Temulawak, Jahe dan Kunyit Adalah Produk Pertanian Yang Dekat Dengan Kesehatan

Temulawak, Jahe dan Kunyit Adalah Produk Pertanian Yang Dekat Dengan Kesehatan
Foto : Kunyit Salah Satu Produk Pertanian yang Dapat Meningkatkan Kekebalan Tubuh dan Kesehatan

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Kepala Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) Kementerian Pertanian, Evi Savitri Iriani menyampaikan bahwa tanaman jahe, kunyit dan temulawak adalah tanaman rempah yang mengandung partikel kekebalan tubuh. Menurut dia, baik temulawak maupun jahe mengandung senyawa kurkumin dan gingerol yang sangat aman dikonsumsi masyarakat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Herbal khususnya kunyit dan temulawak mengandung kurkumin. Sementara jahe mengandung gingerol yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh bila diminum secara rutin,” ujar Evi, Kamis, 19 Maret 2020.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Meski demikian, kata Evi, masyarakat sebaiknya mampu membedakan antara produk obat, tanaman obat dan tanaman rempah. Produk obat, menurut dia adalah tanaman yang sudah diolah menjadi ramuan dan obat di Kementerian Kesehatan. Sedangkan tanaman obat dan tanaman rempah adalah jenis tanaman yang bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kalau di kita (Kementan) belum bisa sampai ke produksi obat karena kita tidak punya wewenang untuk uji klinis yang harus dilakukan dokter,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk meningkatkan kebugaran tubuh, lanjut Evi, masyarakat dianjurkan meminum ramuan rempah dan serbuk olahan ini sekali dalam sehari. Pola hidup sehat tersebut bisa dilakukan dengan cara sederhana, yakni merebus bahan rempah dengan air mendidih.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Atau bisa juga menggeprek bahan rempah lalu menyiramnya dengan air panas. Bisa juga minum yang instan, walaupun biasanya sudah ada gulanya, jadi jangan kebanyakan karena nanti malah kadar gula meningkat. Kalau yang sudah berupa kapsul ikuti saja aturan pakai di kemasan,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sejauh ini, lanjut Evi, Balittro sudah menghasilkan beberapa varietas rempah unggul serta menyediakan benih dan budidaya untuk kebutuhan tanaman rempah dan obat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita sudah menghasilkan varietas jahe merah, jahe emprit, kunyit, temulawak, kencur, pala, lada, cengkeh dan kayumanis,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kasubdit Tanaman Obat Ditjen Hortikultura Kementan, Wiwi Sutiwi mengatakan bahwa konsumsi tanaman obat tahun ini cenderung meningkat, karena banyak masyarakat yang mulai sadar akan pentingnya kebugaran tubuh melalui konsumsi produk pertanian yang banyak mengandung vitamin dan zat yang bermanfaat untuk kesehatan serta alami.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Terutama setelah adanya kasus penularan covid-19 yang membuat masyarakat menyadari pentingnya produk pertanian untuk kesehatan. Bahkan akhir-akhir ini konsumsi tanaman obat terutama jahe, kunyit dan temulawak cendrung meningkat tajam,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Berkaitan dengan ini, kata Wiwi, pemerintah akan mengimbangi peningkatan tersebut dengan pengembangan kawasan tanaman obat di sejumlah wilayah seperti Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bengkulu, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Untuk mengimbangi angka konsumsi, kita akan mengembangkan kawasan tanaman obat (jahe, merah, jahe gajah, jahe emprit) dan tanaman lainnya di sejumlah daerah. Produksi jahe harus meningkat dari angka tahun 2019 yang hanya 173.888 ton,” tutupnya. (bs)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan