabupaten penghasil pisang mas. Pisang yang dibudidayakan di daerah ini berkualitas ekspor. Pada 25 April lalu sebanyak 1,5 ton berhasil diekspor ke China. Prestasi ini tercapai berkat koordinasi antara Kementerian Pertanian, perusahaan swasta dan petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tidak hanya pisang, Tanggamus juga berpotensi dalam hal pengembangan komoditas hortikultura lainnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Secara umum Tanggamus sebenarnya untuk pengembangan hortikultura menjanjikan. Meskipun tidak ada lahan khusus kecuali manggis. Manggis Tanggamus dinamakan manggis samurai. Bahkan tengah didaftarkan indegenious genetic-nya di Kementerian Hukum dan HAM. Manggis samurai bahkan ada yg sudah berumur 200 tahun. Hanya saja belum ada penangkar bibit tersebut”, jelas Soni Isnaini, Kadistan Kabupaten Tanggamus.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Soni juga menjelaskan bahwa Tanggamus juga mengembangkan bawang merah seluas 3 hektare. Teknologinya sudah dikuasai petani meski dalam kondisi iklim tidak baik. Sementara itu komoditas cabai belum banyak. Buah lain yang sedang marak dikembangkan adalah pepaya california. Selain itu juga ada pengembangan bawang putih.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pepaya california juga sedang booming. Ini sampai tahap mengkhawatirkan hingga sawahnya ditanam ke pepaya, namun demikian petani tidak melupakan budidaya padi”, lanjut Soni.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu Tanggamus juga mengembangkan jambu kristal dan untuk tahun 2019 akan ada anggaran Rp.300 juta untuk pengembangan buah-buahan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pengembangan pisang di Kabupaten Tanggamus adalah kawasan buah komersil dengan tujuan perdagangan. Penjualan dilakukan untuk skala ekspor maupun lokal dengan standar dan mutu ekspor. Kerja sama yang dilakukan antara perusahaan dan koperasi guna membentuk kemitraan sesesuai pasal 27 UU Usaha Kecil dengan prinsip keuntungan. Pola kerja sama yang dilakukan melalui koperasi tani Hijau Makmur.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Supriyono Loekito, Associate Corporate PT Great Giant Pineapple menjelaskan bahwa konsep kerja sama yang dilakukan adalah pembagian keuntungan petani untuk budidaya dan keuntungan pemasaran adalah keuntungan perusahaan. Perusahaan juga menjamin stabilitas harga jual produk petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pola kemitraan dijalin dengaan perusahaan dan petani atau koperasi mengedepankan unsur keuntungan kedua belah pihak. Kita maju bersama, menghasilkan buah dengan kualitas ekspor. Kita bermitra dengan petani melalui mekanisme koperasi. Kami juga ada bantuan pupuk dan pestisida dengan harga murah. Kami membantu dalam hal transfer teknologi budidaya dan penanganan pasca panen”, jelas Supriyono.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kerja sama ini tersebar di tujuh kecamatan dengan melibatkan 210 orang petani dengan luasan 160 hektare. Kerja sama dilakukan dengan perjanjian kontrak kedua belah pihak di mana koperasi bermitra dengan petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sekarang ini terdapat 5 kelompok tani yang tergabung. Sampai Agustus 180 orang dan Desember sudah terdapat anggota sebanyak 210 orang. Itu baru pisang mas. Syarat keanggotan juga lahan berada di ketinggian 400 m dpl – 700 m dpl”, lanjutnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Skema kerja sama dilakukan antara perusahaan dan koperasi. Petani menjual produk kepada koperasi. Koperasi inilah yang menjual ke perusahaan. Harga pisang didapatkan dari harga yang ditetapkan koperasi. Guna mengikat dan memastikan pasokan, perusahaan-lah yang memberikan bibit kepada petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Bibitnya merupakan properti perusahaan untuk dipakai petani sebagai pengikat kerja sama. Jadi ada kepastian tanam, panen dan kualitas”, tuturnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Disinggung mengenai harga, dirinya menjelaskan bahwa koperasi membeli pisang seharga Rp 2000 – 2500 per kg. Untuk produk ekspor, koperasi menerapkan harga Rp 7000 per kg. Pisang grade A Rp 6500 per kg, Pisang grade B dipatok harga Rp 4500 dan 3500 untuk grade C.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Petani Tanggamus diuntungkan dengan skema kerjasama berbentuk korporasi ini. Selain kepastian harga, petani juga dibina dalam hal budidaya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Awal 2013 di sini sudah ada pepaya kuning dan jambu bangkok hingga jadi pisang mas tanggamus. Lalu kami ngobrol dengan GGP bahwa kerja samanya harga tidak turun. Pembinaan juga tiap hari. Pembinaan kontinyu, petani ditemui satu per satu. Sambil ngobrol sambil kerja”, ujar Sholeh, ketua koperasi tani Hijau Makmur.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sholeh bercerita, koperasi terbentuk tahun 2017. Petani nyaman dan senang melakukan transaksi melalui koperasi. Petani juga mendapat dukungan dari dinas pertanian setempat untuk fasilitasi pupuk dan sarana pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ketua Kelompok Tani Tani Hijau Makmur, Mudjianto, menyampaikan bahwa usaha tani yang dilakukan bersama anggota kelompoknya merupakan sinergi kemitraan dengan PT Great Giant Pinneapple. Perusahaan itu merupakan salah satu perusahaan yang telah sukses mengantarkan jenis pisang Cavendish memasuki pasar di empat negara sejak beberapa tahun silam.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dari data ekspor menunjukkan tren peningkatan, tercatat pada 2017 volume ekspor pisang Cavendish asal Provinsi Lampung berjumlah 14.757 ton dan kuartal pertama 2018 berjumlah 5.581 ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Widodo Heru, Kepala Bagian Perencanaan Ditjen Hortikultura memastikan bahwa pemerintah siap membantu petani di Tanggamus. Kebutuhan pupuk dan sarana produksi bisa diajukan melalui dinas setempat. Dirinya juga berharap kebutuhan lokal pisang bisa dipenuhi dari dalam negeri.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pasar ekspor tidak lebih menarik dari pasar lokal. Artinya, keuntungan pasar lokal lebih menarik dari ekspor. Sekarang bagaimana menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Pasar impor dari Filipina masuk, kita selesai”, jelas Widodo saat memberikan sambutan di Pekon Sumber Rejo Dusun IV Sailing, Kecamatan Sumber Rejo, Kabupaten Tanggamus, Selasa (11/12).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kendala di Lapangan
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Permintaan akan pisang sejauh ini besar. Hanya saja kendalanya terletak pada musim dan kemauan petani untuk tetap konsisten pada mutu dan kualitas produk.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Supriyono menjelaskan bahwa, panen produk sedang terkendala musim. Musim kemarau mempengaruhi hasil panen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saat ini kami tengah memenuhi kebutuhan pasar lokal. Untuk kebutuhan ekspor diperkirakan mulai terpenuhi di bulan Februari – Maret 2019. Pada bulan – bulan tersebut diperkirakan pisang sudah berukuran besar”, jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Petani binaan juga tidak seluruhnya memahami betul arahan dari perusahaan mengenai kontinuitas kualitas. Salah satu poin penting pasar ekspor adalah besaran ukuran. Masih banyak petani yang hanya mampu menghasilkan pisang berukuran kecil, sehingga produk hanya mampu memenuhi pasar lokal.(bs)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Kementan Bersama DPR Dorong SDM Pertanian, Dengan Bimtek Kedelai dan Pembuatan Biosaka di Jawa Tengah

Kementan Bersama DPR Dorong SDM Pertanian, Dengan Bimtek Kedelai dan Pembuatan Biosaka di Jawa Tengah

Pilarpertanian – Dalam rangka peningkatan SDM pertanian di Provinsi Jawa Tengah, Komisi IV DPR RI Darori Wonodipuro, dengan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen TP), Direktorat Aneka Kacang dan Umbi (Akabi) melaksanakan Bimtek kegiatan kedelai dan tanaman pangan lainnya serta praktek pembuatan Biosaka di Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen pada 7-9 Agustus 2023. Direktur Akabi Enie […]

Kementan Beri Bantuan Pangan 1,2 Ton untuk Warga Puncak Papua

Kementan Beri Bantuan Pangan 1,2 Ton untuk Warga Puncak Papua

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat memberikan bantuan tanggap bencana kepada warga 3 distrik di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah terdampak bencana cuaca ekstrem yang menyebabkan terjadinya dehidrasi dan wabah diare. Bantuan tersebut sebanyak 1,2 ton bahan pangan berupa 1 ton beras, 100 dus biskuit dan 100 dus Supermi. Adapun bantuan tersebut diserahkan Penjabat […]

Mentan SYL Perintahkan Jajarannya Turun Tangan Bantu Pemulihan Warga Puncak Papua

Mentan SYL Perintahkan Jajarannya Turun Tangan Bantu Pemulihan Warga Puncak Papua

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meminta jajaran kerjanya segera turun tangan membantu pemulihan warga di dua distrik Puncak Papua dalam menghadapi krisis kesehatan seperti diare akibat cuaca ekstrem. Menurut SYL, pemulihan harus dilakukan secara cepat dengan mengawal bantuan pangan serta mendorong masyarakat setempat untuk bercocok tanam. “Saya minta semua turun tangan […]

Melejit di Pasar Ekspor, Kementan Genjot Pengembangan Hulu-Hilir Kelor dan Minat Generasi Muda

Melejit di Pasar Ekspor, Kementan Genjot Pengembangan Hulu-Hilir Kelor dan Minat Generasi Muda

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) terus giatkan agar komoditas pangan tidak hanya dikerjakan pada aktivitas on farm, tetapi juga kembangkan off farm melalui hilirisasi produk pertanian termasuk perkebunan. Salah satu komoditas perkebunan yang prospek dikembangkan karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan potensi pasar hingga ekspor adalah Moringa atau biasa dikenal kelor. Direktur Jenderal Perkebunan, Andi […]

Mentan SYL Ke Petani Ogan Ilir “Biosaka Ini Sederhana Namun Luar Biasa”

Mentan SYL Ke Petani Ogan Ilir “Biosaka Ini Sederhana Namun Luar Biasa”

Pilarpertanian – Penerapan teknik ‘Biosaka’ dalam penanaman komoditas strategis seperti padi dan jagung kian masif. Para petani sudah banyak yang merasakan manfaat dari pengaplikasian Biosaka. Mentan Syahrul Yasin Limpo terus gencar mensosialisasikan Biosaka. Kali ini dalam kunjungannya di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Mentan SYL demikian akrab dipanggil kembali memimpin demonstrasi pembuatan Elisitor Biosaka bersama […]

Kementan Terus Dorong Pengembangan Ubi Jalar Berbasis Korporasi, Sejahterakan Petani di Karanganyar

Kementan Terus Dorong Pengembangan Ubi Jalar Berbasis Korporasi, Sejahterakan Petani di Karanganyar

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen TP), Direktorat Aneka Kacang dan Umbi (Akabi), melakukan Gerakan Tanam (Gertam) ubi jalar di Desa Puntukrejo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, bersama dengan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Karanganyar, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar, Babinsa, Kepala […]

El Nino Mengancam, Ekspor Bawang Merah Tetap Jalan

El Nino Mengancam, Ekspor Bawang Merah Tetap Jalan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas 4 kontainer atau 96 ton bawang merah dengan tujuan Thailand. Ekspor ini diperkirakan memiliki nilai transaksi sebesar $232.000 US atau sekitar Rp 3,4 miliar. Volume dan nilai tersebut merupakan bagian dari total komitmen sebanyak 3.360 ton atau setara 120 kontainer dengan nilai transaksi mencapai Rp 117 miliar […]

Kementan Gandeng UGM Bangkitkan Produk Alsintan Dalam Negeri

Kementan Gandeng UGM Bangkitkan Produk Alsintan Dalam Negeri

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) terkait pengujian alat mesin pertanian (Alsintan) untuk menggairahkan kemajuan mekanisasi pertanian produk dalam negeri, karya anak bangsa. Kerja sama ditandai dengan “Penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Pengujian Alat dan Mesin Pertanian dalam rangka Mendukung Sertifikasi Produk” di Fakultas Teknik Pertanian, UGM, Sleman, DIY, Selasa (8/8/2023). Penandatanganan […]

Buka Progam Magang dan Pengiriman SSW Di Jepang, Kementan Teken MoU Dengan IJB-Net dan YUIME.Inc

Buka Progam Magang dan Pengiriman SSW Di Jepang, Kementan Teken MoU Dengan IJB-Net dan YUIME.Inc

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah kepemimpinan Menteri Syahrul Yasin Limpo tak hentinya mencetak petani-petani muda berkualitas di seluruh Indonesia. Petani muda ini diharapkan untuk dapat mempercepat tumbuhnya petani-petani muda lainnya dan juga dapat mendukung pembangunan pada sektor pertanian di Indonesia. “Kehadiran anak muda di sektor pertanian harus memperkokoh harapan rakyat dan memperkuat kesiapan-kesiapan […]