Investigasi Kementan: Beras Tidak Sesuai Regulasi, Rugikan Konsumen Hingga Rp 99,35 Triliun
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Saat Melakukan Konferensi Pers di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta.

Investigasi Kementan: Beras Tidak Sesuai Regulasi, Rugikan Konsumen Hingga Rp 99,35 Triliun

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) baru saja melaksanakan investigasi yang mengevaluasi mutu dan harga beras yang beredar di pasaran. Temuan ini menunjukkan adanya potensi kerugian besar bagi konsumen, dengan total kerugian yang bisa mencapai hingga Rp 99,35 triliun per tahun. Ternyata ditemukan mayoritas beras yang dijual di pasaran, baik dalam kategori premium maupun medium, menunjukkan tidak sesuai volume, tidak sesuai harga eceran tertinggi (HET), tidak teregistrasi PSAT, dan tidak memenuhi standar mutu yang ditetapkan Permentan No.31 Tahun 2017.


“Kami mencoba mengecek, bersama Satgas Pangan, Badan Pangan Nasional, dari Kepolisian, dari Kejaksaan kita turun ke lapangan, apa yang terjadi. Ada anomali yang kita baca, harga di tingkat penggilingan turun, tetapi di konsumen naik. Kami mengecek di 10 provinsi mulai mutu, kualitas, beratnya ternyata ada yang tidak pas termasuk HET,” ungkap Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam konferensi persnya di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Kamis (26/6/2025).


Investigasi dilakukan pada periode 6 hingga 23 Juni 2025 ini mencakup 268 sampel beras dari 212 merek yang tersebar di 10 provinsi. Sampel ini melibatkan dua kategori beras, yaitu premium dan medium, dengan fokus utama pada parameter mutu, seperti kadar air, persentase beras kepala, butir patah, dan derajat sosoh.


Berdasarkan hasil investigasi, ditemukan bahwa 85,56 persen beras premium yang diuji tidak sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan. Lebih parahnya lagi, 59,78 persen beras premium tersebut juga tercatat melebihi HET, sementara 21,66 persen lainnya memiliki berat riil yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tertera pada kemasan.



Sedangkan untuk beras medium, 88,24 persen dari total sampel yang diuji tidak memenuhi standar mutu SNI. Selain itu, 95,12 persen beras medium ditemukan dijual dengan harga yang melebihi HET, dan 9,38 persen memiliki selisih berat yang lebih rendah dari informasi yang tercantum pada kemasan.


“Ini kita lihat ketidaksesuaian mutu beras premium 85,56 persen, kemudian ketidak sesuaian HET 59,78 persen, kemudian beratnya (yang tidak sesuai) 21,66 persen. Kita gunakan 13 lab seluruh Indonesia, karena kita tidak ingin salah karena ini sangat sensitif”, jelas Mentan.


Temuan ini memberikan dampak yang sangat besar bagi konsumen, terutama terkait potensi kerugian finansial. Berdasarkan perhitungan Kementan, kerugian yang bisa dialami oleh konsumen beras premium diperkirakan mencapai Rp 34,21 triliun per tahun, sementara konsumen beras medium berpotensi merugi hingga Rp 65,14 triliun.


“Jadi ini potensi kerugian konsumen sekitar 99 triliun. Inilah hasil tim bersama turun ke lapangan dan kita akan verifikasi ulang, nanti satgas bergerak mengecek langsung di lapangan. Ada mutunya tidak sesuai, harganya tidak sesuai, beratnya tidak sesuai, ini sangat merugikan konsumen”, ungkap Mentan Amran lebih lanjut.


Berdasarkan hasil investigasi ini, Mentan Amran menegaskan pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap distribusi beras di pasar agar konsumen tidak terus dirugikan. Mentan Amran juga meminta kepada produsen dan distributor beras untuk memastikan produk yang dijual sesuai dengan standar yang berlaku, baik dari sisi mutu maupun harga. Hal ini diharapkan dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi konsumen dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pangan yang beredar di pasar.


Mentan Amran juga memberikan waktu 2 minggu bagi para produsen beras untuk melakukan penyesuaian terhadap mutu dan harga beras yang dijual sesuai dengan regulasi. Mentan Amran meminta Satgas Pangan Mabes Polri dan Kejaksaan Agung RI untuk mendalami terjadinya ketidaksesuaian standar mutu beras yang dijual di pasar dan melakukan penindakan terhadap produsen dan pedagang yang nakal. Mentan Amran menekankan bahwa dengan langkah-langkah ini, diharapkan pasar beras Indonesia dapat berjalan dengan lebih transparan dan adil.


“Kami berkomitmen untuk menindak tegas pelaku yang memanipulasi kualitas dan harga pangan. Ini adalah upaya untuk memastikan keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tegas Mentan.


Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo dalam kesempatan yang sama turut menegaskan bahwa produsen dan pedagang wajib memenuhi klaim terkait kualitas, mutu, dan berat produk yang tercantum dalam kemasan.


“Kami tidak akan mentolerir pelanggaran yang merugikan konsumen. Produsen harus bertanggung jawab atas klaim produk mereka,” tegas Arief.


Adapun, Kepala Satgas Pangan Brigjen Pol. Helfi Assegaf juga memperjelas pernyataan Mentan Amran. Dirinya menegaskan akan memberikan waktu dua pekan kepada para produsen dan pedagang untuk melakukan klarifikasi dan menyesuaikan mutu serta harga produk dengan informasi yang mereka klaim dalam kemasan. “Jika tidak, Satgas Pangan akan mengambil tindakan tegas sesuai dengan hukum,” tegasnya.


Kasus ini menjadi peringatan bagi semua pihak agar berhati-hati dalam membeli produk beras dan memastikan kesesuaian antara label dan isi produk yang dijual ke konsumen.(PW)


Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Lainnya

Indonesia –  Selandia Baru Sepakat Perkuat Kerja Sama, Mentan Amran Dorong Ekspor Komoditas Unggulan

Indonesia – Selandia Baru Sepakat Perkuat Kerja Sama, Mentan Amran Dorong Ekspor Komoditas Unggulan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman, menerima kunjungan kehormatan dari Menteri Pertanian, Perdagangan, Investasi, dan Kehutanan Selandia Baru, Todd McClay, di kantor pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (7/8). Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kembali kerja sama bilateral di bidang pertanian yang sebelumnya sempat tidak aktif sejak 2017. “Kita kedatangan […]

Peternak Bangkit, Ekonomi Desa Melejit! Ini Jurus Wamentan Sudaryono dari Banyumas

Peternak Bangkit, Ekonomi Desa Melejit! Ini Jurus Wamentan Sudaryono dari Banyumas

Pilarpertanian – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat sektor peternakan nasional sebagai langkah strategis untuk mendukung swasembada pangan berbasis protein hewani, terutama melalui penguatan sistem pembibitan sapi dan kambing perah. Hal ini disampaikan Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar, saat melakukan kunjungan kerja ke Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul […]

Dalam Sidang Kabinet Paripurna, Presiden Prabowo: Pangan Kita Aman dan Kuat

Dalam Sidang Kabinet Paripurna, Presiden Prabowo: Pangan Kita Aman dan Kuat

Pilarpertanian – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa produksi pangan nasional saat ini berada dalam kondisi aman dan kuat. Hal tersebut disampaikan Presiden saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/8). Ia menyebut, cadangan pangan pemerintah kini tercatat sebagai yang tertinggi sepanjang sejarah. “Saudara-saudara, Alhamdulillah arah kita di bidang pangan cukup […]

Indonesia–Belarus Perkuat Diplomasi Pertanian, Mentan Amran Dorong Ekspor CPO hingga Kakao

Indonesia–Belarus Perkuat Diplomasi Pertanian, Mentan Amran Dorong Ekspor CPO hingga Kakao

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Belarus, Maxim Ryzhenkov, di Jakarta, Senin (5/8). Dalam pertemuan tersebut, kedua negara membahas penguatan kerja sama bilateral di sektor pertanian, khususnya upaya meningkatkan ekspor komoditas pertanian unggulan Indonesia ke Belarus. Mentan Amran mendorong peningkatan ekspor lima komoditas utama Indonesia, yakni minyak kelapa […]

Cendekiawan Muslim: Mentan Amran Lanjutkan Jejak Keberhasilan Pangan Era Presiden Soeharto

Cendekiawan Muslim: Mentan Amran Lanjutkan Jejak Keberhasilan Pangan Era Presiden Soeharto

Pilarpertanian – Capaian sektor pertanian di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dinilai berhasil melanjutkan jejak keberhasilan swasembada pangan yang pernah diraih Indonesia pada era Presiden Soeharto. Apresiasi tersebut disampaikan oleh akademisi dan cendekiawan Muslim, Prof. Hamid Fahmi Zarkasyi, yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor. “Prestasi yang ditunjukkan sangat luar […]

Menteri Pertanian Selandia Baru Kagum dengan Langkah Swasembada Pangan Indonesia

Menteri Pertanian Selandia Baru Kagum dengan Langkah Swasembada Pangan Indonesia

Pilarpertanian – Menteri Pertanian, Perdagangan, Investasi, dan Kehutanan Selandia Baru, Todd McClay, menyampaikan kekagumannya atas langkah strategis pemerintah Indonesia mewujudkan swasembada pangan. “Saya sangat terkesan dengan kinerja pemerintah Indonesia dan inisiatif Menteri Pertanian Amran untuk mewujudkan swasembada pangan pada produk yang sebelumnya impor,” kata Menteri Todd McClay usai pertemuan dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) […]

BPS: Sektor Pertanian Tumbuh Signifikan, Penopang Utama Ekonomi Nasional Triwulan II-2025

BPS: Sektor Pertanian Tumbuh Signifikan, Penopang Utama Ekonomi Nasional Triwulan II-2025

Pilarpertanian – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2025 kembali mencatatkan kinerja positif. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi nasional tumbuh sebesar 5,12 persen (year-on-year) dan 4,04 persen (quarter-to-quarter). Di tengah ketidakpastian global, sektor pertanian tampil sebagai tulang punggung ekonomi nasional. Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan di triwulan II-2025 mencatatkan pertumbuhan […]

Mentan Amran Dampingi Presiden Prabowo Dalam Pertemuan Bilateral Dengan Peru, Perkuat Kerja Sama Ketahanan Pangan

Mentan Amran Dampingi Presiden Prabowo Dalam Pertemuan Bilateral Dengan Peru, Perkuat Kerja Sama Ketahanan Pangan

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendampingi Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra, di Istana Negara, Jakarta, hari ini. Pertemuan ini menjadi momen bersejarah karena bertepatan dengan peringatan 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara sejak dibuka pada 12 Agustus 1975, sekaligus kunjungan pertama Presiden […]

Tiga Tokoh Nasional Berikan Mentan Dukungan Moril Hilirisasi Pertanian

Tiga Tokoh Nasional Berikan Mentan Dukungan Moril Hilirisasi Pertanian

Pilarpertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menerima kunjungan tiga mantan menteri di kediamannya di Jakarta, Senin pagi (4/8). Ketiganya adalah Adhyaksa Dault, Paskah Suzetta, dan Anton Apriantono. Pertemuan berlangsung akrab dan membahas arah kebijakan besar pertanian Indonesia, khususnya percepatan hilirisasi. Ketiga tokoh nasional tersebut menyampaikan dukungan moril atas langkah strategis pemerintah dalam memperkuat […]