Tingkatkan Nilai Tambah Olahan Cabai dengan Metode Pengeringan
Foto : Kementerian Pertanian Mendukung Upaya Peningkatan Nilai Tambah Olahan Cabai dengan Metode Pengeringan Cabai.

Tingkatkan Nilai Tambah Olahan Cabai dengan Metode Pengeringan

Pilarpertanian - Kementerian pertanian mendukung penuh upaya peningkatan nilai tambah produk Hortikultura melalui penggunaan teknologi peningkatan mutu, product development dan pemanfatan teknologi. Naiknya nilai tambah produk hortikultura diyakini mampu menyokong perekonomian nasional salah satunya dengan menumbuhkan UMKM yang diharapkan mampu menaikkan posisi petani dan pelaku usaha hortikultura.


Mendukung hal tersebut, Direktur Jenderal Hortikultura dalam berbagai kesempatan menyampaikan jajarannya fokus terhadap peningkatan produksi, produktivitas, akses pasar dan logistik. Di sisi on farm, dukungan budidaya dilakukan dengan sistem pertanian modern ramah lingkungan berorientasi kesejahteraan petani.


“Kita ketahui bahwa arah kebijakan pembangunan adalah meningkatkan daya saing produk hortikultura melalui peningkatan produksi dan produktivitas. Untuk produktivitas, kita menggunakan benih unggul dan kita mengoptimalkan sarana-sarana produksi yang organik guna meningkatkan nilai tambah untuk keamananan pangan,” ujar Sekretaris Ditjen Hortikultura, Retno Sri Hartati Mulyandari.


Dari sisi penggunaan pupuk, tambah Retno, disarankan menggunakan biopestisida sebagai pupuk organik. Petani diharapkan mampu mengurangi pupuk kimia. Pengurangan pupuk kimia menjadi salah satu poin peningkatan daya saing yang dapat disejajarkan dengan produk impor. Keamanan pangan pun meningkat dan menambah kemitraan petani.



“Kita gandeng lembaga riset yang memang memiliki teknologi andalan untuk diterapkan dalam proses pengolahan produk hortikultura. Selanjutnya, kita juga bisa gandeng mitra industri sebagai offtaker sehingga menjadi skala lebih besar. Dengan demikian petani atau UMKM yang melakukan pengolahan produk hortikultura juga merasa nyaman karena tahu sudah ada pasarnya dengan jaminan harga yang menguntungkan,” terang Retno.


Solar Dryer Dome merupakan salah satu teknologi untuk menurunkan kadar air (moisture content) komoditas pertanian dengan memanfaatkan udara yang dipanaskan sinar matahari. Selanjutnya menghisap uap air yang dihasilkan bahan yang dikeringkan.


“Bentuk solar dryer dome ini menyerupai kubah. Teknologi ini tidak menggunakan energi listrik maupun gas, melainkan tenaga matahari,” tambah Retno.


Salah satu penyedia Solar Dryer Dome menjelaskan bahwa bahan utamanya menggunakan polikarbonat khusus pengeringan. Polikarbonat ini diproduksi dengan formula anti sinar UV 98% dan optical khusus supaya panas dapat terserap dan tersebar merata ke dalam kubah. Beberapa daerah yang sudah menggunakan Solar Dryer Dome ini antara lain Garut, Cirebon, Trenggalek, dan Lampung.


“Dengan metode demikian, maka pengeringan menggunakan Solar Dryer Dome warnanya tidak akan terganggu,” ujar perwakilan PT Alderon Pratama Indonesia, Lisda.


Pengeringan cabai menggunakan Tunnel Dehidrator


Peneliti Teknologi Proses Hortikultura PKHT IPB, Hisworo Ramdani, STP mengungkapkan Riset yang dilakukan oleh PKHT IPB untuk proses pengeringan cabai ini sendiri meliputi pengembangan teknologi proses pengeringan, pengujian mesin peralatan dengan Tunnel Dehidrator.
“Selain itu kami melakukan penelitian terhadap pengaruh blansir pada kualitas parameter warna dan vitamin C yang dihasilkan, pendugaan umur simpan cabai kering dan teknologi dehidrasi cabai kering untuk konsumsi langsung,” kata Hisworo.


Pengeringan model tunnel dehidrator ini sudah banyak digunakan, terangnya. Model pengeringan ini menggunakan gas. Pengeringan ini menjadi alternatif selain penggunaan solar dryer dome.


“Proses pengeringan dapat dilakukan dengan perbaikan perlakuan proses dan penggunaan alat/mesin dengan metode konvensional yang sesuai. Pengeringan terdiri dari dua metode yaitu pengeringan buatan dan pengeringan alami yakni dengan cahaya matahari. Keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan yang dapat disesuaikan pemanfaatannya oleh petani. Meskipun demikian pemilihan proses dan mesin peralatan pengeringan menjadi kunci dalam keberhasilan pengeringan cabai sesuai SNI yang ditetapkan,” pungkasnya.(BB)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Akselerasi Produksi Jagung Bersama Polri, Mentan Amran Harapkan Peran Bulog untuk Penyerapan Hasil Panen ke Depan

Akselerasi Produksi Jagung Bersama Polri, Mentan Amran Harapkan Peran Bulog untuk Penyerapan Hasil Panen ke Depan

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) bergandengan tangan bersama Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk mengakselerasi produksi jagung nasional. Total target tanam mencapai 1,7 juta hektare. “Kami ingin bahwa langkah-langkah yang kita ambil bersama Polri dengan potensi luar biasa 1,7 juta hektare yang bisa ditanami dapat menguntungkan petani, pengusaha, masyarakat, dan negara,” kata Menteri Pertanian (Mentan) […]

Wamentan Sudaryono Soroti Serapan Gabah di Sumsel Anjlok dan Terendah di Indonesia

Wamentan Sudaryono Soroti Serapan Gabah di Sumsel Anjlok dan Terendah di Indonesia

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menyoroti anjloknya harga serapan gabah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), yang bahkan lebih rendah dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia. Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar menegaskan, bahwa harga serapan gabah di Sumsel saat ini tidak sesuai dengan Harga Pokok Penjualan (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp6.500 […]

Mentan Amran Ajak Kapolda, Kapolres dan Kapolsek Percepat Swasembada Dengan Gerakan Tanam Jagung Serentak

Mentan Amran Ajak Kapolda, Kapolres dan Kapolsek Percepat Swasembada Dengan Gerakan Tanam Jagung Serentak

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengajak seluruh Kapolda sampai tingkat Kapolres dan Kapolsek untuk melaksanakan gerakan tanam jagung dalam upaya mewujudkan swasembada pangan dan juga menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Hal ini disampaikan Mentan saat membuka rapat koordinasi persiapan tanam jagung serentak bersama jajaran Polri. “Para Kapolda dan Kapolres seluruh Indonesia […]

Tegaskan HPP Gabah Rp6.500 per Kilogram, Wamentan Sudaryono: Jangan Sampai Dibeli Murah

Tegaskan HPP Gabah Rp6.500 per Kilogram, Wamentan Sudaryono: Jangan Sampai Dibeli Murah

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, menyoroti harga gabah yang saat ini hanya mencapai Rp5.000 per kilogram. Menurutnya hal ini dianggap sangat merugikan para petani Indonesia. Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar, harga gabah yang rendah ini bertentangan dengan kebijakan pemerintah yang telah menetapkan harga pokok pembelian (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram. […]

Harga Gabah di Bawah HPP, Petani Kulonprogo Menjerit dan Berharap Bulog Segera Bertindak

Harga Gabah di Bawah HPP, Petani Kulonprogo Menjerit dan Berharap Bulog Segera Bertindak

Pilarpertanian – Para petani di Kulonprogo, salah satu sentra padi di Yogyakarta, menghadapi situasi sulit. Harga gabah hasil panen raya mereka hanya dihargai Rp5.100 per kilogram, jauh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram. Kondisi ini membuat petani menanggung kerugian besar dan berharap Bulog segera turun tangan menyerap hasil panen sesuai ketentuan […]

Geram Harga Anjlok Dibawah HPP, Wamentan Sudaryono: 2 Hari Lagi Bulog Harus Serap Gabah Petani!

Geram Harga Anjlok Dibawah HPP, Wamentan Sudaryono: 2 Hari Lagi Bulog Harus Serap Gabah Petani!

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk segera melakukan penyerapan gabah dari petani yang telah memasuki puncak musim panen padi di tahun ini sesuai dengan harga pokok penjualan atau HPP yang telah ditetapkan pemerintah yaitu sebesar Rp 6.500 per Kg. Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar itu […]

Harga Gabah Kering di Riau Mulai Naik, Petani Harapkan Penyerapan oleh Bulog

Harga Gabah Kering di Riau Mulai Naik, Petani Harapkan Penyerapan oleh Bulog

Pilarpertanian – Harga gabah kering panen (GKP) di Provinsi Riau mulai mengalami kenaikan. Meskipun harga gabah kering di tingkat petani mulai naik, namun harga tersebut masih belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan harga pembelian pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan. Hal ini menjadi perhatian penting karena dapat memengaruhi semangat petani dalam menjual hasil panen mereka. Di Kecamatan […]

Kick Off Hari Desa, Mentan Amran Ajak Kades Seluruh Indonesia untuk Jaga Ketahanan Pangan

Kick Off Hari Desa, Mentan Amran Ajak Kades Seluruh Indonesia untuk Jaga Ketahanan Pangan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turut menghadiri Kick Off Peringatan Hari Desa yang digelar pada Selasa (14/1/2025) di Lapangan Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Di hadapan kepala desa dari berbagai wilayah Indonesia, Mentan Amran menekankan pentingnya menjaga ketahanan pangan nasional. “Tidak ada pangan tidak ada kehidupan. Tanpa pangan, negara […]

Gabah di Kaltim Anjlok, Petani di Penajem Paser Utara Desak Bulog Segera Lakukan Penyerapan Sesuai HPP

Gabah di Kaltim Anjlok, Petani di Penajem Paser Utara Desak Bulog Segera Lakukan Penyerapan Sesuai HPP

Pilarpertanian – Para petani di Kalimantan Timur (Kaltim) meminta Bulog untuk segera melakukan penyerapan gabah hasil panen raya secara maksimal. Pasalnya, harga gabah di sana turun dan tidak sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yang telah diputuskan pemerintah. Salah satu petani asal Labangka Barat, Kabupaten Penajam Paser Utara, Triyono mengatakan bahwa peran Bulog belum terlihat […]