AgroEduPark Universitas Tribhuwana Tunggadewi-Malang Berdayakan Masyarakat Sekitar dengan Alpukat Aligator
Pilarpertanian - Pemberdayaan masyarakat khususnya petani pada saat ini sangat penting dilakukan oleh semua pihak. Ini dikarenakan dengan konsep pemberdayaan (empowerment) maka petani diberi kepercayaan atau ruang untuk dapat bekerjasama atau berkreasi sesuai dengan tugas dan pekerjaannya agar dapat mencapai tujuan bersama yang telah dirumuskan. Inilah yang dilakukan AgroEduPark Universitas Tribhuwana Tunggadewi Kota Malang yang bekerjasama dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) kecamatan Wagir kabupaten Malang.
AgroEduPark adalah konsep Edukasi Pertanian yang dikembangkan Universitas Tribhuwana Tunggadewi atau UniTri dengan mengembangkan berbagai macam varietas tanaman buah untuk saat ini. Sebagai tempat edukasi maka tempat ini terbuka bagi semua pihak yang ingin belajar tentang tanaman buah yang ada di AgroEduPark ini.
Lokasi AgroEduPark berada di desa Dalisodo kecamatan Wagir kabupaten Malang. Alasan dipilihnya lokasi ini karena desa Dalisodo merupakan desa yang mempunyai potensi tanaman Hortikultura dan Perkebunan yang sangat beragam dengan pemandangan alam yang hijau karena berada di lereng pegunungan Kawi, sehingga potensi perkebunan juga sangat banyak. Beberapa antara lain adalah tanaman Cengkeh, tanaman Jeruk, tanaman Kopi, Jagung dan tanaman Tebu serta masih banyak tanaman lainnya.
Dikarenakan lahan yang subur hawa yang sejuk maka AgroEduPark UniTri melalui Eko Murniyanto dan Geradus Jova berkeinginan mengembangkan konsep pemberdayaan masyarakat sekitar dengan menggandeng BPP kecamatan Wagir melalui Ferly Tambunan (Koordinator Penyuluh dan Penyuluh desa Binaan Dalisodo) dan Desi Feri Santi (mantri Tani kecamatan Wagir) untuk bersama membangun pola kemitraan dengan petani yang ada di dusun Sempukerep dan dusun Jaten desa Dalisodo.
Bentuk kemitraannnya adalah dengan memberikan bibit tanaman alpukat varietas Aligator yang saat ini dikembangkan oleh AgroEdupark. Bibit yang disediakan sejumlah 1000 bibit untuk semua penduduk yang terdaftar sesuai Kartu Keluarga di desa Dalisodo.
Pemilihan buah alpukat aligator dikarenakan ukuran buah yang jumbo/besar, buah ini cepat berbuah, daging buah yang tebal dan manis, perawatan yang mudah dan sudah dikenal oleh banyak orang. Setiap warga pada KK akan mendapatkan masing-masing 2 bibit untuk ditanam di pekarangan atau halaman rumah sehingga diharapkan akan terbentuk ikon desa alpukat. Tidak hanya pemberian bibit tapi juga ada pendampingan dalam berbudidaya selanjutnya, sehingga petani mendapatkan teknik budidaya yang baik dan benar dalam hal ini dari proses tanam hingga pasca panennya.
Peran ketiga pihak ini antara AgroEduPark, BPP dan Petani melalui kelompok tani sangat penting dimana harapan transfer of knowledge dari pihak Perguruan tinggi melalui penyuluh kepada petani atau pelaku usaha benar benar diharapkan dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan petani dan keluarganya.(Oleh. Ferly P.Tambunan)