BKP Kementan Terbitkan FSVA untuk Rekomendasi Atasi Kerawanan Pangan
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

BKP Kementan Terbitkan FSVA untuk Rekomendasi Atasi Kerawanan Pangan

Pilarpertanian - Pilar – Ketersediaan informasi ketahanan pangan yang akurat, komprehensif, dan tertata dengan baik sangat penting untuk mendukung upaya pencegahan dan penanganan kerawanan pangan dan gizi, karena dapat memberikan arah dan rekomendasi kepada pembuat keputusan dalam penyusunan program, kebijakan, serta pelaksanaan intervensi di tingkat pusat dan daerah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penyediaan informasi diamanahkan dalam UU No 18/ 2012 tentang Pangan dan PP No 17/2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi yang mengamanatkan Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya untuk membangun, menyusun, dan mengembangkan Sistem Informasi Pangan dan Gizi yang terintegrasi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Informasi tersebut yang dimaksud adalah Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas – FSVA). FSVA merupakan peta tematik yang menggambarkan visualisasi geografis dari hasil analisa data indikator kerentanan terhadap kerawanan pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Informasi dalam FSVA menjelaskan lokasi wilayah rentan terhadap kerawanan pangan dan indikator utama daerah tersebut rentan terhadap kerawanan pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“FSVA ini telah dimanfaatkan berbagai instansi untuk penentuan target intervensi program. Sedangkan BKP memanfaatkannya sebagai salah satu rujukan dalam menetapkan lokasi program seperti Program Aksi Desa Mandiri Pangan, Pengembangan Kawasan Mandiri Pangan (KMP), dan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL),” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Agung Hendriadi di ruang kerjanya, Selasa (30/10/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Agung, FSVA juga digunakan untuk mengidentifikasi wilayah rentan rawan pangan oleh Bappenas, dalam memfokuskan program Scale Up Nutrition (Sun) Movement yang salah satunya fokus pada Gerakan 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs (Sustainable Development Goals).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kementerian Desa juga menggunakan FSVA sebagai dasar dalam Penanganan Daerah Rawan Pangan dan Penanganan Daerah Tertinggal (PDRT-PDT). Sedangkan Kementerian Pendidikan Nasional memakai FSVA dalam menentukan lokasi Program Gizi Anak Sekolah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lembaga internasional seperti World Food Programme (WFP) memanfaatkan FSVA dalam menentukan lokasi intervensi di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Papua serta penentuan lokasi survey biaya pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di tingkat daerah, sebagian pemerintah daerah telah menjadikan hasil rekomendasi FSVA sebagai acuan penyusunan kebijakan/program ketahanan pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Indikator yang digunakan dalam penyusunan FSVA merupakan turunan dari tiga aspek ketahanan pangan, yaitu ketersediaan, keterjangkauan dan pemanfaatan pangan. Pemilihan indikator didasarkan pada: (i) keterwakilan 3 pilar ketahanan pangan (ii) tingkat sensitifitas dalam mengukur situasi ketahanan pangan dan gizi; dan (iii) ketersediaan data tersedia secara rutin untuk periode tertentu yang mencakup seluruh wilayah kabupaten/kota.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
FSVA 2018 adalah pemutakhiran dari edisi-edisi sebelumnya. Pemutakhiran yang dilakukan meliputi metode analisis, indikator, dan data yang digunakan. Selain itu, FSVA 2018 mengakomodasi perkembangan wilayah kabupaten/kota hasil pemekaran wilayah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hasil sementara FSVA 2018 menunjukan sebanyak 81 kabupaten termasuk dalam katagori rentan terhadap rawan pangan yang terbagi atas 26 kabupaten (6,3%) prioritas 1, 21 kabupaten (5%) prioritas 2 dan 34 kabupaten (8,2%) Prioritas 3. Indikator utama pada wilayah yang rentan tersebut adalah: (i) tingginya rasio konsumsi normatif terhadap ketersediaan pangan; (ii) tingginya balita stunting, dan (iii) tingginya penduduk miskin.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Hasil analisis FSVA dapat digunakan sebagai bahan rekomendasi untuk intervensi program peningkatan ketahanan pangan dengan melihat indikator utama yang dapat menjadi pemicu terjadinya kerentanan terhadap kerawanan pangan,” tutur Agung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Melalui FSVA pemerintah daerah dapat melakukan intervensi dengan optimalisasi pemanfaatan potensi sumberdaya pangan yang ada diwilayah, sehingga masyarakat akan tahan pangan,” pungkas Agung.(RS)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan



Artikel Lainnya

Raih Anugerah APE 2023 dari Kementerian PPPA, Kementerian Pertanian Arusutamakan Kesetaraan Gender dalam Pertanian

Raih Anugerah APE 2023 dari Kementerian PPPA, Kementerian Pertanian Arusutamakan Kesetaraan Gender dalam Pertanian

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) mendapat penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia. Diketahui, anugerah ini merupakan penghargaan keberhasilan atas prakarsa pencapaian pembangunan pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan terhadap anak. Mengenai hal ini, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik yang mewakili Kementerian Pertanian menerima APE mengatakan […]

Aktif Sebagai Mitra Aksi Nyata Penanaman Pohon, Kementan Terima Penghargaan Revolusi Mental 2023

Aktif Sebagai Mitra Aksi Nyata Penanaman Pohon, Kementan Terima Penghargaan Revolusi Mental 2023

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) menerima Penghargaan Revolusi Mental 2023 atas jasa dan partisipasinya dalam mengkoordinasikan program Gerakan Nasional Revolusi Mental. Apresiasi ini diserahkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) bersamaan dengan penyerahan ke 37 pemenang Anugerah Revolusi Mental 2023 oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, di Istana Wakil Presiden. […]

Mentan Amran Bantah Food Estate Gunakan Pot

Mentan Amran Bantah Food Estate Gunakan Pot

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membantah tudingan pemberitaan media masa yang menyebut adanya tanaman jagung dengan media tanam pot atau polybag. Dia meminta hal itu dibuktikan dengan mendatangi lokasi secara langsung. “Ada informasi katanya jagung ditanam di pot. Saya minta coba tunjukkan potnya, katanya ada yang pakai pot di sebelah mana itu,” […]

Manfaatkan Artificial Intelligence, Kementan Perkuat Diseminasi Informasi

Manfaatkan Artificial Intelligence, Kementan Perkuat Diseminasi Informasi

Pilarpertanian – Diseminasi informasi atau publikasi memiliki peran penting untuk memasyarakatkan perkembangan pertanian di tanah air. Menyadari hal itu, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian menggelar Pelatihan Pembuatan Konten Publikasi. BPPSDMP melalui Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP), menggelar pelatihan Pembuatan Konten Publikasi dengan tema ‘What is good content […]

Penyuluh Menjadi Ujung Tombak Pertanian, Mentan Amran Naikkan Biaya Operasional Penyuluh

Penyuluh Menjadi Ujung Tombak Pertanian, Mentan Amran Naikkan Biaya Operasional Penyuluh

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan Biaya Operasional Penyuluh atau BOP penyuluh akan dinaikkan dengan menggunakan anggaran yang disisir dari berbagai kegiatan di Kementerian Pertanian. Kenaikan ini menurut Mentan penting dilakukan untuk mendukung peningkatan produksi padi dan jagung sebagai kekuatan masa depan bangsa. “Saya katakan andaikan gaji dan honor saya cukup untuk […]

Kementan Sabet Website Terbaik dalam Indonesia Digital Initiative Award

Kementan Sabet Website Terbaik dalam Indonesia Digital Initiative Award

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) raih penghargaan sebagai website terbaik tingkat kementerian tahun 2023 dalam acara Indonesia Digital Initiative Awards (IDIA) 2023 yang diselenggarakan pada Kamis, (21/12/2023) di Jakarta. Menteri Pertanian diwakilkan Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri hadir langsung menerima penghargaan tersebut. Penghargaan diberikan atas konsistensi Kementan dalam menyiarkan […]

Kementan Dorong Penguatan Kelembagaan Petani di Indonesia

Kementan Dorong Penguatan Kelembagaan Petani di Indonesia

Pilarpertanian – Salah satu langkah untuk memperkuat pertanian di Indonesia adalah dengan memperkuat kelompok taninya. Hal tersebut terungkap dalam Bimtek Propaktani Episode 1066 dengan tema “Kuatkan Gapoktan Kuat Pangan (Awasi Kontrol Monitoring Secara Serius)” (Rabu/20-12-2023). Founder Jimmy Hantu Foundation Sujimin mengungkapkan pentingnya keberadaan kelompok tani dalam memperkuat pertanian di Indonesia. “Dari sebuah kelompok maka petani […]

Percepatan Tanam Padi, Mentan Amran: Pupuk Harus Mudah Didapatkan

Percepatan Tanam Padi, Mentan Amran: Pupuk Harus Mudah Didapatkan

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong akselerasi percepatan tanam, terutama untuk menanggulangi dampak iklim ekstrem yang melanda dunia dan berpotensi berpengaruh terhadap produksi padi nasional. “Pemerintah saat ini tengah menyiapkan berbagai program jangka panjang yang dapat memperkuat posisi pangan sebagai kekuatan negara,” ungkap Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menggelar tanam padi serentak di […]

Itjen Kementan Gelar FGD Peralihan SDM dan BMN ke Badan Karantina Indonesia

Itjen Kementan Gelar FGD Peralihan SDM dan BMN ke Badan Karantina Indonesia

Pilarpertanian – Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian (Itjen Kementan) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka melakukan pendampingan pengalihan Unit Kerja Sumber Daya Manusia (SDM) dan Barang Milik Negara (BMN) Badan Karantina Pertanian Kementan menjadi Badan Karantina Indonesia. Peleburan tersebut sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 45 Tahun 2023. Inspektur III Itjen Kementan, Andry Asmara menuturkan […]