Dari Jejangkit Batola Membangun Lahan Rawa Menjadi Lahan Pertanian Produktif

Dari Jejangkit Batola Membangun Lahan Rawa Menjadi Lahan Pertanian Produktif
Redaksi dan Informasi pemasangan iklan Hubungi: Admin Pilarpertanian

Pilarpertanian - Pilar – Indonesia punya potensi lahan rawa yang sangat besar. Luasnya sekitar 34,2 juta Ha yang tersebar di beberapa provinsi seperti Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Papua.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Setelah dilakukan pemetaan oleh Badan Litbang Pertanian, yang cocok untuk pengembangan pertanian sekitar 10 juta Ha. Tapi ini sudah sangat luar biasa luasnya dibanding dengan luas lahan sawah yang ada saat ini sekitar 8,1 juta Ha. Itupun akan terus berkurang karena alih fungsi seperti untuk perumahan, pabrik dll.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) dituntut untuk meningkatkan produksi pangan strategis (padi, jagung dan kedelai) guna memenuhi kebutuhan penduduk yang terus meningkat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Salah satu upaya yang dilakukan Kementan adalah optimalisasi lahan rawa menjadi lahan pertanian produktif, sehingga lahan rawa tersebut dapat ditingkatkan Indek Pertanaman (IP) dan produktivitasnya. IP 1 (satu kali tanam setahun) bisa ditingkatkan menjadi IP2-3 (2-3 kali tanam setahum) dan produktivitas padi juga meningkat karena bisa ditanami dengan padi varietas unggul baru (VUB) seperti Inpara dan Inpari.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Pending Dadih Permana optimis upaya optimalisasi lahan rawa tersebut dapat meningkatkan dan mempertahankan swasembada beras. Hal ini dikatakannya, setelah melihat langsung perkembangan Pilot Percontohan Model Pertanian Terpadu di lahan rawa pasang surut seluas 750 Ha di Desa Jejangkit Muara Kec.Jejangkit Kab.Barito Kuala Kalimantan Selatan, Kamis (27/9/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ada dua hal yang membuat kita optimis, sambungnya. Pertama, kita sudah berhasil mengelola tata air. Alhamdulillah, pada hari ini, Kamis (27/9/2018), uji coba pompa besar yang mengatur tata air telah berhasil digerakan. Kedua, penanam padi VUB Inpara di lahan pilot percontohan memperlihatkan pertumbuhan yang bagus.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Coba bayangkan, dengan kondisi kekeringan di Desa Jejangkit ini, tanaman padi dapat tumbuh baik. Diperkirakan produksinya bisa mencapai 5-6 ton per Ha”, ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ia menjelaskan, padi di lahan percontohan tersebut akan bisa dipanen pada saat acara Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 38 tahun 2018, yang diselenggarakan di Kalimantan Selatan, tanggal 18-21 Oktober 2018.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita mengharapkan Presiden Joko Widodo akan hadir pada acara puncak HPS-2018 tersebut dan sekaligus panen raya padi di lahan optimasi di Desa Jejangkit. Presiden juga akan mencanangkan “Optimalisasi Lahan Rawa Menjadi Lahan Pertanian Produktif”, jelas Dadih Permana.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selai itu, ada Gelar Teknologi (Geltek) Budidaya Pertanian di lahan rawa seluas 100 Ha. Geltek ini merupakan diseminasi teknologi pertanian di lahan rawa seperti penanaman padi unggul, pisang kepok, tanaman refugia dan pemiliharaan itik, sehingga dapat dicontoh dan diaplikasi oleh petani untuk meningkatkan produktivitas lahan dan pendapatannya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Melihat perkembangan pilot percontohan optimasi lahan rawa di Desa Jejangkit dan akan dicanangkannya pemanfaatan lahan rawa untuk pertanian produktif oleh Presiden, Dirjen PSP yang juga Panitia Nasional Peringatan HPS-2018 berharap dari Jejangkit Batola, Kita Bangun Lahan Rawa Menjadi Lahan Pertanian Produktif Untuk Memantapkan Ketahanan Pangan Nasional.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Data dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan luas lahan rawa di daerah ini tercatat 323.264 Ha terdiri dari rawa lebak seluas 185.976 Ha dan rawa pasang surut seluas 137.288 Ha, disamping potensi lahan rawa di provinsi lain akan menjadi lumbung pangan masa depan Indonesia.(RS).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan