Ayam KUB Balitbangtan Geser Ayam Arab dan Tingkatkan Minat Peternak Muda

Ayam KUB Balitbangtan Geser Ayam Arab dan Tingkatkan Minat Peternak Muda
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pilarpertanian - Pilar – Kuliner khas Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sudah dikenal masyarakat luas seperti Ayam Taliwang menggunakan ayam kampung sebagai bahan baku. Permintaan ayam hidup untuk memenuhi kebutuhan kuliner ayam Taliwang di Mataram saat ini sangat tinggi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Mengingat NTB dikenal sebagai destinasi wisata dunia dimana pada tahun 2017 mampu mendatangkan 3,509 juta wisatawan baik domestik maupun asing dengan pertumbuhan wisatawan 26.67% pertahun, diprediksi jumlahnya akan terus bertambah setiap tahunnya. Peningkatan jumlah wisatawan berdampak juga pada meningkatnya permintaan wisata kuliner.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan NTB, Dr. Saleh Mokhtar, menyatakan di NTB bahwa ayam kampung memiliki prospek agribisnis yang besar dan dapat menjadi pusat pengembangan ekonomi masyarakat terutama di perdesaan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Nah.untuk meningkatkan kemampuan peternak dalam memenuhi permintaan pasar, BPTP NTB melaksanakan kegiatan pembinaan peternak-peternak ayam KUB atau Ayam Kampung Unggul Balitbangtan dalam model Kemitraan Inti-Plasma.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Program tersebut dilaksanakan karena masih rendahnya tingkat penyediaan dan penggunanaan bibit ayam KUB yang unggul dan berkualitas dengan harga terjangkau,” ungkap Saleh.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Desa Aik Bukak, Kecamatan Batu Kliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah dipilih menjadi percontohan perbibitan peternakan model inti-plasma tersebut”, imbuhnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Totok Julianto, penyuluh BPTP NTB yang bertanggung jawab mengawal pendampingan mengataka ayam KUB dapat menggantikan ayam Arab yang selama ini menjadi sumber utama pemenuhan kebutuhan akan ayam Taliwang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Keunggulan ayam KUB sebagai penghasil telur dan daging telah menarik perhatian peternak di Desa Aik Bukak untuk bergabung dalam model inti-plasma binaan BPTP NTB.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Keunggulan lainnya, umur panen ayam KUB lebih cepat daripada ayam Arab, yaitu 40-45 hari. Selain itu, ayam KUB dapat pula dipanen pada umur 60 hari jika memang masih ada pasar yang memintanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Keunggulan itulah yang menjadi daya tarik bagi para calon peternak untuk menjalankan usaha pembesaran ayam. “Bisa cepat panen, cepat dapat uang,” ujar Heri Riswadi, seorang peternak plasma yang baru saja memanen seribu ekor ayam KUB.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Model kemitraan inti-plasma ayam KUB yang dibangun oleh BPTP NTB ini merupakan model yang pertama dikembangkan oleh BPTP di Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Badan Litbang Pertanian, Dr. M. Syakir menyebutkan model inti-plasma ayam KUB di NTB dapat direplikasi oleh BPTP lainnya. Dalam model tersebut, BPTP NTB menunjuk seorang peternak yang berfungsi sebagai inti atau produsen DOC (anak ayam umur satu hari).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Adalah Jali Sujadi, peternak muda berusia 29 tahun yang menjalankan peran inti ini. Sedangkan peran plasma sampai April 2018 masih dijalankan oleh dua orang peternak.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Namun, sudah banyak yang mengantri menjadi plasma, tapi produksi DOC dari kandang inti belum cukup untuk disebarkan ke banyak plasma,” kata Jali, menjelaskan alasan baru ada dua plasma sampai saat ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Jali mengakui, banyak pedagang yang menghubunginya. Salah satunya adalah Paria Azizi, seorang sarjana ekonomi yang menggeluti usaha dagang ayam KUB untuk menyuplai kebutuhan dua restoran langga-nannya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Keberadaan peternak plasma diakui oleh Paria bahwa membuka peluang bagi peningkatan skala usaha dagang yang dilakoninya. “Walaupun produksi ayam dari peternak plasma tersebut memang belum dapat memenuhi permintaan sebanyak 1.000 ekor per minggu. Saat ini, ayam KUB baru bisa memasok sekitar 600 ekor dari kebutuhan tersebut”, jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Melihat trend peternak muda bermunculan di NTB, Kepala BBP2TP, Dr. Haris Syahbuddin merasa yakin bahwa agribisbis ayam KUB melalui pola inti-plasma menjadi peluang bagi generasi muda untuk masuk ke dalam industri ini, mengingat masih sangat terbuka lebar pasar untuk ayam KUB di berbagai daerah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Terkait hal ini BPTP NTB akan terus membina peternak inti untuk meningkatkan skala produksi DOC agar mampu merangkul peternak plasma lebih banyak lagi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tentu saja, upaya peningkatan produksi ayam KUB tersebut dapat pula mendukung program Kementerian Pertanian dalam pengentasan kemiskinan dengan hashtag BEKERJA (Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebagaimana diketahui, untuk merealisasikan gebrakan Menteri Pertanian Amran Sulaiman untuk berangus kemiskinan tahun ini, Kementan telah melakukan refocusing anggaran melalui penyediaaan 10 juta ekor ayam untuk masyarakat miskin pada 1.000 desa di 100 Kabupaten se-Indonesia.(RS)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan