Corona Tak Ganjal Petani di Bima Panen Raya Padi dan Jagung

Corona Tak Ganjal Petani di Bima Panen Raya Padi dan Jagung
Foto : Panen Raya Padi dan Jagung di Lahan Pertanian Kabupaten Bima, Provinsi NTB

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Hamparan pertanian di Kabupaten Bima, Provinsi NTB sedang memasuki masa panen raya padi dan jagung pada bulan Maret ini hingga Mei 2020. Dengan demikian, adanya panen ini memastikan ketersediaan pangan di daerah ini aman di tengah pandemi virus Corona (Covid 19).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Bidang Tanaman Pangan Kabupaten Bima, Chairul Munir menjelaskan beberapa wilayah di Kabupaten Bima saat ini sudah memasuki masa panen baik untuk padi maupun jagung sehingga wabah virus Corona tak menyurutkan semangat petani. Total luas panen padi di bulan Maret 2020 seluas 8.918 hektar, April 20.980 dan Mei 9.667 hektar dan total luas panen jagung pada Maret 2020 seluas 17.489 hektar, April 31.536 hektar dan Mei seluas 4.164 hektar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Di bulan Maret ini, hamparan padi yang dipanen terluas di Kecamatan Soromandi 1.926 hektar, Madapangga 1.455 hektar, Soromandi 1.064 hektar dan Kecamatan Bolo 1.019 hektar. Kabupaten Bima memiliki 18 kecamatan, hampir semuanya melakukan panen padi dan jagung,” demikian dikatakan Chairul di Bima, Senin (30/3/2020).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Untuk jagung, sentra jagungnya adalah Kecamatan Soromandi, Sanggar, Donggo dan Madapangga. Pada bulan Maret, panen jagung terbanyak ada di Kecamatan Donggo seluas 5.594 hektar dan April panen terluas di Kecamatan Soromandi seluas 7.083 hektar,” sambungnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Chairul menambahkan panen padi di Kabupaten Bima sebenarnya sudah dimulai sejak Januari 2020. Secara komulatif, luas panen padi dari Januari sampai Maret 2020 ini seluas 12.685 ha dengan rata-rata provitas 5,2 ton per hektar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dengan begitu, produksi gabah pada rentang waktu tersebut sebesar 65.962 ton gabah kering panen atau 41.886 ton setara beras,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Chairul menjelaskan, dengan jumlah penduduk Kabupaten Bima 483.901 jiwa dan asumsi konsumsi beras penduduk Kabupaten Bima rata-rata 125 kg/kapita/tahun, maka ketersediaan pangan pokok khususnya beras dipastikan aman sampai dengan 5 bulan kedepan. Hal ini pun belum termasuk prediksi panen April-Mei yang potensinya mencapai 30.647 ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Hasil panen ini kami pastikan tidak hanya mengamankan kebutuhan internal Kabupaten Bima, tapi juga bisa disuplai ke daerah lain. Oleh karena itu, produksi beras dan jagung di Bima selama Pandemi Corona aman terkendali,” tegasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk informasi harga, saat ini harga gabah di petani Kabupaten Bima Rp. 4.000 sampai 4.200 per kilogram Gabah Kering Panen. Untuk jagung, harganya Rp. 3.100 sampai 3.500 per kilogram pipilan kering.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menuturkan Kementan bersama pemerintah terus berkoordinasi guna mengamankan produksi pangan dan kesehatan para petani dan petugas lapangan. Hal ini penting agar kegiatan budidaya dan panen terus dilakukan sehingga produksi pangan saat wabah virus Corona tetap meningkat, salah satunya Kabupaten Bima, NTB.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian, kita meminta para petani dan semua pihak agar selalu menjaga kesehatan, cuci tangan dengan sabun, melakukan social distancing dan ikuti anjuran pemerintah. Semuanya harus tetap semangat meningkatkan produksi guna memasok pangan secara cukup bagi penduduk,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain produksi, Suwandi menegaskan Kementan bersama pihak Kepolisian dan pemerintah daerah menjamin harga pangan petani yang menguntungkan. Kementan mendorong tindakan tegas aparat berwajib untuk memberi efek jera kepada oknum yang sengaja menaikkan harga dan menimbun bahan pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sehingga, harga beras di tengah pandemi corona ini tidak ada pihak yang mengambil untung dengan cara tidak wajar. Sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian, jika ada penimbunan, kami gerak cepat bersinergi dengan pihak Kepolisian,” ucapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jangan biarkan publik panik sehingga terjadi yang namanya panic buying. Kita usahakan mulai dari kebutuhan hingga produksi dalam negeri tetap berjalan,” sambung Suwandi. (bs)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan