Dari Keluarga Petani ke Kursi Wamentan, Sudaryono Inspirasi Santri Nahdlatul Wathan Bangun Pertanian
Pilarpertanian - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengajak para santri dan generasi muda Nahdlatul Wathan (NW) untuk turut terlibat aktif dalam pembangunan sektor pertanian nasional.
Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar menegaskan bahwa masa depan pertanian Indonesia membutuhkan kontribusi anak-anak muda, termasuk para santri, pemegang estafet yang akan menentukan arah pembangunan pangan ke depan.
“Saya hadir di sini bersama perwakilan dari Kementerian Pertanian. Saya sengaja membawa mereka agar setiap aspirasi dan kebutuhan pertanian dari keluarga besar Nahdlatul Wathan dapat langsung ditindaklanjuti dan direalisasikan,” kata Wamentan Sudaryono dalam Muqaddimah Hultah Madrasah NWDI Ke-91 dan Hultah Barisan Hizbullah NW Ke-25 di Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan Anjani, Suralaga, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (6/12/25).
Dalam sambutannya, Wamentan Sudaryono menceritakan perjalanan hidupnya yang dimulai dari keluarga sederhana, hingga dipercaya oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Wakil Menteri Pertanian. Orang tuanya hingga kini masih bekerja sebagai petani di Grobogan, Jawa Tengah. Tanpa akses kekuasaan atau fasilitas istimewa, ia mengatakan bahwa satu-satunya modal yang ia pegang adalah semangat untuk belajar dan bekerja keras.
Dengan pengalaman itu, ia mengajak seluruh santri dan pemuda Nahdlatul Wathan untuk menjadikan pendidikan, disiplin, dan kerja keras sebagai pondasi masa depan.
“Orang susah modalnya hanya belajar, saya tidak punya akses ke menteri, wakil menteri, jenderal, atau pejabat tinggi lain. Maka satu-satunya jalan saya adalah belajar dan bekerja keras. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh anak muda fokuslah belajar dan gunakan masa mudamu sebaik mungkin. Karena masa depan hanya milik mereka yang mau mempersiapkannya,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wamentan Sudaryono juga menyampaikan salam khusus dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kepada seluruh keluarga besar Nahdlatul Wathan. “Presiden menitipkan pesan Nahdlatul Wathan penting bagi saya, dan penting bagi Indonesia,” tuturnya.
Wamentan Sudaryono juga turut memaparkan satu tahun masa pemerintahan Presiden Prabowo, berbagai langkah strategis telah dijalankan untuk memperkuat sektor pertanian.
Diantaranya adalah peningkatan kuota pupuk bersubsidi, penyederhanaan sistem distribusi agar lebih mudah diakses petani, penurunan harga pupuk hingga 20 persen, serta percepatan berbagai program pendukung bagi petani di daerah.
“Kalau masih ada petani yang kesulitan pupuk, tolong data dan laporkan. Kita hadir untuk menyelesaikan, bukan hanya mendengar,” ucap Sudaryono.
Sudaryono mengatakan bahwa NTB adalah salah satu wilayah penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Daerah ini dikenal sebagai lumbung padi dan basis produksi hortikultura, peternakan, serta komoditas strategis lainnya. Karena itu, katanya, kesejahteraan petani NTB bukan hanya menyangkut masyarakat lokal, tetapi juga masa depan pangan Indonesia.
“NTB ini lumbung pangan nasional. Dan banyak petaninya adalah bagian dari Nahdlatul Wathan. Kalau petani NTB kuat, produksi pangan nasional ikut stabil,” kata Wamentan.
Wamentan Sudaryono yang datang didampingi perwakilan dari Kementerian Pertanian (Kementan). Baginya, kehadiran itu bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk komitmen nyata pemerintah untuk mendengar dan merespons kebutuhan petani di lapangan.
Ia menegaskan bahwa setiap aspirasi dari Nahdlatul Wathan terkait pertanian harus dapat ditindaklanjuti secara langsung agar tidak berhenti hanya sebagai janji.
“Saya datang untuk memastikan kebutuhan petani benar-benar ditangani, saya siap membantu. Selama saya diberikan amanah ini, petani harus diperjuangkan,” tutup Wamentan Sudaryono.(ND)


