Tiga Program Kementan Untuk Meningkatkan Produksi dan Kesejahteraan Petani

Tiga Program Kementan Untuk Meningkatkan Produksi dan Kesejahteraan Petani
Foto: Menteri Pertanian SYL dalam Temu Nasional Kostratani untuk Gerakan Pembaharuan Pembangunan Pertanian.

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan peningkatan kesejahteraan petani melalui tiga program strategis. Ketiga program ini adalah penyediaan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR), program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) dan pembentukan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ketiganya harus saling terkait demi terwujudnya kesejahteraan petani,” ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di Jakarta, Selasa (10/12).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Syahrul menjelaskan, program KUR adalah program strategis yang diperuntukan untuk meningkatkan kinerja sektor pertanian dari hulu ke hilir melalui akses yang lebih mudah. Program ini diharapkan mampu menopang dan memperkuat potensi pertanian di daerah-daerah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami memiliki anggaran Rp. 50 triliun dari total plafon anggaran sebesar Rp. 190 triliun. Kredit ini juga memiliki bunga murah, yakni hanya 6 persen,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu, Syahrul menerangkan bahwa Kementan juga memiliki program penguat melalui Gratieks. Gerakan ini dibuat sebagai ajakan pemerintah kepada seluruh pemegang kepentingan pembangunan pertanian agar bekerja dengan cara yang tidak biasa.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tentu kita bisa bekerja dengan memanfaatkan teknologi, inovasi, jejaring dan kerjasama yang kuat. Dengan begitu, akses informasi terkait potensi komoditas ekspor di masing-masing daerah terbuka lebar dan memiliki tujuan ekspor yang bisa diakses melalui aplikasi peta potensi ekspor dan IMACE (Indonesia Maps of Agriculture Commodities Export,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Berikutnya, kata Syahrul, Kementan sudah membentuk kelembagaan Kostratani. Komando ini nantinya akan memperkuat fungsi penyuluh sebagai ujung tombak pemantauan kondisi lapangan di tiap kecamatan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Semua kita kendalikan dengan artificial intelligence seperti pengendali AWR (Agriculture War Room). Kendali ini kami persiapkan juga untuk pengatur lalu lintas data pertanian yang bisa berubah-ubah setiap hari,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memberi catatan khusus pada sektor pertanian. Dia meminta agar Kementan fokus terhadap upaya peningkatan pertanian on farm dan off farm, terutama pascaproduksi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pertanian on farm merupakan proses yang berhubungan langsung dengan budidaya pertanian, seperti menyemai bibit, mengawinkan hewan ternak, memupuk, memberi pakan ternak, mengendalikan hama dan penyakit, panen dan lainnya. Sementara, off farm yaitu proses komersialisasi hasil-hasil budidaya pertanian, seperti pedagang, pengepul dan lain-lain.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Petani dan nelayan perlu keluar dari aktivitas on farm menuju ke off farm dengan memberikan nilai tambah aktivitas usaha tani dan perikanannya melalui pengolahan produk pertanian dan perikanan, maupun pengembangan usaha berbasis pertanian dan perikanan,” tukasnya. (OIR)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan