Tani On Stage di Makassar, Petani dan Penyuluh Antusias Ikuti Pelatihan Biosaka

Tani On Stage di Makassar, Petani dan Penyuluh Antusias Ikuti Pelatihan Biosaka
Produk Biosaka yang Dibuat dari Larutan Tumbuhan atau Rerumputan yang Mampu Melindungi Tanaman dari Serangan Hama dan Penyakit serta Menekan Penggunaan Pupuk Mencapai 50-90 Persen.

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) sukses menggelar jalan sehat dan Tani On Stage di kawasan Anjungan Pantai Losari, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (3/9/2023). Tak kurang dari 10 ribu peserta yang terdiri dari para petani, penyuluh, pemerintah daerah dan masyarakat setempat ikut serta. Acara ini semakin meriah dengan adanya pameran serta praktek Biosaka yang diikuti langsung oleh para peserta.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan, melalui Tani On Stage dan jalan sehat ini, ia berharap dapat memantik ide-ide kreatif dan semangat yang tinggi dalam membangun sektor pertanian ke depannya, termasuk menggunakan biosaka yang efisien dan efektif.

Menurutnya, sehat harus dari pikiran dan hati. Manusia hanya bisa sehat kalau makanannya juga sehat, karena itu makanan menjadi hal yang paling penting dijaga ketersediaannya. Ditambah, makanan yang sehat itu adalah makanan yang memenuhi gizi yang ada. Salah satu upayanya dengan mempertahankan pangan lokal. Makanan lokal merupakan bagian dari budaya bangsa yang harus dijaga bersama.

“Perbaiki hidupmu dengan pertanian, lapangan kerja yang paling besar adalah pertanian, dan pertanian mendorong perekonomian negara dari semua produk turunan pertanian. Pertanian dibutuhkan dunia,” ujar Mentan SYL.

Sementara itu, Stand Biosaka menjadi salah satu primadona petani dalam gelaran Tani On Stage. Mereka antusias mengikuti pelatihan teknik peremasan Biosaka serta paparan yang disajikan. Biosaka sendiri adalah bahan dari larutan tumbuhan atau rerumputan yang mampu melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit, serta mampu menekan penggunaan pupuk mencapai 50-90 persen.

Inovasi ini dikembangkan petani dari bahan baru-terbarukan yang tersedia melimpah di alam. Elisitor Biosaka tidak menggunakan mikroba maupun proses fermentasi dalam pembuatannya. Teknologinya pun sangat sederhana. Teknologi Biosaka sudah mulai diuji coba pada skala luas. Bahan baku Biosaka juga tersedia setiap saat di lingkungan petani, dimana dan kapanpun.

Penyuluh Kota Makassar, Nasarrudin mengatakan, pihaknya sudah belajar dan mendapat ilmu secara menyeluruh mengenai Biosaka. “Insya Allah saya siap laksanakan, dan aplikasikan di lokasi penyuluhan saya,” ujarnya usai mengikuti pelatihan teknik peremasan Biosaka.

Tak hanya Kota Makassar yang antusias, para petani di Kabupaten Gowa bahkan mengaku sudah mengaplikasikan Biosaka. Selain bisa menghemat biaya produksi, menurut mereka, Biosaka juga sangat praktis dan tidak rumit, sehingga mudah diikuti oleh petani.

Wakil Bupati Sopeng, Luti Halide yang juga hadir di lokasi Tani On Stage mengatakan, petani di wilayahnya sudah mengaplikasikan Biosaka. “Alhamdulillah Biosaka ini saya sudah coba. Penampilan tanaman cukup bagus, tahan terhadap OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan, red). Penggunaannya juga praktis,” pungkasnya.(ND)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan