Akademisi UPR Nilai Program Food Estate Berdampak Positif Terhadap Pendidikan
Akademisi Universitas Palangkaraya (UPR) Kalimantan Tengah, Eka Nor Taufik Menilai Program Food Estate di Wilayahnya Memiliki Dampak Besar dan Positif Terhadap Kemajuan Mahasiswa.

Akademisi UPR Nilai Program Food Estate Berdampak Positif Terhadap Pendidikan

Pilarpertanian - Akademisi Universitas Palangkaraya (UPR) Kalimantan Tengah, Eka Nor Taufik menilai program food estate di wilayahnya memiliki dampak yang sangat besar dan positif terhadap kemajuan mahasiswa. Bahkan, tak sedikit lulusannya kini bergelut dan menjadi petani muda.


Kata Eka, banyak di antara mereka yang melakukan penelitian dan pengembangan diri pada lahan food estate yang diimplementasikan dalam bentuk tugas akhir atau skripsi. Karena itu, kalimat gagal dalam program tersebut tidak memiliki dasar karena sampai saat ini program food estate masih berjalan dengan baik.


“Saya bingung kok masih dibilang gagal sebab program food estate masih berproses. Banyak mahasiswa UPR yang melakukan penelitian di sana dan lulus dengan nilai bagus,” ujar Eka, Kamis, 19 Januari 2023.


Disisi lain, Eka mengatakan program food estate telah memberi dampak yang sangat besar terhadap peningkatan ekonomi petani dan masyarakat setempat. Sementara dari sisi produksi, rata-rata lahan sawahnya meningkat dari 2 ton menjadi 4 ton per ha.



“Yang pasti ada kenaikan yang cukup signifikan setelah adanya food estate ini. Dampak ke masyarakatnya juga sudah semakin terlihat. Misalnya dari sisi infrastruktur sudah bagus. Memang semua itu butuh proses. Tidak bisa secepat kilat,” katanya.


Eka menambahkan produktivitas food estate bisa bertambah 6 hingga 7 ton per ha apabila sarana produksi (benih, pupuk, obat-obatan pertanian) yang disediakan atau diberikan sesuai dengan ketentuan (tepat jumlah, jenis, waktu dan mutu). Ditambah dengan progres pembangunan DAM di wilayah Dadahup Kapuas apabila sudah dioperasikan.


“Sekali lagi saya sampaikan food estate ini sangat penting sekali bagi kemajuan dan keberlanjutan pangan kita. Apalagi kalau DAM yang di Dadahup sudah berfungsi. Jadi kalau mau evaluasi nanti di akhir saja jangan sekarang karena masih berproses,” jelasnya.


Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalimantan Tengah, Sunarti mengatakan bahwa food estate di wilayahnya bukan program kaleng kaleng (biasa-biasa) karena selama beberapa tahun terakhir memiliki kemajuan yang luar biasa.


“Food estate Kalteng itu bukan kaleng-kaleng, jadi jangan dibilang gagal. Kemajuannya nyata sekali karena sudah ada bukti, yaitu kenaikan produktivitas. Rata-rata produksi bisa mencapai 4,2 ton per ha,” katanya.


Dari sisi pendapatan, kata Sunarti, rata-rata petani di sana sudah semakin sejahtera. Hal ini terlihat dari bentuk fisik bangunan rumah mereka yang setiap hari terus melakukan pembangunan. Artinya, kata dia, pendapatan mereka sebelum adanya food estate jauh meningkat jika dibandingkan dengan setelah adanya food estate.


“Nah pada awal 2020 (sebelum fe) bentuk bangunan rumah masih sederhana sekarang sudah bagus tidak kalah dengan di kota. Mereka bilang food estate memberi dampak yang signifikan,” jelasnya.(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional Petani Dituntut Manfaatkan Teknologi Informasi

Pilarpertanian – Dampak dari harga beras mengalami kenaikan sekitar Rp 16.000 per kilogram, tidak membawa keuntungan yang signifikasi bagi kesejahteraan petani, karena ongkos produksi mahal yang disebabkan kelangkaan pupuk yang mahal. Menanggapi hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan, “Memang dalam meningkatkan produktivitas memerlukan seorang petani yang cerdas, tidak […]

Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Amran Luar Biasa

Pilarpertanian – Menteri Pertahanan RI sekaligus Presiden terpilih Pemilu 2024, Prabowo Subianto memiliki perhatian khusus terhadap sektor pertanian. Prabowo bahkan menugaskan secara khusus jajaran kerjanya untuk membantu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperkuat pangan. Demikian disampaikan Wakil Menteri Pertahanan, Muhammad Herindra saat menghadiri nota kesepahaman Kementan dan Polri dalam memperkuat ketahanan pangan yang […]

Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Pilarpertanian – Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Iran sepakat membangun kerja sama penguatan mekanisasi khususnya pompanisasi dan pemanfaatan lahan rawa guna meningkatkan produktivitas pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan. Selain itu, Iran juga berkomitmen akan memperkuat sektor pertanian Indonesia melalui kerja sama teknologi dan ilmu pengetahuan. “Iran sangat maju dalam sistem irigasi berteknologi tinggi […]

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Pilarpertanian – Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendukung penuh gebrakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam mewujudkan swasembada pangan melalui solusi cepat pompanisasi dan optimalisasi. Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya. “Saya menyambut baik kerja sama ini dan saya juga […]

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Bulog Ogah Serap Gabah Tapi Semangat Impor Beras, Apa Ada Fee?

Pilarpertanian – Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 […]

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Antisipasi El Nino, Kementan Kawal Pompanisasi di Boyolali

Pilarpertanian – Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian dalam program Perluasan Areal Tanam (PAT). Salah satu lokasi PAT adalah Kabupaten Boyolali yang memiliki potensi lahan tadah hujan dan budidaya padi gogo cukup luas. Lahan tersebut dapat dioptimalkan indeks pertanaman padinya dengan bantuan pompanisasi. Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementerian […]

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Bawang Merah Asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Sebagai Tonggak Bawang Merah di Jabodetabek

Pilarpertanian – Kabupaten Indramayu telah lama tersohor sebagai salah satu sentra produksi bawang merah yang memasok pasar Jabodetabek. Hingga saat ini daerah tersebut masih eksis sebagai penghasil bawang merah jenis dataran rendah yang populer di masyarakat sebagai bawang Bima Brebes. Secara geografis, kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Cirebon di tenggara, Kabupaten […]

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Enrekang Menjadi Sentra dan Tonggak Bawang Merah di Pulau Sulawesi

Pilarpertanian – Harga bawang merah yang mengalami kenaikan menjelang dan pasca lebaran tahun 2024, disinyalir berbagai kalangan dipicu oleh terganggunya produksi akibat terjangan banjir di sentra-sentra utama yang membentang sepanjang Pantura Jawa seperti Cirebon, Brebes, Kendal, Demak, Pati hingga Probolinggo. Lebih dari 2.500 hektar lahan bawang merah yang digadang bisa dipanen saat lebaran, mengalami puso […]