Balitbangtan Kenalkan Teknologi Penyiapan Lahan Tanpa Bakar Ke Petani Kalteng
Foto. Syukuran Panen Raya Padi

Balitbangtan Kenalkan Teknologi Penyiapan Lahan Tanpa Bakar Ke Petani Kalteng

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Kebiasaan petani, khususnya di wilayah Kalimantan Tengah dalam penyiapan lahan dengan cara membakar telah memberikan dampak negatif yang cukup besar, seperti kebakaran lahan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sehingga, pemerintah pun telah menerbitkan peraturan pemerintah mengenai larangan pembukaan dan penyiapan lahan dengan cara membakar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menyikapi hal ini, Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian mengenalkan teknologi alternatif penyiapan lahan tanpa bakar melalui serangkaian kegiatan demo plot yang telah dilakukan sejak 2 tahun terakhir di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kegiatan ini telah menunjukkan hasil,sabtu lalu telah dilaksanakan Syukuran Panen Padi, Demplot Pembukaan Lahan Tanpa Bakar oleh Bupati Kabupaten Kotawaringin Barat Hj. Nurhidayah, SH., MH. Dalam sambutannya, Nurhidayah menghimbau kepada Petani yang hadir untuk mengadopsi teknologi yang telah didemokan oleh Tim Balai Penelitian Tanah, Balitbangtan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saya berharap demplot PLTB tersebut dapat menjadi contoh bagi petani di Kabupaten Kobar, karena setelah dilakukan inovasi terhadap lahan di daerah ini dengan PLTB dapat dihasilkan potensi ekonomi yang luar biasa,” ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hadir pula dalam acara ini Kepala Balai Penelitian Tanah, Dr. Ladiyani Retno Widowati, M.Sc beserta tim penelitinya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Balai Penelitian Tanah, Dr. Ladiyani Retno Widowati, MSc. mengatakan bahwa pilihan paket teknologi telah tersedia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kombinasi teknologi tanpa bakar, dengan memanfaatkan tanaman-tanaman hasil pembersihan ladang menjadi kompos yang dipercepat dekomposisinya dengan dekomposer unggul dan amelioran serta dipupuk organik dan anorganik sesuai target hasil, menjadi pilihan terbaik.” tambahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Ladiyani, masalah utama yang dihadapi petani untuk mengembangkan pertanian adalah tingkat kemasaman tanah yang tinggi karena tanahnya tergolong tanah sulfat masam, sehingga teknologi persiapan lahan tanpa bakar yang sesuai salah satunya adalah ameliorasi menggunakan kapur sebagai pengganti abu hasil pembakaran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Selanjutnya, banyaknya volume sisa tanaman setelah semak-semak ditebas dimanfaatkan dengan cara dikomposkan dan dikembalikan ke lahan sebagai pupuk organik.” terangnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Proses selanjutnya adalah tunggul kayu yang keluar dari lahan pada saat proses pengolahan lahan dan ranting-ranting yang cukup besar diproses menjadi biochar melalui pembakaran terkendali.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Biochar yang dihasilkan dicampur dengan kompos sehingga kualitasnya menjadi lebih baik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kedua teknologi tersebut diterapkan secara simultan untuk mengatasi masalah tanah dan perbaikan pertumbuhan tanaman.” lanjut Ladiyani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Paket teknologi yang diaplikasikan dalam demplot persiapan dan pengelolaan lahan tanpa bakar merujuk pada karakteristik tanah dan kendala yang dihadapi yaitu penyiapan lahan dengan cara tebas semak belukar, sisa tanaman dikomposkan dengan dekomposer. Kompos dijadikan sebagai sumber pupuk organik. Selanjutnya adalah ameliorasi lahan dengan menggunakan kapur sebagai pengganti abu untuk meningkatkan pH tanah, menetralkan unsur-unsur beracun.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pengelolaan air juga dilakukan dengan membuat saluran tersier, tanggul banjir dan perataan tanah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara untuk pengelolaan hara dengan pemupukan menggunakan NPK majemuk sebagai sumber hara tanaman. Dilakukan pula pengelolaan gulma menggunakan herbisida sistemik dan herbisida kontak dan selektif, dan pengendalian hama secara preventif dan pemberantasan sesuai dengan jenis hama dan penyakit.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut, Kadis Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kotawaringin Barat Ir. Kamaludin juga meminta agar Badan Litbang Pertanian tetap mengawal pengembangan lahan sulfat masam dengan inovasi teknologinya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dinas Pertanian dan Perkebunan juga terus mengajak dan menghimbau kepada petani di Desa Kumpai Batu Atas khususnya, dan Kabupaten Kotawaringin Barat agar lebih adaptif dengan inovasi pertanian yang tersedia, “agar para petani dapat kreatif dan tidak mudah menyerah dengan kendala fisik lingkungan pertanian sekitar.” tutup Kamaludin.(DYN)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Petinju Dunia Daud Yordan Tantang Wamentan Sudaryono ke Kalbar, Ada Apa?

Petinju Dunia Daud Yordan Tantang Wamentan Sudaryono ke Kalbar, Ada Apa?

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menerima kunjungan Anggota DPD RI asal Kalimantan Barat (Kalbar), sekaligus petinju dunia, Daud Yordan, di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta pada Kamis (8/5/2025). Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat sinergi pusat dan daerah dalam pengembangan sektor pertanian, khususnya di Kalimantan Barat. Dalam suasana hangat, Daud Yordan yang […]

RI Punya 64 Balai Rahasia! Wamentan Sudaryono: Kita Bisa Kuasai Pangan dan Energi Dunia

RI Punya 64 Balai Rahasia! Wamentan Sudaryono: Kita Bisa Kuasai Pangan dan Energi Dunia

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan komitmen Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan daya saing sektor pertanian melalui penguatan riset, inovasi, dan modernisasi. Hal ini disampaikan saat kunjungan kerja ke Taman Sains Pertanian (TSP) Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Industri dan Penyegar (BRMP TRI) di Sukabumi, Jawa Barat. Dalam kunjungannya, Wamentan Sudaryono yang akrab […]

Mentan Amran Apresiasi Petani Milenial Kaltim yang Raup Cuan 24 Juta per Bulan dari Bertani Modern

Mentan Amran Apresiasi Petani Milenial Kaltim yang Raup Cuan 24 Juta per Bulan dari Bertani Modern

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengapresiasi capaian luar biasa petani milenial asal Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Abimayu, yang sukses mengelola pertanian modern dan meraup pendapatan hingga Rp 24 juta per bulan. Abimayu merupakan bagian dari Brigade Pangan yang dibentuk melalui program Petani Milenial sejak tahun 2023. “Kami terharu ada petani […]

Kunjungi Kaltim, Mentan Amran : Fokus Kementan Transformasi Pertanian Tradisional ke Modern

Kunjungi Kaltim, Mentan Amran : Fokus Kementan Transformasi Pertanian Tradisional ke Modern

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bangga melihat kemajuan sektor pertanian di Desa Gunung Mulia, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim). Pasalnya, saat ini para petani di wilayah tersebut sudah menerapkan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern dalam pengembangan sektor pertanian utamanya untuk produksi pangan. “Model pertanian yang kita lakukan […]

Stok Cadangan Beras Pemerintah Tembus 3,7 Juta Ton, Indonesia Terdepan di ASEAN dalam Produksi Beras

Stok Cadangan Beras Pemerintah Tembus 3,7 Juta Ton, Indonesia Terdepan di ASEAN dalam Produksi Beras

Pilarpertanian – Pemerintah terus mencatat tonggak sejarah baru dalam pengelolaan cadangan pangan nasional. Berdasarkan data resmi Perum BULOG per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB mencapai 3.701.006 ton. Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) menembus angka 3,7 juta ton, menjadikannya angka tertinggi sepanjang sejarah bahkan sejak badan ini berdiri pada 1969. Bahkan dalam beberapa hari ke […]

Spektakuler! Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Melebihi Rata-rata Tahunan Sepanjang Sejarah

Spektakuler! Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Melebihi Rata-rata Tahunan Sepanjang Sejarah

Pilarpertanian – Sektor ketahanan pangan nasional kembali mencatatkan pencapaian luar biasa. Bertepatan dengan HUT Bulog ke-58, hingga 10 Mei 2025, Perum Bulog telah menyerap 2.023.063 ton beras dari petani lokal—angka tertinggi dalam sejarah serapan Januari–Mei selama 58 tahun berdirinya Bulog. Hal ini tentu menjadi kabar baik dan kado istimewa bagi bangsa Indonesia. Pencapaian ini menandai […]

Beras Indonesia Bakal Melimpah, Produksi Tertinggi di ASEAN

Beras Indonesia Bakal Melimpah, Produksi Tertinggi di ASEAN

Pilarpertanian – Sektor pertanian Indonesia terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan laporan USDA Rice Outlook April 2025, produksi beras Indonesia diproyeksi menyentuh angka 34,6 juta ton, tumbuh 4,8% dibandingkan periode tahun sebelumnya. Peningkatan jumlah ini menempatkan Indonesia di atas negara-negara ASEAN lainnya dalam produksi beras. Di bawah Indonesia, Vietnam menempati urutan kedua dengan produksi beras sebesar […]

Mentan Amran, “Sentuhan Ajaib” Presiden Prabowo Hentikan Impor Beras

Mentan Amran, “Sentuhan Ajaib” Presiden Prabowo Hentikan Impor Beras

Pilarpertanian – Indonesia melesat menuju kemandirian pangan dengan langkah luar biasa. Per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tembus 3.701.006 ton, menandai rekor tertinggi sejak BULOG berdiri pada 1969. Sekejap setelah Presiden Prabowo Subianto mengucapkan “tidak ada lagi impor beras” pada awal 2025, impor benar-benar stop, menandai era baru ketahanan […]

Serapan Beras Bulog Tertinggi Sepanjang Sejarah, Jawa Barat Jadi Kontributor Terbesar Nasional

Serapan Beras Bulog Tertinggi Sepanjang Sejarah, Jawa Barat Jadi Kontributor Terbesar Nasional

Pilarpertanian – Capaian luar biasa dicatatkan oleh Perum Bulog sepanjang musim panen 2025. Hingga awal Mei, serapan beras nasional telah menembus 2 juta ton, menjadikannya sebagai angka penyerapan tertinggi dalam kurun 57 tahun terakhir. Jawa Barat menjadi kontributor terbesar dalam pencapaian tersebut, dengan total penyerapan mencapai 352.680 ton, tertinggi sepanjang sejarah wilayah Bulog Jabar. Menteri […]