ASEIBSSINDO: RIPH Tetap Diperlukan untuk Keamanan Pangan Indonesia
Bawang Putih Menjadi Salah Satu Rekomendasi Impor Produk Hortikultura yang Dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian Melalui Direktorat Jenderal Hortikultura.

ASEIBSSINDO: RIPH Tetap Diperlukan untuk Keamanan Pangan Indonesia

Pilarpertanian - Rekomendasi Impor Produk Hortikultura atau biasa dikenal sebagai RIPH adalah rekomendasi teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura sebelum proses perizinan impor komoditas hortikultura diterbitkan untuk pelaku usaha importir.


Secara substansi, RIPH memuat tentang produk hortikultura segar harus memenuhi ketentuan keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT), produk hortikultura segar yang pertama kali dimasukkan dari negara asal harus dilengkapi lulus uji Analisis Resiko Organisme Pengganggu Tumbuhan (AROPT), dan sertifikasi GAP serta GHP. Selanjutnya, khusus untuk importase komoditas strategis bawang putih ditambahkan kewajiban bagi pelaku usaha impor untuk menanam 5 persen dari volume RIPH-nya. Tujuannya adalah agar bawang putih kembali dibudidayakan di Indonesia karena secara historis Indonesia pernah swasembada bawang putih di tahun 1994-1995.


Sesuai amanat UU No. 11 Tahun 2020 serta Permentan No. 39 Tahun 2019, Kementan memiliki kewajiban memberikan rekomendasi teknis agar produk hortikultura yang masuk ke Indonesia merupakan produk sehat yang aman dikonsumsi, termasuk dihasilkan dari kebun yang telah menerapkan Good Agricultural Practices (GAP) dan memiliki daya telusur yang baik. Sedangkan dengan penerapan Good Handling Practices (GHP) dilakukan dalam penanganan pascapanen produk hortikultura yang baik sehingga kehilangan dan kerusakan hasil dapat ditekan seminimal mungkin untuk menghasilkan produk yang bermutu. GHP juga bertujuan menjaga dan meningkatkan mutu serta penampilan produk, menurunkan tingkat kehilangan hasil dan memperpanjang masa simpan.


Selain itu, GAP bukan hanya sekedar terkait dengan keamanan pangan dan ketertelusuran produknya, namun juga terkait dengan aspek ramah lingkungan serta memperhatikan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Bahkan, GAP juga menyangkut aspek perlindungan terhadap humanisme di mana usaha produksi hortikultura termasuk bawang putih ataupun produk pangan secara umum tidak boleh mempekerjakan anak-anak di bawah umur serta tidak menerapkan upah di bawah minimum.



Ketua Umum ASEIBSSINDO, Ayub A. Fina menyatakan bahwa RIPH sangat diperlukan. Menurutnya, RIPH memiliki fungsi yang penting, yakni untuk memastikan hasil pertanian tersebut berasal dari kebun yang melakukan Good Governance Agriculture serta menjaga ambang batas pestisida dan logam berat berbahaya. Sementara itu, Ayub menyebutkan bahwa peran Badan Karantina di sini adalah sebagai garda yang menjaga pintu masuk pangan dari pencemaran saat ketibaan.


“RIPH bertujuan untuk memastikan produk hortikultura yang distribusikan kepada masyarakat, aman dikonsumsi manusia. Salah satunya memastikan bahwa produk segar hortikultura yang akan masuk ke Indonesia berasal dari lahan yang menerapkan GAP serta penanganan pascapanen yang baik atau GHP. Lahan kebun yang telah terdaftar serta menerapkan GAP dan GHP akan mendapatkan sertifikasi GAP dan GHP dari lembaga kompeten. Sertifikat GAP dan GHP ini menjadi salah satu syarat dokumen teknis ternilai untuk mendapatkan RIPH,” ujar Ayub.


RIPH pertama kali dicetuskan dalam Permentan Nomor 03/Permentan/Ot.140/1/2012, dan terus berevolusi seiring dinamika kebutuhan yang ada. Setelah Permentan di atas, terbit Permentan No. 16 Tahun 2017 di mana pada Permentan ini ketentuan tentang wajib tanam dan produksi bawang putih pertama kali dicetuskan.


Kemudian, berdasarkan saran dan masukan dari berbagai pihak bahwa pelaku usaha importir bawang putih tidak boleh dibebankan suatu kewajiban sebelum impor bawang putih dilakukan, maka Permentan No. 16 Tahun 2017 direvisi menjadi Permentan No. 39 Tahun 2019, dan terakhir Permentan No. 46 Tahun 2020 yang tetap memuat ketentuan bahwa pelaku usaha impor komoditas strategis hortikultura wajib mengembangkan 5 persen dari persetujuan volume RIPH-nya.(ND)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Mentan Amran Apresiasi Petani Milenial Kaltim yang Raup Cuan 24 Juta per Bulan dari Bertani Modern

Mentan Amran Apresiasi Petani Milenial Kaltim yang Raup Cuan 24 Juta per Bulan dari Bertani Modern

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengapresiasi capaian luar biasa petani milenial asal Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Abimayu, yang sukses mengelola pertanian modern dan meraup pendapatan hingga Rp 24 juta per bulan. Abimayu merupakan bagian dari Brigade Pangan yang dibentuk melalui program Petani Milenial sejak tahun 2023. “Kami terharu ada petani […]

Beras Indonesia Bakal Melimpah, Produksi Tertinggi di ASEAN

Beras Indonesia Bakal Melimpah, Produksi Tertinggi di ASEAN

Pilarpertanian – Sektor pertanian Indonesia terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan laporan USDA Rice Outlook April 2025, produksi beras Indonesia diproyeksi menyentuh angka 34,6 juta ton, tumbuh 4,8% dibandingkan periode tahun sebelumnya. Peningkatan jumlah ini menempatkan Indonesia di atas negara-negara ASEAN lainnya dalam produksi beras. Di bawah Indonesia, Vietnam menempati urutan kedua dengan produksi beras sebesar […]

Petani Muda Jambi Raup Rp20 Juta per Bulan, Brigade Pangan Kementan Jadi Langkah Strategis Regenerasi dan Swasembada

Petani Muda Jambi Raup Rp20 Juta per Bulan, Brigade Pangan Kementan Jadi Langkah Strategis Regenerasi dan Swasembada

Pilarpertanian – Program Brigade Pangan (BP) yang diinisiasi Kementerian Pertanian (Kementan) sejak 2023 terus menunjukkan dampak signifikan dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani, khususnya generasi muda. Salah satu kisah sukses datang dari Awalludin Fajar (31), pemuda asal Desa Simpang Datuk, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. Sebagai Ketua Brigade Simpang Datuk 3, Awalludin memimpin 15 […]

Mentan Amran, “Sentuhan Ajaib” Presiden Prabowo Hentikan Impor Beras

Mentan Amran, “Sentuhan Ajaib” Presiden Prabowo Hentikan Impor Beras

Pilarpertanian – Indonesia melesat menuju kemandirian pangan dengan langkah luar biasa. Per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tembus 3.701.006 ton, menandai rekor tertinggi sejak BULOG berdiri pada 1969. Sekejap setelah Presiden Prabowo Subianto mengucapkan “tidak ada lagi impor beras” pada awal 2025, impor benar-benar stop, menandai era baru ketahanan […]

Spektakuler! Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Melebihi Rata-rata Tahunan Sepanjang Sejarah

Spektakuler! Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Melebihi Rata-rata Tahunan Sepanjang Sejarah

Pilarpertanian – Sektor ketahanan pangan nasional kembali mencatatkan pencapaian luar biasa. Bertepatan dengan HUT Bulog ke-58, hingga 10 Mei 2025, Perum Bulog telah menyerap 2.023.063 ton beras dari petani lokal—angka tertinggi dalam sejarah serapan Januari–Mei selama 58 tahun berdirinya Bulog. Hal ini tentu menjadi kabar baik dan kado istimewa bagi bangsa Indonesia. Pencapaian ini menandai […]

Serapan Beras Bulog Tertinggi Sepanjang Sejarah, Jawa Barat Jadi Kontributor Terbesar Nasional

Serapan Beras Bulog Tertinggi Sepanjang Sejarah, Jawa Barat Jadi Kontributor Terbesar Nasional

Pilarpertanian – Capaian luar biasa dicatatkan oleh Perum Bulog sepanjang musim panen 2025. Hingga awal Mei, serapan beras nasional telah menembus 2 juta ton, menjadikannya sebagai angka penyerapan tertinggi dalam kurun 57 tahun terakhir. Jawa Barat menjadi kontributor terbesar dalam pencapaian tersebut, dengan total penyerapan mencapai 352.680 ton, tertinggi sepanjang sejarah wilayah Bulog Jabar. Menteri […]

Kunjungi Kaltim, Mentan Amran : Fokus Kementan Transformasi Pertanian Tradisional ke Modern

Kunjungi Kaltim, Mentan Amran : Fokus Kementan Transformasi Pertanian Tradisional ke Modern

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bangga melihat kemajuan sektor pertanian di Desa Gunung Mulia, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim). Pasalnya, saat ini para petani di wilayah tersebut sudah menerapkan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern dalam pengembangan sektor pertanian utamanya untuk produksi pangan. “Model pertanian yang kita lakukan […]

Petinju Dunia Daud Yordan Tantang Wamentan Sudaryono ke Kalbar, Ada Apa?

Petinju Dunia Daud Yordan Tantang Wamentan Sudaryono ke Kalbar, Ada Apa?

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menerima kunjungan Anggota DPD RI asal Kalimantan Barat (Kalbar), sekaligus petinju dunia, Daud Yordan, di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta pada Kamis (8/5/2025). Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat sinergi pusat dan daerah dalam pengembangan sektor pertanian, khususnya di Kalimantan Barat. Dalam suasana hangat, Daud Yordan yang […]

Stok Cadangan Beras Pemerintah Tembus 3,7 Juta Ton, Indonesia Terdepan di ASEAN dalam Produksi Beras

Stok Cadangan Beras Pemerintah Tembus 3,7 Juta Ton, Indonesia Terdepan di ASEAN dalam Produksi Beras

Pilarpertanian – Pemerintah terus mencatat tonggak sejarah baru dalam pengelolaan cadangan pangan nasional. Berdasarkan data resmi Perum BULOG per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB mencapai 3.701.006 ton. Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) menembus angka 3,7 juta ton, menjadikannya angka tertinggi sepanjang sejarah bahkan sejak badan ini berdiri pada 1969. Bahkan dalam beberapa hari ke […]