Budidaya Padi Zero Waste Plus Biosaka, Budidaya Efisien Dan Produktif Ramah Lingkungan
Hamparan Padi Varietas Inpari Gemah di Lahan Lokasi Pekan Nasional XVI Petani dan Nelayan di Padang, Sumatera Barat.

Budidaya Padi Zero Waste Plus Biosaka, Budidaya Efisien Dan Produktif Ramah Lingkungan

Pilarpertanian - Butiran padi mengangguk lembut diterpa semilir angin di lahan lokasi Pekan Nasional (Penas) XVI Petani dan Nelayan di Padang, Sumatera Barat pada tanggal 10-15 Juni 2023. Varietas padi Inpari Gemah yang ditanam pada lokasi sawah bukaan baru tersebut tumbuh subur dengan bulir gabah penuh memadati malai. Padi Inpari Gemah merupakan padi pera produktivitas tinggi yang dirancang khusus untuk lahan irigasi, namun juga adaptif pada lahan tadah hujan maupun lahan marginal lainnya.


Kegiatan Penas yang merupakan Gelaran Pekan Nasional Petani Nelayan seluruh Indonesia ini merupakan salah satu sarana edukasi petani yang berisi inovasi terbaru dan unggulan untuk mencapai target Lumbung Pangan Dunia pada tahun 2045. Pada Penas ke-16 tahun 2023 ini, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan mendapat tantangan untuk menampilkan budidaya padi zero waste pada lahan marginal dengan menggunakan aplikasi Biosaka sebagai elisitor yang mendukung efisiensi metabolisme tanaman sehingga pertanaman dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dengan input minimal.


Lahan yang digunakan pada budidaya padi zero waste adalah lahan rawa bukaan baru dengan karakteristik sangat masam (pH 4,5), dominan berpasir dan mengandung banyak pirit yang sangat beracun bagi tanaman. Kondisi tanah tergolong sangat marginal sehingga penyiapan lahan hanya dapat dilakukan secara minimal dengan kunci pengelolaan melalui pengaturan pengairan dan aplikasi amelioran yang terdiri atas kompos limbah jerami, dolomit dan asam humat serta pemupukan sesuai kondisi tanah.


Penanaman padi dilakukan seperti budidaya padi umumnya, yakni dimulai dengan penyemaian benih hingga pindah tanam dengan sistem jajar legowo 2:1. Untuk memastikan tanaman tumbuh lebih baik, efisien hara dan terhindar dari hama dan penyakit pertanaman juga diaplikasikan elisitor Biosaka. Biosaka diaplikasikan sebanyak 3 (tiga) kali, dua kali saat masa vegetatif dan sekali pada awal fase generatif.



“Enggak ngira lahan kemarin (lahan marginal) bisa tumbuh padi seperti ini” ujar pak Jon. “Biasanya kalau lahan seperti ini dibutuhkan waktu tahunan untuk dapat ditanami padi sesubur ini” tambahnya. Aplikasi kompos jerami, pupuk kandang ditambah Biosaka membuat tanaman tumbuh subur dan sehat.


Hal senada disampaikan oleh pak Suwardi, Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) yang mengawal pertanaman di lapangan. “Saat budidaya dilaksanakan, banyak sekali hama penggerek batang dan walang sangit di pertanaman. Populasi serangga dewasa dan telur serangga sangat tinggi. Penggunaan perangkap hama, musuh alami yang dikombinasikan aplikasi Biosaka, terbukti mampu meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dan menurunkan tingkat kerusakan akibat serangan OPT”.


Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, Yudi Sastro menilai demplot budidaya padi inbrida Inpari Gemah zero waste pada sawah bukaan baru Penas XVI ini berhasil. Dari penampakan padi yang mulai masak susu, dapat diperkirakan produksi yang dihasilkan dapat mencapai 7 ton/ha, sebagaimana rata-rata produksi varietas inpari Gemah di lahan irigasi. Penggunaan varietas Inpari Gemah yang memiliki karakteristik pera yang disukai masyarakat Sumatera Barat, dengan mengharmonisasikan seluruh input berbasis sumber daya yang ada di lahan dan sekitarnya akan dapat meminimalkan eksternal input, sehingga budidaya tanaman akan lebih efisien serta ramah lingkungan, namun tetap memiliki tingkat produktivitas yang tidak kalah dengan budidaya konvensional yang terpaku pada sumber daya eksternal kurang ramah lingkungan dan berbiaya tinggi. Dengan begitu, target Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia pada tahun 2045 optimis dapat dicapai.


Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, menegaskan bahwa perlunya mengambil langkah extra ordinary dalam menghadapi El Nino melalui program/kegiatan eksponensial Ditjen Tanaman Pangan dengan konsep pertanian presisi, ramah lingkungan, efisiensi biaya input melalui pemanfaatan elisitor Biosaka, pupuk organik, pupuk hayati, pestisida nabati, Plant Growth Promoting Rhizobacter (PGPR) dan lainnya.


Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Lompo dalam menghadapi dampak El Nino atau kemarau panjang agar produksi dan ketersediaan beras tetap terjaga.(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Riau Sambut Gembira Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Pilarpertanian – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi nasional yang mencapai Rp28 triliun. Dengan adanya penambahan ini, produktivitas pangan Provinsi Riau dapat turut meningkat. Pemprov pun akan segera menindaklanjuti ini di lapangan. “Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau akan segera menindaklanjuti dengan melakukan penyusunan rancangan alokasi per kabupaten/kota […]

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian menanggapi keluhan Direktur Utama Bulog soal tidak mendapatkan ijin impor daging kerbau tahun 2024. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Syamsul Ma’arif mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko bidang Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa ijin impor hanya diberikan pada PT. Berdikari dan PT. PPI. […]

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Kuota Pupuk Bersubsidi Prov. NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

Pilarpertanian – Kabar gembira sedang menghampiri para petani Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti halnya wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, Provinsi NTT mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi. Penambahannya pun terbilang signifikan. Merujuk pada Surat Menteri Pertanian Nomor B-51/SR.210/M/03/2024, penambahan kuota pupuk bersubsidi Provinsi NTT hampir dua kali lipat, yaitu sebesar 91,91 persen. Dari alokasi awal sebesar 69,358 […]

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan optimalisasi lahan di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Lampung. Langkah ini diambil demi mengejar percepatan tanam sehingga panen yang sebelumnya hanya satu kali, bisa menjadi dua hingga tiga kali setahun. Hingga saat ini, optimalisasi lahan di wilayah Lampung menunjukkan perkembangan positif. Progress yang tergolong cepat tersebut tak bisa […]

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

5 Bulan Jadi Mentan, Amran Sulaiman Sukses Benahi Regulasi Hingga Tambah Alokasi Pupuk Subsidi

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Padahal sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani yang membuat sebagian petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan. “Regulasi permentan kami permudah karena pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami […]

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pemprov Jateng: Petani Bersyukur Alokasi Pupuknya Ditambah

Pilarpertanian – Para petani di Jawa Tengah bersyukur atas perjuangan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang berhasil menambah alokasi pupuk subsidi hingga 28 triliun. Sebab dengan tambahan tersebut, petani dapat memaksimalkan percepatan tanam terutama dalam mewujudkan Indonesia swasembada. “Para petani di Jawa Tengah menyampaikan terima kasih atas perjuangan Bapak Mentan yang menambah alokasi pupuk […]

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Pilarpertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah […]

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti

Pilarpertanian – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai langkah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan nasib petani melalui tambahan alokasi pupuk subsidi adalah langkah yang sangat tepat mengingat selama ini pupuk adalah penunjang utama dalam meningkatkan produksi. Diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian berhasil menambah alokasi pupuk hingga 100 persen yaitu sebesar […]

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementan Gelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di Aceh

Pilarpertanian – Dalam rangka percepatan tanam dan peningkatan produksi khususnya padi dengan mengantisipasi dampak dan beradaptasi terhadap perubahan iklim di sektor pertanian, maka Kementerian Pertanian mengambil kebijakan yang disebut Penambahan Areal Tanam (PAT) untuk produksi padi dan jagung. Kementerian Pertanian (Kementan), menggelar Gerakan Tanam Antisipasi Darurat Pangan di desa Gampong Dayah Mamplam, Kecamatan Leupung Kabupaten […]