Balitbangtan Gelar Konferensi Internasional SDG dan Bioteknologi ICGRB 2018
Pilarpertanian - Pilar – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Besar (BB) Biogen Bogor menggelar International Conference on Genetic Resources and Biotechnology (ICGRB) tahun 2018 di IPB Convention Center, Bogor, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari sejak 20 hingga 21 Agustus ini diikuti sekitar 200 peserta dari 18 negara.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Kepala BB Biogen, Mastur PhD, terdapat enam topik yang dibahas dalam konferensi internasional ini, diantaranya tentang kebijakan terkait akses dan pembagian manfaat SDG, sistem informasi dan manajemen database SDG, penerapan teknik untuk perbaikan tanaman, produk baru yang berbasis sumber biologi, pengelolaan SDG secara tradisional, serta mengenai pengelolaan SDG yang berkelanjutan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Keenam topik tersebut didiskusikan dengan pembicara yang diundang dari NARO-Jepang, NPGBI-Iran, Universitas Basel-Swiss, ITPGRFA-Italia, IAARD-Indonesia, SNU-Korea Selatan, Kew Royal Garden Botanical-UK, IRRI-Filipina, MSU-USA, Duke University-USA, dan organisasi internasional ISAAA.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sekretaris Badan Litbang Pertanian, Dr. PramaYufdy mengatakan, ICGRB 2018 ini merupakan kegiatan penting bagi Indonesia yang kaya akan sumber daya genetik. Yufdy pun berharap agar kegiatan ini dapat dimanfaatkan dengan maksimal dalam rangka pengembangan pusat genom Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita harus banyak belajar dari mereka. Apalagi kita saat ini sedang membangun pusat genom kelas dunia. Oleh karena itu konferensi ini harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin,” ujar Yufdi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ia menjelaskan target akhir dari kegiatan ini adalah terjalinnya kerjasama antara Indonesia dengan negara lain dalam pemanfaatan dan pengembangan SDG.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Di satu sisi kita memanfaatkan SDG dengan maksimal, di sisi lain kita butuh kerjasama dengan negara lain untuk mengembangkan SDG yang kita miliki,” kata Yufdi.(AB)